Ketika seseorang terlihat sangat ceria dan banyak tertawa, percayalah, bahwa dia yang paling banyak menyimpan luka.-Nathaya Zannia
____
Siapa bilang libur panjang itu menyenangkan? Siapa bilang libur panjang itu membuat seseorang menjadi lebih santai?
Baiklah, mungkin itu menurut pandangan orang-orang. Tetapi tidak untuk Nathaya.
Bagi Nathaya, mendapatkan libur panjang adalah sebuah bencana.
Bagi Nathaya, libur panjang dan berada di rumah adalah neraka.
Oh ayolah, Nathaya tidak harus menjelaskannya lagi kan apa alasannya? Tentu saja kalian sudah tau penyebabnya.
Tidak ada alasan untuk Nathaya selalu merasa tenang di setiap harinya. Overthinking sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari. Merasa insecure apalagi, bahkan itu sudah menjadi makanan nya setiap hari, sampai-sampai ia merasa muak.
Menangis?
Jangan ditanya lagi. Sudah pasti itu akan terjadi sepanjang hari. Tidak peduli sudah berapa banyak air mata yang telah ia keluarkan agar hatinya merasa lega. Meskipun di keesokan harinya lagi, hatinya kembali penuh dengan rasa sesak, dengan air mata yang sudah siap untuk ditumpahkan kembali. Dan itu, terus terjadi setiap harinya.
Jika ditanya kapan terakhir kali Nathaya tersenyum dengan tulus, entahlah, Nathaya pun sudah lupa.
Jangan kalian pikir jika Nathaya tertawa selama ini, itu benar-benar karena bahagia. Karena nyatanya, tawa itulah yang ia gunakan untuk menutupi kesedihannya. Mungkin ia pernah tertawa lepas bersama teman-temannya, itu pun ketika ia belum lulus dari sekolah menengah pertamanya.
Sekarang?
Sudah hancur, semakin hancur pula.
Rasanya seperti sudah tidak tidak ada harapan lagi. Katakanlah Nathaya terlalu berlebihan. Tetapi memang itulah yang Nathaya rasakan sekarang.
Memang, hal semacam ini tidak baru saat ini ia rasakan. Bahkan, jauh sebelum ini. Tetapi bisa dikatakan, bahwa inilah puncaknya. Nathaya merasa pada titik inilah ia merasa benar-benar tidak berguna lagi.
Hampir merasa depresi, bukankah ini menjadi yang terparah? Belum lagi kalau ia benar-benar depresi nantinya.
Entahlah, berdoa saja supaya Nathaya bisa lebih tegar menghadapi semua ini.
'Kenapa masih di bawah 10 besar?'
'Kok kalau di lihat-lihat makin gemuk ya? Olahraga dong.'
'Kamu itu kenapa pernah bener sih kalau kerja? Bahkan lebih cekatan adek kamu.'
'Katanya mau kurus, kok masih makan banyak?'
Demi apapun, bisakah kalian membantu Nathaya untuk menghilangkan bayang-bayang itu? Itu benar-benar mengganggu, sungguh!
Rasanya, Nathaya ingin berteriak sekeras-kerasnya. Melepas semua beban didalam hatinya dengan berteriak di bawah hujan dan menangis sepuasnya.
'KENAPA AKU TIDAK PERNAH MERASA ADIL?! KENAPA ORANG-ORANG SERING BERKATA SEPERTI ITU KEPADAKU? KENAPA AKU HARUS SELALU DIBANDING-BANDINGKAN?! SEBEGITU TAK BERGUNA NYA KAH AKU?! MENGAPA TAKDIR SEMENGERIKAN INI MEMBUATKU TERLUKA? APAKAH AKU TIDAK PANTAS UNTUK HIDUP TENANG DAN BAHAGIA?!'
Tetapi sayangnya, Nathaya tidak bisa. Yang bisa ia lakukan hanyalah kembali memendam luka itu dan menyembunyikan nya di balik hujan yang berasal dari kelopak matanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/226497027-288-k203137.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Insecure
Teen Fiction"Orang terdekat adalah mereka yang paling berjasa membuatku menjadi sangat insecure seperti ini. Terutama, keluarga." "Kamu maafin mereka? Apa kamu ga ngerasa marah atau dendam sama mereka yang udah menyakiti kamu?" "Bahkan sekalipun jika aku gak m...