Chapter 3

779 53 0
                                    

"MAMAA!!!" teriak ara sambil berlari ke bawah lalu memeluk sang mama

"Aduh kamu tuh harusnya salin dulu bentar lagi ada tau spesial" kata mama sambil melepaskan pelukannya

Mama tersenyum lalu berkata

"Tunangan kamu bentar lagi dateng" kata mama

"Mama izinin dia tinggal disini?" Tanyaku pada mama

"Kamu ga boleh gitu dong sama tunangan sendiri"

"Ihhh mama mah"

"Udah ah bentar lagi yufa sama keluarganya sampai" ujar mama

Aku mengerucutkan bibir " yang suruh aku tunangan sama dia siapa? Kan mama, aku sih gak mau" ucapku kesal

"Lagian mama ngapain sih izinin dia tinggal di sini. Dia kan juga punya rumah" sambungku sewot

"Kan kemarin kata bunda nya yufa , orang tuanya mau ke jawa jadi yufa di titipin ke mama" ucap mama dengan sabar

"Kita? Maksud mama itu mama,papa sama nabil kan , aku mah ogah kali"

"Lagi pula kan dia udah gede atau jangan jangan mereka tunangin aku sama yufa karena pengen nitipin dia disini?" Sambung ara

Setelahnya, Nindya menghembuskan napasnya kasar pada saat ara masuk kamar dengan menghentakkan kakinya.

                               ~♡~

Ara berminat masuk ke kamarnya tapi langkahnya terhenti dan akhirnya ara melongokan kepalanya kepintu kamar di sebelahnya
Kamar itu seharusnya kosong karena seharusnya kamar itu jadi kamar tamu, tapi sebentar lagi kamar itu akan di tempati oleh yufa

Pemuda itu dengan tampang ganteng dan seelegan itu

Ara jadi menyesal karena telah menyukai yufa pada saat pandangan pertama. Karena pada saat acara tunangan dia menunjukan sikap cool nya, tapi setelah acara tunangan itu yufa mulai menunjukan sikap menyebalkannya

Setelah ara mengganti pakaiannya diapun bergegas ke bawah kepalanya sedikit menundukan kebawah untuk melihat tamu mereka. Tamu itu masuk dan mendongkakkan kepalanya begitu ia menyadari ada seseorang yang tengah memperhatikan kemudian menggerlingkan pada ara begitu gadis itu melihatnya

Yufa tertawa dalam hatinya saat melihat wajah merona ara

Ara terbangun dari lamunanya saat nindya memanggilnya untuk segera kebawah. Ia pun bergegas ke bawah

"Sekarang yufa bakal jadi teman serumah kita" ujar mama

Akupun menatap sinis kepada orang itu, bukan kah dia orang punya ? Tapi kenapa dia tidak nyewa apartement saja ?

"Kenapa liatinnya gitu? Lagian kita juga udah tunangan kan apa salah nya ?" Ujar si pemuda itu dengan santai

Ara ingin memprotes tapi karena mama nya sudah menyukai yufa sejak awal ya jadinya susah

"Kalo gitu ara anter yufanya dulu dong ke kamarnya , kasihan tuh yufanya udah nungguin" kata mama

Dengan malas aku pun mengantarkan dia ke kamar yang berada di sisi kamau ku

"Jadi ini kamar lo di sini" ujar ara

Yufa melihat ke dalam kama barunya lalu dia tersenyum pada ara

"Makasih, oh ya kamar lo dimana?" Tanya yufa

"Noh di sebelah kamar lo" jawab ara dengan malas

Yufa gemas sendiri dengan sikap ara yang menurutnya menggemaskan "berarti kita bisa lebih saling kenal dong" goda yufa pada ara

"Bisa sih, tapi inget ya! Ga boleh berisik dan saling ganggu!"

Yufa hanya mengiyakan lalu membereskan pakainnya ke dalm lemari

"Heh lo denger gw ga" tanya ara menuntut

Yufa meletakkan kacamatanya di meja belajar lalu berbalik menghadap ara " iya iya gw paham" jawab yufa

"Oke cuma itu ko yang mau gw kasih tau ke lo"

Ara membalikkan badannya menuju kamar tapi tiba tiba badannya ada yang menarik sehingga ara berbalik dan ara pun terpaku

Yufa tersenyum ketika sebuah kalimat keluar dari mulutnya " gw udah bayangin di lantai dua cuma ada kita kan terus kalo orang rumah pada pergi dan cuma ada kita di satu rumah gimana ? Apa lo juga mau ikutan ngebayangin Ameera?" Ucap yufa ambigu

Belum sempat menjawab tapi yufa keburu menempelkan bibirnya dengan sangat lembut hingga membuatku tersikap

Ara berontak namun yufa malah menggigit bibirnya hingga membuatnya meringis , lalu ia menyeringai di sela ciumannya

Ara memukul dadanya yufa karena napasnya mulai menipis

"Belum berpengalaman ternyata , tapi tenang gw bakalan ajarin lo sampai lo mahir" katanya sambil menjilat bibirnya hingga membuatku cengo

Lalu dia kembali berkata "apa gw belum bilang bahwa gw itu anak baru di sekolah lo ? Ah... rasanya menyenangkan sekali bisa satu sekolah sama lo ra!" Seru yufa lalu masuk ke dalam kamarnya

" WHAT THE HELL " teriak ara

Ara ga pernah membayangkan akan bertemu pria semesum itu

                                  ~♡~
         
         Hallo gaiss gimana chapter ini?
             Ada yang masih baca ga ?

***
Sabtu 19 september 2020
Jangan lupa vote end comen
Follow akun author juga okeyy❤❤

MY HUSBAND IS CHILD [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang