Aku, gadis dengan tubuh sempurna. Tidak ada cacat sedikit pun. Siluetku cantik, tentu seperti namaku, Shafa Az Zahra. Dulu, zaman SMP-ku banyak yang mengutarakan perasaanya kepadaku. Lawan jenis tentunya, namun setelah mengetahui keperibadianku yang sangatlah jail dan usil perlahan-lahan mereka menjauh, hanya sebatas teman. Tidak ingin lebih, namun aku sangat tidak mempermasalahkan, justru lebih lega.
Banyak orang bilang, aku cantik tapi tingkah layaknya orang bodo. Tapi itu kan hanya satu sisi dariku saja, dan aku anggap itu cukup wajar. Karena aku terkenal dengan berbagai keusilan, ku pastikan semua orang yang bersekolah denganku pasti telah merasakan jebak keusilanku. Entah guru, teman, bahkan orang lain yang tak kenal sama sekali juga telah masuk dalam list-keusilanku. Hahaha. Entah sudah berapa banyak dosa yang kuperbuat.
Aku di rumah tinggal bersama kakak cowok, dan seorang pembantu namanya bi Ihah. Kakak cowokku siluetnya juga tampan tentunya, Adam Sultani Anwar. Nickname-nya Adam. Bersekolah di gedung yang sama denganku, aku dan dia hanya berbeda usia dua tahun. Namun dirinya kini di bangku kelas dua belas, sedangkan aku kelas sebelas. Dengan jurusan IPA, kakak-adik sejati kah?
Namun terkadang, belas kasihan juga berasa dalam hatiku. Enak-enak di pasar nemenin aku belanja eh dianya dikelilingi sama ibu-ibu dengan mentoel-toel pipi Adam seenaknya. Suka-duka orang tampan mungkin?
---
Ini cerita aku edit, tapi gak aku rombak penuh. Hanya sedikit memperbaiki tanda-tanda di sini heheh...
Kamis, 2 April 2015.
Revisi kedua 5 April 2016
10.00
KAMU SEDANG MEMBACA
RaRa
Teen FictionRasanya takdir selalu tidak berpihak kepadaku. Kebahagiaan satu datang, lalu pergi diambil lagi. Masa putih abu-abu mungkin masa yang menyenangkan untuk para remaja sekolah. Tapi tidak menurtku, bagaimana bisa aku bilang menyenangkan kalau pun selal...