Masak-masakan

1K 120 254
                                    

"SALAMEKUM!!"

Gini, nih. Sekarang mereka rajin berkunjung ke rumah San dan tiap kali berkunjung suara kencang nan berisik mengalun ceria. Mereka kembali datang beramai-ramai dengan baju yang sudah berganti, mana mungkin menemui si mungil dengan tubuh bau keringat dan tertempeli debu.

"OWA, YUNO, OCANG, KAK SAN, IGI, UYONG!!!"

Si mungil dengan teriakan penuh semangat berlari menghampiri mereka dari ruang tengah. Pipi chubbynya naik turun bergoyang-goyang, kedua tangan kecilnya memeluk Bob dan sedikit terayun-ayun, sweater kuningnya terangkat kecil, sementara kaki kecilnya terus melangkah mendekati mereka.

'Hamba mau resign aja dari bumi.'

Kurang lebih begitu suara hati mereka melihat keuwuan Hongjoong. Dari ruang tengah, muncul Jongho dengan wajah yang nampaknya baru reda shocknya.

"Awas jatuh!" Baru saja Jongho berkata seperti itu. Kaki kecil Hongjoong menginjak keset yang licin dan nyaris jatuh, jika saja kedua lengan Wooyoung tak sigap memeluk pinggang rampingnya. Hongjoong jadi makin kecil dalam pelukan Wooyoung.

"Joongie, hati-hati. Un-" ucapan Wooyoung terpotong ketika Hongjoong menengadah menatapnya dengan senyum manis hingga matanya menyipit dan gigi putih rapihnya terlihat. "Hehe....."

Mereka terdiam. Bisa-bisanya Hongjoong seimut ini, pikir mereka.

"Makasih, Uyong! Joongie gak jadi jatuh." Si mungil kembali tersenyum. Ia lalu menarik lengan Wooyoung dengan sebelah tangan kecilnya, menuntunnya ke ruang tengah. Mereka kembali berkumpul di ruangan yang sama, hanya beda posisi.

"Joongie mau cerita!" Si mungil berseru dengan mata berbinar sambil meremat sebelah tangan Wooyoung. Si perusuh jelas hanya bisa menggangguk pelan sambil menahan gemas.

"Tadi, Joongie mau nulis." Hongjoong memeluk Bob lebih erat. Matanya seperti menerawang. Mengundang siapapun untuk menculiknya. "Kevin malah ilang." Bibirnya berubah mengerucut, bahunya merosot dan sorot matanya berubah sendu.

"Kevin?" tanya Yeosang bingung sambil asik memakan biskuit rima dari toples.

"Pensil gambar minion punyanya yang karakternya tinggi mata satu." jawab San yang sibuk main instageram sambil nyemil tic tic rasa bawang. Yang lain fokus mendengarkan sambil sibuk melakukan sesuatu, menjaga diri agar tak menerkam si mungil.

"Joongie udah cari di seluruh kamar tapi gak ketemu." Bibirnya makin maju, membuat mereka ingin mencubitnya dengan bibir mereka. "Eh, ternyata ketutupin halaman buku!" Hongjoong terkekeh sembari memeluk Bob gemas.

'Cerita dikit aja segini gemesinnya. Gimana celotehannya?'

Hening terbelah oleh si mungil yang kembali bersuara. "Kak San~~"

"Lapar." Hongjoong menatap San memelas sambil sedikit mempoutkan bibirnya. Wooyoung mendadak mendapat ide, ia menjetikkan jarinya. Membuat semua berfokus padanya.

"Gimana kalau kita lomba master chef?"

"Ayuk!"

"Skuy!"

"Kita bikinin makanan buat Joongie. Dibagi tiga kelompok. Jongho temenin Joongie. Gimana?" Usulan Wooyoung diangguki kompak oleh semua. Mereka pun terbagi ke dalam tiga tim Wooyoung-San, Mingi-Yunho, Seonghwa-Yeosang. Jurinya si mungil dan Jongho sebagai pengawas.

"Joongie mau dibikinin apa?" tanya Yunho sambil menggulung lengan kemejanya. Sekarang mereka mendiami dapur. Hongjoong ditemani Jongjo duduk di meja makan, sementara yang lain siap memasak.

Si mungil memiringkan kepalanya, jari telunjuk mungilnya mengetuk-ngetuk dagu--nampak berfikir, dan matanya kembali menerawang. Sungguh, mereka bisa mati diabetes jika Hongjoong terus seperti ini.

Baby Blue [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang