2. Ngajarin Adik Kelas

493 40 10
                                    

Dara menatap noda lipstik yang tercetak sempurna diseragam cowok itu, ditatapnya wajah seputih susu, bibir merah alami, hidung mancung, tak lupa tatapan dinginnya. Dara merasa asing dengan cowok itu, dia baru melihatnya disekolah.

Dara merutuki dirinya sendiri, merasa ceroboh. Dia tidak sempat meminta maaf setelah menabrak cowok itu, kejadian berlangsung cepat sekali karena Bu Carla menarik paksa lengan Dara, membawanya keruang BK. Berjalan memunggungi pemuda tadi Dara menoleh kebelakang dengan raut wajah menyesal kedua tangannya terkatup menjadi satu yang artinya permohonan maaf.
***
Dara sibuk membersihkan bibirnya dari lipstik memakai tisu basah pemberian Bu Carla.

"Bu Carla yang cantik mirip Lisa blackpink, Dara jangan dipoint dong," Dara memasang muka memelas andalannya jika sedang terdesak.

"Tidak bisa begitu Dara, peraturan tetap peraturan, kamu Ibu kasih point 10," finalnya tidak bisa dibantah.

"Kasih saya kesempatan 1 kali la--," ucapan Dara terpotong.

" Tidak bisa Dara," tegas Bu Carla seraya memberikan kertas pelanggaran untuk ditandatangani sang pelanggar aturan. Dengan gerakan malas Dara membubuhkan tanda tangannya pada kertas yang menurutnya horror.

"Oh iya, mumpung kamu disini, Ibu mau menyampaikan pesan Pak Robert guru bahasa indonesia, kamu disuruh ngajarin adik kelas yang mau lomba puisi."

Pak Robert alias Pak Ganindra Putra, sebenarnya guru bahasa indonesia tetapi dia juga mengemban tugas sebagai pembina diekskul musik, karena keahliannya memainkan beberapa alat musik dengan mahir. Konon katanya Pak Robert mantan anak band.

"Kenapa saya Bu?" Tanya Dara padahal dia sudah tau alasannya, karena tahun lalu tepat ketika dirinya kelas 11, Dara membuat bangga seisi sekolah dengan mendapat juara satu lomba puisi tingkat nasional mewakili SMA Gemilang.

"Ya karena saya dan guru lainnya percaya sama kamu Dara," Dara menjadi tersentuh mendengarnya.

"Baik Bu, kapan saya bisa mengajari nya, dan kalo boleh tau adik kelasnya siapa?"

(Bel berdering pertanda istirahat telah berakhir)

"Anak kelas XI IPS 1, Ibu sudah suruh dia ke kelas kamu nanti, karena sudah bel sekarang kamu sudah boleh balik ke kelas."
***

"DARA...," Gina memeluk Dara, "tadi lo diapain sama Bu Carla?"

"Gue dapet 10 point, selama ini buku point gue suci sekarang ternodai,"

Gina menarik Dara untuk duduk karena guru biologi mereka Bu Jesica alias Bu Siti Marlina memasuki kelas membawa tumpukan buku tebal, berbadan gempal tersenyum lebar.
***

Dara yang sedang memasukkan buku-bukunya kedalam tas tiba-tiba merasa dipanggil.

"Dara, ada yang nyariin lo nih," ketua kelas menyuruh orang yang mencari Dara masuk.

Deg ...

Dara terkejut sekaligus malu mengingat insiden noda lipstik tadi pagi, cowok itu masuk kemudian menghampiri Dara masih sama dengan wajah dinginnya seperti tadi pagi.

"Kenalin gue Gavin, gue anak yang mau diajarin bikin puisi," ucapnya dengan kedua tangan berada dalam saku celana.

Dara heran, itu cowok lupa beneran atau sengaja pura-pura lupa. Diliriknya baju Gavin yang sudah tidak ada bekas noda lipstiknya, bahkan bajunya terlihat baru. Dara berinisiatif menyinggung masalah tadi pagi.

"Gue Dara, lo yang tadi pagi nggak sengaja kena lipstik gue kan?" tanyanya sedikit malu, "maaf gue nggak sengaja."

"Gapapa,"

"Sebenernya mau gue cuciin baju lo, tapi itu udah bersih kayaknya."

"Gue punya cadangan di loker," jawab Gavin dengan nada datar.

"Yaudah deh kalo gitu, nggak perlu gue cuciin?," tawar Dara

"Nggak," Gavin mengeluarkan ponselnya meminta nomor Dara. "Besok minggu dirumah gue jam 9 pagi," kata Gavin dan langsung melenggang pergi begitu saja. Tanpa menunggu persetujuan Dara.

Dara melongo melihat sikap Gavin yang pergi begitu saja tanpa pamit atau basa-basi sedikitpun. Dara merasa tertarik karena baru pertama kali menemukan orang seperti Gavin, walaupun bisa dibilang Gavin anak kurang ajar. Pokoknya Dara merasakan atmosfer berbeda ketika berada disekitar Gavin.

Setelah Gavin pergi Amel dan Gina yang sedang piket menyudahi kegiatannya lalu mendekati Dara.

"Ciee itu siapa, gebetan baru ya," goda Amel mencolek dagu Dara.

"Kayaknya lo suka dia tuh sampe bengong gitu," Gina ikut-ikutan godain Dara.

"Itu adik kelas yang mau gue ajarin bikin puisi, eh gue mau tanya lo berdua kenal dia?"

"Gue tau tapi nggak tau namanya," Amel memang tidak terlalu kenal dengan adik kelasnya sama seperti Dara.

"Itu Gavin adik kelas yang jadi inceran cewek anak kelas X,XI sama XII, masa kalian nggak tau, kudet banget," ejek Gina yang memang dia sangat paham dengan anak-anak disekolahnya. Biar gampang diincer buat koleksi gebetan kata Gina.
***

"Eh lo liat tuh adik kelas yang pake jaket merah," tunjuk Gina di tempat parkiran.

"Kenapa emang Gin," Dara bertanya.

"Gue suka sama dia, gue bakal jadiin dia gebetan baru gue," kata Gina sambil ngemut lollipopnya.

Amel terkejut mendengar pernyataan Gina. Beberapa detik setelahnya Amel memandang mata Gina dan tersenyum.

"Kalo lo beneran suka, jangan mainin dia," Amel meninggalkan Dara dan Gina. Dara menatap punggung Amel dan turut sedih.
















TBC

Kenapa Dara jadi sedih ya?

Three Musketeers (Kakel Mengejar Jodoh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang