6. Langsung Dari Mulut Lo Lebih Manis

262 30 6
                                    

Sepasang mata Gina melotot melihat roti sobek idamannya, selama ini dia hanya bisa melihatnya diponsel. Sekarang dia diberi kesempatan melihat secara langsung. Dia merasa bagaikan mendapat tiket VIP untuk menonton konser, bedanya ini tiket VIP menonton roti sobek.

"Gila ini cowok punya roti sobek, astaga mata gue nggak bisa kedip gimana ini woy, TOLONGG ... mubazir banget nih kalo dianggurin," batin Gina sedang berpesta pora.

Tangan Valdo melambai-lambai didepan wajah Gina yang mematung dengan mata seperti ingin melompat dari tempatnya. Untung saja Gina langsung sadar dan tidak pingsan ditempat.

"L-Lo ngapain buka baju," Gina berakting menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, walaupun anak TK juga tahu disana masih memiliki celah.

Gengsi.

Reputasi.

Seolah-olah itu yang terpenting sekarang bagi Gina menjaga image-nya. Apa kata dunia jika tahu kalau Gina memiliki sisi mesum.

"Loh tadi katanya lo mau gue kan, jadi gue siap sekarang," Valdo dengan raut wajah seperti tidak berdosa kembali memakai bajunya.

Gina sedikit membuka tangannya, dia melihat Valdo sudah memakai bajunya, lalu tangan itu terbuka sepenuhnya sekarang, "Bukan itu maksud gue BAMBANG ... dasar otak mesum lo," Gina sengaja menekankan nama itu.

"Hehehe ... maklumin aja otak gue udah terkontaminasi soalnya, belom dicuci ulang, trus maksud lo apa?" Valdo nyengir lalu menggaruk tengkuknya padahal tidak gatal. "Eh tunggu tadi lo manggil gue Bambang? Jangan gitu, Bambang itu guru fisika gue tau, dia bisa baca pikiran orang," cerocos Valdo.

"Nggak nanya, mau guru lo Bambang apa Bams bodoahmad deh, maksud gue itu syaratnya lo harus jadi gebetan gue."

"Lah itu Bams kan panggilan kerennya Pak Bambang itu guru gue juga ..."

"Jangan bilang Lo sekolah di SMA Gemilang," Gina melihat Valdo yang diam saja tidak merespon. "Lo kok diem aja kayak orang bisu?"

"Lah tadi katanya jangan bilang, gimana sih lo PAINEM ...," Valdo bangga sekali bisa membalas Gina.

"Ih dasar udah mesum ngeselin lagi," Gina memukul lengan Valdo yang dipukul malah cekikikan.

Gina menyudahi acara pukul-memukulnya, Valdo masih tertawa terbahak-bahak memegangi perutnya yang terasa kram.

"Eh apa kata lo tadi, jadi gebetan? Sorry ya gue emang mesum tapi nggak gampangan."

"Idih jangan kepedean dulu, gue itu sama kayak lo ada cowok yang nguntit gue, jadi anggap aja kita impas," Gina bersorak dalam hati, Valdo akan menjadi calon mangsanya. Pelan tapi pasti perlahan-lahan Gina bakal dapet koleksi baru.

"Oke, jadi kita impas ya ... lo harus ada kalo gue butuhin," Valdo mengulurkan tangannya dan Gina menyambut dengan senang hati, mereka telah terikat kesepakatan.

Waktu tidak bersahabat dengan Gina, disaat sedang seperti ini perutnya malah berbunyi meminta untuk diberi asupan. Dia lupa kalau dirinya belum makan malam. Valdo yang juga lapar dapat mendengar suara perut Gina.

"Ada yang kode-kode minta makan nih, tenang aja gue peka kok haha ...," Valdo menggoda Gina, "gue mau masak mie instan, nanti lo turun kebawah buat makan bareng," Valdo langsung berbalik meninggalkan Gina yang sedang malu.

***

Gina menuruni tangga, indera penciumannya merasakan bau mie instan dengan bumbu khasnya yang memiliki aroma kuat. Dia melihat Valdo sedang menata 2 mangkok mie instan dimeja ruang tamu. Valdo memegang remote control dan menyalakan Televisi.

Three Musketeers (Kakel Mengejar Jodoh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang