6 ~ Tamu dadakan

934 116 7
                                    

Jangan jadi silent readers ya! Hehe:)
Jangan lupa tungguin update-nya
Masukkan ke library kalian
Selamat membaca

***

Disinilah gadis berambut panjang yang di kuncir kuda itu berada, duduk dipinggir jendela kamarnya. Menikmati semilir angin sore yang menenangkan.

"Aqeela kangen sama ayah," lirih gadis itu, mengingat kembali kejadian dua tahun lalu. Dimana sang ayah meninggalkannya untuk selamanya.

"Aqeela sayang banget sama ayah, tapi Allah lebih sayang sama ayah." ucap Aqeela, gadis itu menatap rerumputan di halaman rumahnya dengan tatapan sendu.

Tok...Tok...Tok

Suara ketukan pintu, membuyarkan lamunan gadis itu. Dengan segera Aqeela bangkit dari duduknya lalu membuka pintu coklat itu.

"Ada apa bu?" tanya Aqeela.

"Itu ada teman kamu," jawab Rita.

"Hah? Serius?" kaget Aqeela, pasalnya siang ini dia tidak ada janji bertemu dengan siapapun.

"Iya," suruh Rita.

"Cowok apa cewek bu?" tanya Aqeela.

"Cowok, ibu lupa namanya. Udah sana temuin dulu, ibu mau ke dapur." suruh Rita lalu pergi begitu saja.

Tanpa berpikir panjang, Aqeela segera berjalan kearah ruang tamu. Menemui teman cowok yang dimaksudkan oleh ibunya itu.

Betapa terkejutnya ia, mendapati seorang laki-laki dengan memakai hoodie berwarna navy sedang duduk manis sembari memainkan ponsel berlogo apel yang ia tau harganya tak main-main.

"Rassya?" panggil Aqeela terkejut.

Merasa namanya terpanggil, Rassya mendongakkan kepalanya menatap lurus kearah gadis itu. Namun, bukannya menjawab. Cowok itu malah diam.

"Lo ngapain kerumah gue?" tanya Aqeela.

"Bertamu," jawab Rassya logis.

"Iya gue tau bertamu, maksud kedatangan lo kesini itu apa?" tanya Aqeela lagi dengan nada bicaranya tak santai.

"Nggak tau pengen aja." balas Rassya membuat Aqeela mendecak kesal.

"Lo itu tamu dadakan tau nggak?! Nggak ada petir, nggak ada hujan tiba-tiba kesini. Nggak punya maksud lagi. Aneh lo," pekik Aqeela lalu duduk di kursi berhadapan dengan cowok itu.

"Sebenarnya maksud kedatangan gue itu, mau ketemuan seorang. Tapi udah terwujudkan kok," jawab Rassya membuat gadis itu mengerutkan keningnya bingung.

"Maksudnya pengen ketemu siapa?" bingung Aqeela.

"Lo,"

Deg

"Gu--gue?" tanya Aqeela gugup memastikan kalau dirinya tidak salah dengar.

"Iya,"

"Alasannya?" tanya Aqeela lagi, ia semakin penasaran.

"Kan tadi gue udah bilang, pengen aja." balas Rassya beranjak dari duduknya.

"Mau kemana?"

"Tunggu bentar,"

Gadis itu mengangguk saja, Rassya keluar dari rumah Aqeela. Berjalan kerah motornya mengambil sesuatu.

"Nih," ucap Rassya sembari menyodorkan satu buah thai tea rasa green tea pada Aqeela.

"Buat gue?" tanya Aqeela seraya mengambil thai tea itu dari tangan Rassya.

MENOLAK LENGKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang