4 ~ Jatuh

1.1K 115 8
                                    

Jangan jadi silent readers ya! Hehe:)
Jangan lupa tungguin update-nya
Masukkan ke library kalian
Selamat membaca

***

Plakkk

"Aduh, kok lo mukul sih?!" cerca Rassya tak terima.

"Habisnya lo ngeselin sih! Motor doang di khawatirin sampai kayak gitu, harusnya gue!" balas Aqeela tak mau kalah.

"Lah? Lo siapanya gue? Minta gue khawatirin lo?" tanya Rassya bercanda namun menusuk bagi Aqeela.

Deg

Detik kemudian, gadis itu terdiam. Melepaskan pegangannya di pinggang cowok itu, mencerna perkataan Rassya barusan.

Memanglah benar, dia bukan siapa-siapanya Rassya. Mana mungkin Rassya menghawatirkannya?

"Qeel, kok lo diem?" tanya Rassya membuyarkan lamunan gadis itu.

"Nggak apa-apa."

"Kenapa? Gue cuma bercanda, jangan baperan! Jelaslah gue khawatir, kalau lo jatuh gue juga yang tanggung jawab." ujar Rassya terkekeh.

"Hobi banget sih lo, bikin gue kesel!" cerca Aqeela namun hanya dibalas kekehan oleh Rassya.

Dua remaja itu berhenti disebuah kedai bertuliskan thai tea, Rassya turun dari motornya lalu meninggalkan Aqeela yang masih mematung ditempat. Membuat Aqeela hanya bisa mengekori cowok itu.

"Sya, kenapa nggak beli es teh atau es blewah aja gitu? Es ginian tuh nggak seger," ceplos Aqeela.

"Paling dekat itu kedai ini Qeel, udahlah ini aja." balas Rassya.

"Dek, mau pesan thai tea berapa? rasa apa? Original atau green tea?" tanya penjual kedai itu tiba-tiba.

"Pesan tujuh, rasa green tea sama boba nya sekalian." jawab Rassya lalu duduk di kursi tunggu diikuti oleh Aqeela.

Keduanya saling diam, bahkan yang biasanya Aqeela terus berbicara entah kesambet apa, Gadis itu memilih diam. Karena tidak tau mau berbicara apa?

"Dek ini pesanannya," ucap penjual kedai itu sembari menyodorkan satu kresek berisi tujuh buah thai tea beserta sedotannya.

"Berapa totalnya?" tanya Rassya menerima kantung kresek itu.

"Seratus lima ribu dek," jawabnya.

"Ini, kembaliannya ambil aja." balas Rassya memberikan satu lembar uang berwarna merah dan satu lembar uang berwarna ungu.

Keduanya keluar dari kedai menuju motornya yang diparkir dipinggir jalan, Rassya melirik kearah gadis disampainya dengan raut wajah cemberut. Tidak bisakah gadis itu tersenyum?

"Kenapa?" tanya Rassya.

"Ini es apaan sih? Mahal banget! es blewah di dekat rumah gue aja harganya cuma tiga ribu. Lah ini lima belas ribu cuma dapat satu?" kesal Aqeela.

"Es ini tuh enak, lagian gue yang beli kok lo yang kesel?" balas Rassya menaiki motornya.

"Terlalu menghamburkan u--"

"Buruan naik! atau gue tinggal?" ucap Rassya sukses membuat Aqeela menurut, lalu menaiki motor cowok itu dengan hati-hati.

***

"Rassya sama Aqeela lama banget, beli es doang." ucap Dani tak tau malu.

"Udah nyuruh beliin, sabar lah." sahut Reno.

MENOLAK LENGKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang