Bagian 2

2.7K 304 25
                                    

Pagi itu, Jun berlari kencang menuruni tangga ketika mendengar suara klakson yang terus berbunyi

"TUNGGU SEBENTAR!!!!!"

Teriakan Jun menggelegar dirumah sederhana itu

"Tuan muda, kau belum sarapan"

Suara pelayan yang lembut membuat Jun menghentikan larinya

"Jun gak lapar Bi, nanti aja di sekolah"

Lagi lagi suara klakson membuat Jun harus meninggalkan Bibi Park yang khawatir

"Tuan Jun kan gak bisa kalo gak sarapan" monolog Bibi Park

Sementara Jun sudah masuk ke dalam mobil, duduk dikursi samping kemudi

"Siapa bilang kau boleh duduk disitu?"

Jun menoleh ke arah Mingyu

"Lalu? Aku duduk dimana?"

"Dibelakang!"

Jun langsung saja pindah ke kursi belakang, tidak ingin berdebat karena sebentar lagi Jun bisa terlambat ke sekolah

Mingyu melajukan mobil dengan kencang, membuat Jun meneguk ludahnya takut, selama perjalanan pun mereka hanya terdiam

Tiba tiba Mingyu menghentikan mobilnya membuat Jun mengernyit bingung, sekolahnya bahkan masih jauh.

Jun melihat sekitar dan betapa terkejutnya Jun saat seorang perempuan masuk kedalam mobil lalu duduk disamping Mingyu

"Hai sayang"

Suara sexy perempuan itu terdengar membuat Jun menatapnya heran, tapi lebih mengejutkan lagi saat Mingyu tiba tiba melumat bibir perempuan itu

Jun mengalihkan pandangannya, melihat keluar jendela berusaha bodo amat walaupun suara desahan perempuan itu memasuki telinga Jun

Semakin lama mereka berciuman, bahkan perempuan itu sudah berpindah ke pangkuan Mingyu, Jun yang merasa risih menatap jam tangannya

"Aku bisa terlambat" batin Jun lalu memandang keluar jendela

"Hansol?" Suara Jun yang tak terlalu keras tapi cukup menarik atensi Kim Mingyu

Jun langsung meraih tasnya lalu membuka pintu mobil meninggalkan Mingyu dan perempuan itu

Setelah menutup pintu mobil, Jun berlari menghampiri seorang pria yang juga mengenakan baju sekolah sama sepertinya

"HANSOLIIII"

Yang disebut namanya menghentikan jalannya lalu tersenyum melihat Jun yang berlari ke arahnya

Tapi satu yang mengganggu penglihatan Hansol, seorang pria didalam mobil yang menatapnya dengan tajam

"Siapa dia?" Batin Hansol

"Hansol, kau mau ke sekolah?" Ucap Jun saat sudah berada dihadapan Hansol

"Gak, aku mau ke sawah"

"Hahahaha lucu, Hansol lucu"

Jun tertawa sambil memegangi perutnya, melihat itu Hansol lagi lagi tersenyum

"Yasudah, aku ikut ke sawah yah?"

"Oke"

Mereka akhirnya berjalan bersama menuju halte bis/bus (?)

Tapi Hansol sekilas melihat pria yang di dalam mobil itu masih menatap tajam ke arahnya

"Mencurigakan" batin Hansol

Jun berjalan tanpa menyadari kerisihan Hansol disampingnya, tiba tiba sebuah mobil melaju kencang yang membuatnya terkejut

"Itukan mobil Gyu" batin Jun saat melihat kepergian mobil Mingyu yang semakin lama menghilang ditengah keramaian jalan raya

"Sepertinya orang itu terburu buru, kau okay?" ucap Hansol berusaha menyingkirkan rasa curiganya

Jun mengangguk, mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju halte bis/bus(?)




















.
.
.

Seperti biasa, kegiatan di sekolah tak berubah. Belajar, istirahat lalu belajar lagi hingga waktunya pulang

Jun bahkan terkejut bukan main saat melihat mobil Mingyu sudah terparkir didekat sekolahnya

Awalnya Jun berpikir Mingyu tak akan menjemputnya, tapi siapa sangka ternyata Mingyu sudah menunggu dari tadi

"Kau menungguku?"

Jun langsung masuk dan duduk di kursi belakang, tersenyum senang saat mengetahui Mingyu ternyata mau menjemputnya

Mingyu hanya diam, melihat sekilas ke arah Jun melalui kaca spion

"Aku pikir kau tak akan menjemputku"

Mingyu menancap gas, menulikan telinga ketika Jun mulai bercerita

"Kau tau Gyu? Ayahmu tadi menelponku, beliau menanyakan tentang kau yang mengantarku ke sekolah atau tidak dan kubilang kau mengantarku sampai sekolah dengan selamat"

"Kau memang pembohong besar"

"Jadi kau mau aku jujur? Menceritakan semua kejadiannya? Mulai dari pacarmu masuk ke dalam mobil atau mulai dari pacarmu duduk di pangkuanmu?"




Cittttttttt


Mingyu tiba tiba rem mendadak, membuat Jun terhuyung ke depan. Jika saja tangannya tak berpegang pada kursi mobil mungkin tubuhnya sudah menabrak bagian depan mobil (apasih itu namanya?)

"Kau ini kenapa sihhh???!!!"

Jun menormalkan nafasnya lalu kembali ke tempat duduknya, menatap geram ke arah Mingyu yang juga menatapnya tajam

"Kau cemburu kan?"

Jun melotot, apa yang dimaksud Kim Mingyu saat ini?

"Maksudmu?"

"Aku tau, kau pasti cemburu"

"Aku? Cemburu? Sama siapa?"

"Kau cemburu melihat perempuan itu tadi pagi, kau bahkan melihat kami bercumbu panas tadi"

"Aku tidak!!!"

"Oh yah? Lalu bagaimana kau bisa tau kalau perempuan itu duduk dipangkuanku?"

"Sekilas! Aku melihatnya sekilas ketika kau mengangkat tubuhnya"

"Sudah kuduga, kau cemburu"

"Untuk apa aku cemburu"

"Karena kau Gay!"

Jun mengkerutkan keningnya, tuduhan Mingyu benar benar tidak masuk akal saat ini

"Kau juga keluar dari mobil karena tidak tahan melihat kami kan? Kau sudah sangat cemburu waktu itu"

"Kau dan pikiranmu itu....."

"Andai kau tidak meninggalkan mobil, kau bisa melihat adegan sex yang normal antara pria dan wanita, bukan antara pria dan pria"

"CUKUP!!!!!"

Jun berteriak, tangannya terkepal diatas pahanya

"Kau marah? Berarti yang aku katakan benar"

Jun diam, emosinya sudah meluap dan tidak bisa ditahan lagi, jadi dengan cepat Jun meraih tasnya lalu membuka pintu mobil dan meninggalkan Mingyu

Jun berlari sejauh mungkin dari hadapan Mingyu, benar benar menyebalkan jika harus hidup bersama pria tak punya hati seperti dia

Jun terus berlari dengan emosi yang meluap luap

Setelah dirasa cukup jauh, Jun beristirahat sejenak lalu melihat sekitarnya

"Dimana aku?"

Jun tersesat, langsung saja Jun meraih ponselnya dan berniat melihat Maps. Tapi sayang, ponselnya dalam keadaan mati































Bersambung...

✓So, I Married With An Anti - GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang