7(th) Ring - One

154 19 30
                                    

SEVEN(th) RINGS

MAD CITY

2030

|

|

|

|

Keramaian di pusat forensik menjadi pemandangan biasa jika sebuah mobil ambulance baru saja datang dengan sekantung atau 2 kantung mayat. Pekerjaan rutin mereka memang mengurusi hal-hal semacam itu.

Entah berhubungan langsung dengan mayat yang datang atau dengan barang-barang yang terakhir mereka gunakan saat kejadian. Berusaha mencari sedikit saja jejak pelaku kejahatan yang mungkin menempel dari sisa jasad yang mereka temukan.

Namun beberapa waktu itu pusat forensik jauh lebih sibuk dari biasanya karena penemuan mayat yang berjumlah lebih dari 2, benar-benar tamparan besar bagi dunia kepolisian dan juga tentu saja beban pekerjaan yang lebih berat bagi tenaga forensik.

Termasuk untuk pia bersurai coklat yang masih berada di ruangan kerjanya bersama dengan sebuah mayat diatas bangsal dihadapannya, dokter forensik muda itu kini menggerakkan jemarinya untuk mengecek kembali luka jerat dileher dari mayat yang dibawa oleh tim forensik dari tempat kejadian perkara.

Selalu saja ada hal yang mengganjal dan tak dimengerti olehnya dari kejadian 3 kasus pembunuhan yang terjadi belakangan ini.

Selalu ada 4 tubuh ditemukan ditempat kejadian perkara, dan selalu saja ada yang tewas dengan leher terjerat seperti sengaja dibunuh agar memenuhi jumlah korban yang sudah ada.

Sedangkan yang lainnya, tertusuk dalam dibagian perut atau punggung namun yang tidak dirinya mengerti luka itu bahkan seperti di tusuk asal dan tak mengenai organ vital. Bagaimana cara mereka bisa tewas begitu saja??

Bahkan mereka tewas sebelum kehabisan darah karena luka tusukan tersebut, dan hal ini aneh baginya.

Merasa dirinya tak mendapatkan jawaban apapun dari mayat tersebut walau sudah melakukan triple check sekaligus membuat pria itu menghela nafasnya dengan berat, ia lalu melepas sarung tangan karet dari kedua tangannya kemudian memijat pangkal hidung untuk menghalau rasa pening dikepalanya akan banyak pertanyaan atas keadaan para korban ini.

'Tok tok tok'

Suara ketukan membuatnya menoleh dan mendapati seniornya datang dengan membawa kamera seperti di TKP tadi, sebelum dan seusai menjalani proses autopsi pada mayat dan dibersihkan dia harus kembali memotret wajah dan keadaan para jasad itu untuk disebar wajahnya demi mencari identitas atau ada yang merasa kehilangan keluarganya, dan tentu saja sebagai dokumentasi.

"Hyung.." Sapanya sembari menurunkan masker yang menutupi setengah wajahnya.

Pria yang baru masuk itu tersenyum melihat juniornya terlihat pening dirinya meletakkan segelas kopi hangat diatas meja "Kau baik-baik saja? Minumlah kopi itu Jaehyun-ah kau akan merasa jauh lebih baik setelah beristirahat?"

"Sama sekali tidak Hyung." Pria tersebut membalas senyuman dari seniornya dan dirinya memang butuh istirahat saat ini, ini hampir malam dan dirinya belum usai berurusan dengan mayat-mayat yang mereka temukan tadi pagi.

7(th) RINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang