Sudah kue ke sepuluh yang masuk kedalam mulut Dara, padahal Gina dan Amel hanya makan 3 saja sudah merasa kenyang. Mama Amel kembali ke ruang tamu membawakan susu hangat setelah sebelumnya sudah memberi ketiga orang ini banyak asupan makanan.
"Aduh jadi ngerepotin Tante Gita nih, kue bikinan tante enak banget, Dara jadi pengin nambah tan tapi makan 3 aja udah kenyang," celetuk Dara.
"Bisa aja lo Dar, trus 7 kue yang lo makan tadi ilang kemana?" tanya Gina
" Dara bukan doyan lagi, dia emang banyak makan dari lahir, dikasih 10 kue lagi pasti diabisin sama Dara Ma," kata Amel.
Gita hanya tertawa mendengarnya, "tante malah seneng kalo kuenya abis, Dara makannya banyak tapi tetep kurus aja ya ... tante aja pas muda pengin kayak Dara tapi kenyataannya setiap makan banyak pasti berat badan nambah."
"Makasih tante Gita, mungkin ini turunan dari Mama, soalnya mama juga persis sama Dara."
"Mama kamu pasti cantik kayak Dara, oh iya nanti kalo belajarnya udah selesai langsung pulang ke rumah ya, jangan mampir-mampir keluyuran udah malem nggak baik. Tante mau keluar sebentar."
"Iya tante Gita," balas Dara.
"Ma Gina malem ini mau nginep disini lagi," ujar Amel
"Iya nggak papa, Gina anggep aja rumah sendiri ya Nak," Gita tersenyum pada Gina. Amel sudah memberi tahu mamanya kalo Gina sedang ada masalah tapi belum mau bicara.
Gina membalas senyum Gita, "iya tante makasih banyak."
***
Hari kamis kali ini adalah hari yang menjadi penantian untuk tim basket putra dan putri SMA Gemilang. Turnamen akan diadakan di Gedung SM, bangunan khusus untuk mengadakan turnamen basket antar sekolah maupun umum. Siswa tidak berkesempatan menyaksikan pertandingan selama jam sekolah belum berakhir, mereka bisa menontonnya ketika pulang sekolah karena turnamen akan selesai sampai malam hari. Jika SMA Gemilang bisa sampai final maka barulah siswa diperbolehkan menonton untuk memberi semangat tim kebanggaan sekolah.
"Guys hari ini ada turnamen basket, gue pengin nonton Atha," Amel memanyunkan bibirnya.
"Hari ini juga ada lomba puisi, gue pengin nonton Gavin semoga aja dia dapet juara satu," kata Dara sambil menopang dagunya menggunakan tangan kiri.
"Jangan harap kalian bisa nonton, mau kabur juga harus mikir 1000 kali inget siapa wali kelas kita. Kayak gue dong jodoh nggak ikut lomba apa-apa jadi nanti bisa modus kan," kata Gina bangga.
"Valdo itu nggak punya bakat kali, maka dari itu nggak ikut lomba wlee," Amel menjulurkan lidahnya.
Gina tidak terima dengan perkataaan Amel, "enak aja, Valdo punya bakat kok, bakatnya bikin anak perawan hatinya jadi berdebar-debar ha ha ha."
***
Pria berbadan kurus dan berkepala botak berdiri didepan murid-muridnya memperagakan karakter tokoh orang gila. Semuanya jadi diam karena Pak Robert begitu menjiwainya, awalnya biasa saja tapi siswanya diberi kejutan kala Pak Robert berteriak meracau seperti orang gila, ekspresi dan mimik mukanya persis, seperti orang gila. Gelak tawa memenuhi kelas 12 IPA 2 diikuti dengan suara tepuk tangan meriah, hanya satu orang yang tidak tertawa dan tidak berminat menonton teater pertunjukkan Pak Robert. Amel melamun sejak pelajaran dimulai, untungnya Pak Robert tidak memperhatikannya.
"Sekarang kalian berkelompok, setiap kelompok terdiri 4 siswa , 2 perempuan dan 2 laki-laki, nanti maju untuk memperagakan dialog yang ada didalam buku paket!" perintah Pak Robert.
Amel tiba-tiba mengangkat tangan kanannya, "Pak saya sakit perut, mau ijin ke UKS."
"Baik saya ijinkan kamu hari ini, nanti di UKS minum obat dan istirahat ya Amel, siapa yang mau mengantar teman kalian ini ke UKS? tapi nanti balik lagi ke kelas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Musketeers (Kakel Mengejar Jodoh)
Novela Juvenil"Gue bakal dapetin tuh adik kelas, sexy banget pas main basket." Kata Amel "Gue bakal dapetin tuh adik kelas, kece parah pas naik moge." Ujar Gina "Gue bakal dapetin tuh adik kelas, keren abis kalo main gitar." Dara menimpali Kenalin kami adalah Tig...