Bagian 16

2.7K 259 74
                                    

Mingyu terus berlari menyusuri koridor Rumah Sakit, tak menghiraukan teguran dari beberapa perawat dan pasien yang dilewatinya. Tujuannya saat ini adalah menemui Jun secepat mungkin


Jun dirawat di kamar B112, kamar VVIP Rumah Sakit yang tentu saja bukan Mingyu yang memesannya. Mingyu mendapati Hansol yang sedang berdiri didepan kamar tersebut


"Dimana Jun?" tanya Mingyu


Hansol menatap bengis ke arah Mingyu, jika Hansol melupakan dimana dia sekarang mungkin Mingyu sudah babak belur


"Sebenarnya kenapa Jun sangat mencintaimu?"


"Apa maksudmu?" Mingyu mengkerutkan keningnya bingung


"Jun baru selesai operasi dan kau baru muncul?"


"Operasi? Apa yang terjadi?"


Mingyu melangkah mendekati Hansol, matanya melirik ke dalam kamar yang gelap


"Jun keguguran, bayinya tak bisa diselamatkan. Kondisi Jun sudah membaik, dia hanya perlu istirahat" ucap Hansol masih menatap Mingyu


"Ke---guguran?"


"Bayimu, calon anakmu meninggal tuan Kim Mingyu"


Mingyu terkejut, ada perasaan marah didalam dirinya yang Mingyu tak tau kenapa. Apa karena kesalahannya yang tak bisa menjaga Jun dan anaknya sendiri?


"Aku punya permintaan"


"Apa?"


"Jangan muncul dihadapan Jun lagi, menjauh dan menghilanglah. Kau tidak sadar Jun kehilangan bayinya karena dirimu?"


"Karena aku?"


"Kau seharusnya bisa menjaga milikmu dengan baik sebelum orang lain merebutnya darimu"


Mingyu menghela nafas beratnya lalu meninggalkan Hansol yang masih berdiri di depan pintu, satu yang tak ingin Mingyu ketahui adalah Jun membencinya sekarang


Kaki Mingyu melangkah menuju basement Rumah Sakit, memasuki mobil dan menyusuri jalan raya yang sangat padat kendaraan lain


Pikirannya berkecamuk, ponselnya yang berdering tak dihiraukan. Mingyu merasa ingin menjauh dari keramaian kota


Bayangan tentang wajah Jun yang tersenyum sangat membebaninya, tapi bertemu disaat sekarang bukanlah hal yang baik


Mingyu mendatangi makam orang tuanya, air matanya menetes mengingat kejadian kejadian yang terjadi disaat dulu



"Aku tau, kalian pasti membenciku, tapi bukankah kalian lebih jahat? Kalian lebih dulu bertemu dengan anakku disurga, padahal aku sebagai Daddy-nya sendiri hanya bisa mengelusnya waktu di perut"



Mingyu menghela nafas memandangi foto kedua orang tuanya yang tersenyum senang, kilasan tentang Jun yang tertidur di sofa membuat Mingyu merindukannya sekarang.



Jun memang tak tau, hanya saja setiap pagi buta, Mingyu akan mengelus lembut perut Jun dan memberikan kecupan singkat disana



Mingyu sekarang tertawa mengingat dirinya yang kelepasan mencium bibir Jun saat itu, tapi yang lebih lucu lagi adalah fakta bahwa Jun membalas ciumannya, bukankah itu berarti Jun memimpikan mereka berdua berciuman


"Ayah, apa Jun akan membenciku? Ibu, apa Jun akan memaafkanku?"



Mingyu menghela nafasnya lagi



✓So, I Married With An Anti - GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang