5. Gay Sialan

339 30 5
                                    

Kimi no sei kimi no sei kimi no sei de watashi uu ...

Okyubu de kakko tsunakai ...

Kimi no sei da yo ...

Lamunan yang tengah diresapi dengan sepenuh hati itu buyar , bersamaan dengan bunyi nada dering ponsel yang lebih terdengar seperti teriakan bagi Dara . Jika narkoba menjadi candu untuk beberapa orang, maka Gavin adalah candu bagi Dara yang bisa membuatnya berhalusinasi. Dengan berat hati dia mengambil ponsel itu, terlihat nama Tina dilayar ponsel.

"Sialan padahal sebentar lagi gue dicium," batin Dara kesal. Tebakannya benar Tina menyuruhnya pulang. Dara melupakan satu fakta ketika dirinya mengatakan akan pergi sebentar, Tina sedang menagih itu sekarang.

"Buku gue lo pegang aja dulu, mama nyuruh gue pulang ... dengan terpaksa belajarnya nyampe sini dulu ya," Dara tersenyum menunjukkan deretan gigi putihnya yang rapi.

"Mau gue anter?"

"MAU BANGET GUE," teriak Dara dalam hati. "Nggak usah, tadi mama udah nyuruh Mang Asep buat jemput, btw makasih udah nawarin." Mau tidak mau Dara harus menuruti mamanya karena, kalau Tina sudah memutuskan sesuatu akan sulit untuk dibantah.

Akhirnya Gavin hanya mengantar Dara sampai depan pintu saja.

***

Brumm brummm brummm ... suara motor sport menggema disebuah jalan yang menjadi kawasan geng lucifer, malam itu akan diadakan pertemuan dengan geng yang akhir-akhir ini menjadi buah bibir dikalangan anak motor. Berdasarkan gosip yang beredar pemimpin baru mereka belum pernah dikalahkan seseorang, hal ini membuat Valdo pemimpin geng lucifer ingin menantangnya secara langsung.

"Mana nih geng black swan belum keliatan batang hidungnya, mereka pasti lagi kencing dicelana sekarang, udah pasti bosnya bakal kalah," Cimon salah satu anak buah Valdo tertawa diikuti 9 orang lainnya.

Valdo hanya memberikan smirk kebanggaannya. "Kali ini gue bakal gandaain duit taruhan jadi dua kali lipat." Semua anak buah Valdo setuju, karena mereka semua yakin akan menang.

Brumm brumm brumm brummm...

Gerombolan geng black swan datang membuat suasana semakin ramai, dari jauh Valdo melihat seseorang yang tidak asing baginya, berada paling depan disusul anak motor lainnya dibelakang. Orang itu memakai jaket kulit bewarna hitam dengan lambang black swan bewarna emas dibagian dada sebelah kanan.

"Kenalin gue Dion pemimpin baru geng black swan, lo Valdo pemimpin geng lucifer kan ... lama nggak ketemu," Dion memberikan satu kedipan pada Valdo.

"Cihh," Valdo meludah ke samping kiri. "Gay brengsek kenapa lo bisa jadi pemimpin geng black swan," semua orang disana terkejut mendengar Valdo.

Yang dikatai hanya menyunggingkan senyum, "santai dong, segitu bencinya lo sama gue? Apa lo nggak kangen sama gue sedikitpun."

"Jangan mimpi, gue itu bukan homo kayak lo, mati aja sana," Valdo mulai merasa jijik.

Dion melangkah mendekati Valdo ingin membisikkan sesuatu, "setelah kita balapan, gue bakal ngejar dan milikin lo. Gue bakal milikin apa yang seharusnya gue dapetin dulu," Dion sangat berambisius.

Valdo menghempaskan tubuh Dion dengan kasar, "sakit jiwa lo."

***

Cimon memberitahu peraturan dan taruhannya, dua orang pemimpin sudah berada diatas motor sport bersiap untuk memulai balapan. Sorakan dari kedua geng membuat situasi menjadi memanas, bahkan beberapa ada yang mengeluarkan kata-kata kasar satu sama lain kepada rivalnya.

Three Musketeers (Kakel Mengejar Jodoh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang