Chapter 4

737 47 0
                                    

Di balik pintunya yufa terkekeh saat mendegar teriakan histeris ara. Lalu yufa merebahkan tubuhnya di atas kasur

Awalnya yufa tudak mau tinggal ingin tinggal di rumah ara, karena menurutnya dia sudah besar. Tapi karena kata bunda dia akan menempati kamar yang bersebelahan dengan kamar ara ia pun langsung menyetujiunya dan kegirangan

Sekarang ia sudah tidak sabar bagaimana nanti hari hari kedepannya. Sudah lama sekali ia tidak merasa bersemangat seperti ini

                                 ~~

Pagi hari pun tiba dan nabil pun mengetuk pintu kamar kaka nya
 
Tok tok tok

"Kak?"

"......"

"AH ELAH, BANGUN WOYY!!"

"Ntar uang jajannya di potong mama baru taurasa loh"

"......"

"Bodo amat lah males gw" kesabaran nabil pun sudah mulai habis dan dia berlalu ke meja makan

"Ara udah bangun" tanya yufa

Nabil pun mengangguk dengan muka yang masam

"Biar gw aja yang ke sana" putus yufa

Lalu yufa berlalu ke atas untuk mengajak ara untuk makan

Pada saat yufa membuka pintu kamar ara yufa langsung membuka tanpa mengetuk

"AAAA MAMAAA" teriak ara

Ara terkejut karena adanya yufa yang datang tiba tiba. Ara semakin erat mencengkram handuknya. Apa kah yufa mesumnya sudah tingkat akurat? Sampai sampai dia mengintip

Yufa gelalapan sendiri, dengan segera yufa berdiri lalu berlari ke luar dan dia mencoba untuk menetralkan jantungnya

"Bisa bisa gw di usir kalo tante nindya tau" monolog yufa

Untung saja teriakan ara tidak terdengar sampai ke bawah .

                                  ~~

Ara sekarang sedang terkekeh saat ia mengingat betapa wajah paniknya yufa , muka yang pucat pasti

Saat ara rudah selesai mengganti baju lalu dia hendak keluar kebawah , tetapi ara terlonjak kaget saat melihat yufa ada di depan pintunya

"Ngapain  lo masih di situ" ujar gw sambil senyum miring "apa jangan jangan lo bener bener mau ngintip gw kan" tuduh ku

Yua melangkah maju ke arah ara namun dengan cepat ara memundurkan langkahnya

"Ngapain sih, sana ajuh jauh jangan deket deket" ketus ara

Yufa malah menyeringai "Kenapa emangnya, lo takut?" Ledek yufa

Bahaya bahaya!!!

Omaygattt aroma tubuh yufa sangat tercium di hidung ara yang membuatnya semakin arghhh meleleh

Oh shit apa yang baru aku pikirkan

Ara pun mengerjab lalu mendorong bahu yufa

"Dasar mesum lo, mau ngapain ha" ucap ara sambil menatap yufa nyalang "Tadi lo ngintipin gw sekarang lo mau apa? Gw aduin ke mama"

Ara pun bergegas ke bawah tapi badannya malah di dekap oleh yufa. Yufa memeluk ara dan dia pura pura ketakutan

"Oke oke gw ga ngapa ngapain" pasrah yufa

"....."

"Jangan aduin gw ke tante nindya ya" pinta yufa

Ara tampak mempertimbangkan " oke tapi dengan satu syarat " katanya

Mata yufa berbinar mendengarnya "apa?"

Ara menyeringai " No Kiss Alwasy, Titik!"

Yufa mengerjabkan matanya "oke cuma itu doang?" Tanya yufa dengan santai

Ara melongo. Cuma itu reaksinya yufa?

"Tapi gimana kalo kebalikannya?"

Ara bingung "Maksudnya?"

"Gimana kalo lo yang mau minta di cium sama gw?" Yufa senyum miring

"Apa? Gw minta cium" yufa mengangguk "IN-YOUR-DREAM!!"

                                 ~♡~

***
Sabtu 19 september 2020
Bantu vote and coment❤❤
Follow akun author juga ya❤❤

MY HUSBAND IS CHILD [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang