.1

132 22 0
                                    

Is he asked the way to enter my heart?
...

Laki-laki itu bangkit membuang gelas kopinya yang sudah kosong ke kotak sampah.

"Awalnya saya curiga. Ternyata benar, kamu Song Hana yang terkenal itu."

Apa maksudnya ini? Aku ingin masuk lubang saja. Aku terkenal dibagian mana? 

Melihat kebingunganku, laki-laki itu melanjutkan. "Bisa dibilang, saya tahu banyak cerita tentang kamu." 

Memangnya aku sengetop itu?

Tunggu, harapan kecil melintas dihatiku. Sadar Hana, apa yang kamu harapkan, meskipun iya. Laki-laki itu sudah bahagia bersama istrinya.

"Tentu Namjoon bercerita tentangmu. Tapi saya juga punya teman lain selain dia, kan. Lagipula, mungkin kamu tidak ingat, kita pernah beberapa kali sekelas pada matkul seni."

Seolah bisa membaca pikiranku laki-laki itu menjelaskan. 

Ya... Karena terlalu bucin dengan Namjoon, aku bahkan tidak sadar kehadiran pangeran universitas yang selalu bersamaku kami. Bagaimana aku bisa ingat sosok masa kuliah boss pemilik perusahan percetakan ini?

"Kamu, harus mulai mensucikan hatimu, dengan mengenal orang baru."

Aku mengerutkan dahi, sebal.

"Semua orang punya hati. Termasuk kamu. Tapi tidak semua orang memiliki seseorang dihatinya."

Laki-laki itu menunjuk dirinya sendiri sambil tersenyum jenaka. 

"Kalau begitu, biarkan saya masuk."

Eh, apa-apa? Aku pasti sedang bermimpi di tengah taman. Efek gagal interview sedahsyat ini.

"Kamu hanya perlu membuka pintu, jika hati itu belum ada yang menempatinya."

Gehh.. Sepertinya aku memang berhalusinasi.

...




BOSS | SH'L (5) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang