7(th) Ring - Prolog

430 28 31
                                    

SEVEN(th) RINGS

MAD CITY

2030

|

|

|

|

'Dugh Dugh Dugh'

Suara berkala dari sebuah sekop yang tengah menggali dengan cepat dan terburu-buru di sebuah persimpangan jalan 4 arah yang terlihat seperti bentuk CROSS dari atas langit.

Pria bertudung hitam itu meletakkan sebuah kotak kayu kecil di dalamnya setelah memeriksa apa semua yang ada di dalam kotak itu sudah lengkap dan segera menutup lubang dari aspal yang digalinya tak perduli kalau gerimis sedari tadi sudah mengguyur tubuh dan jalanan sepi yang tak dilewati oleh kendaraan dan manusia.

Setelah usai tangannya melemparkan sekop tadi secara asal dan ia menatap jam dipergelangan tangannya yang kini sudah menunjukkan pukul setengah 4, hampir menuju pagi.

Terdengar suara bisikan bersahutan dari arah belakang sebelum pria itu menarik salah satu sudut bibirnya yang dipanggil olehnya sudah datang sesuai dengan keinginannya.

"Kau mencariku?"

Pria itu menoleh sebelum berbalik badan dan kemudian tersenyum dari balik hoodie yang digunakannya.

"Kau sangat tahu konsekuensi memanggil seorang Cross Demon, kau akan mendapatkan apapun yang kau inginkan tapi kau akan membayarnya 10 tahun kedepan.." ada jeda dalam kalimat tersebut "..dengan jiwamu."

"Tentu aku tahu, sangat tahu." pria itu maju satu langkah setelah memasukkan kedua tangannya kedalam saku hoodienya.

"Baiklah, lalu apa yang kau inginkan?"

Pria itu menatap Demon yang memasuki tubuh seorang gadis cantik nan belia dihadapannya itu, ia lalu menurunkan tudung hoodienya hingga kini surai hitamnya basah terkena rintik hujan dan kembali tersenyum hanya untuk terlihat ramah saat ini "Di mana, Cincin Immortal itu berada."

Terkejut.

Ya tentu saja, seharusnya setelah ratusan tahun berlalu tak ada satu manusiapun yang masih mengetahui kisah tentang cincin yang disimpan oleh para Dewa dan Iblis tersebut di muka bumi ini.

"Siapa kau? Tak ada satupun manusia yang seharusnya masih mengetahui tentang cincin itu."

Gadis yang dirasuki oleh iblis itu melangkah mundur kedua bola matanya berubah menjadi hitam pekat seluruhnya, ia harus lebih waspada dan tentu saja menutup mulutnya rapat-rapat.

"Aku bukan manusia, sayang.."

Gadis itu segera berbalik badan dan berniat untuk pergi secepatnya dari sana, dirinya harus melaporkan hal ini pada petinggi di bawah sana.

"Kau ingin lari? Katakan di mana cincin itu atau aku akan melenyapkanmu!"

Gertakan itu membuat langkah gadis tersebut terhenti dengan berani iblis dalam tubuh gadis itu menoleh "Kau tak akan mendapatkan apapun, kami tidak tahu di mana cincin tersebut saat ini disembunyikan dan tentu saja jika kami tahu tidak ada satupun dari kaum kami yang akan membuka mulut dan membocorkan keberadaan cincin itu!"

7(th) RINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang