7(th) Ring - Five

82 11 4
                                    

SEVEN(th) RINGS

MAD CITY

2030

|

|

|

|

Sepanjang perjalanan hanya dihabiskan keduanya dalam keadaan diam, sejujurnya Aqua sedikit khawatir Lay akan lelah karena sejak kemarin tak berhenti berkendara terus menerus mereka hanya sempat beristirahat sehari di rumah Pyro.

Memang mereka sempat berhenti tadi hanya untuk mengisi bahan bakar tapi hanya sebentar sedangkan hari saat ini sudah gelap, Lay harus makan dan tidur walau hanya beberapa jam sebelum mereka melanjutkan perjalanan kembali ke apartemen Johnny.

Iris matanya beralih pada cincin yang melingkar di jemari Lay, mungkin juga kekuatan dari cincin itu yang membuat pria ini terlihat lebih kuat dan bugar dari ukuran manusia normal saat melakukan perjalanan tanpa henti.

"Bagaimana jika kita berhenti untuk makan sebentar?"

"Kau lapar?"

"Ya.. Dan dirimu pun butuh istirahat Lay."

Pria itu menimbang-nimbang, jemarinya bergerak ragu di atas stir mobilnya kemudian ia melirik pada layar GPS di mobilnya, jalanan di depan sana sangatlah gelap, hanya ada setitik cahaya yang ia pastikan berasal dari pom bensin.

"Baiklah, perutku juga sudah sangat lapar."

Mobil sedan miliknya menepi kemudian memasuki area parkir sebuah pom bensin dan beruntung ada sebuah restoran cepat saji terdapat di dalamnya, ketika keduanya keluar mereka di terpa angin yang cukup kencang hingga surai keduanya berantakan.

Lay mengeratkan hoodie yang digunakannya sembari menutup pintu mobil "Udara di sini lebih dingin dari di sana.."

Selain udara yang kian dingin suara gemuruh dari langit membuat keduanya mendongak ke atas menatap langit gelap yang terlihat kilat menari dan bersinar di atas sana, semakin dekat dengan tempat tujuan terasa seperti akan ada badai di depan sana menungu mereka.

Namun tentu saja keadaan cuaca tersebut membuat Aqua semakin khawatir, jantungnya semakin berdebar keras memikirkan keadaan saudaranya yang ia tinggalkan di sana.

Apa mereka baik-baik saja?

"Sepertinya akan ada badai." Ucap Lay menyadarkan Aqua dari fase melamunnya, ia melangkah menjauhi mobil "Masuklah ke dalam untuk memesan makanan, aku akan kembali mengisi bahan bakar terlebih dahulu.." Pinta Lay sembari memberikan kartu miliknya pada Aqua.

Melihat raut kebingungan yang terbaca dari wajah pria tampan itu Lay pun menghela nafasnya "Kau hanya perlu memberikan kartu ini pada kasir berbaju merah di dalam sana usai kau memesan apa yang kau inginkan."

Setelah Aqua paham dengan kegunaan benda itu tanpa berpikir dua kali pria itu segera mengambil kartu tersebut dan meninggalkan Lay yang tengah mengisi bahan bakar, ia memasukkan ujung kepala selang bahan bakar ketangki mobilnya dan berdiri di sana sambil menunggu tangkinya benar-benar penuh.

7(th) RINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang