Jangan jadi silent readers ya! Hehe:)
Jangan lupa tungguin update-nya
masukkan ke library kalian
Selamat membaca***
Hari ini hari buruk bagi Aqeela, sudah Bangun kesiangan, tidak sempat sarapan, terlambat ke sekolah dan dihukum pula.
Dirinya tidak sendiri, melainkan ada Rassya. Mereka berdua sama-sama dihukum karena terlambat masuk sekolah.
Terik matahari membakar kulit dua manusia yang sedang hormat menghadap tiang bendera.
"Ini semua gara-gara lo tau nggak," Cerca Aqeela memajukan bibirnya.
"Kok gue sih?" Balas Rassya tak terima.
"Iya gara-gara wajah jelek lo itu terngiang-ngiang di otak gue, jadinya gue nggak bisa tidur terus bangun kesiangan!" Ujar Aqeela tak santai.
"Sama, gue juga. Wajah lo itu menuh-menuhin otak gue! Jadinya susah tidur!" Ucap Rassya kesal.
"Dih, amit-amit gue mikirin lo. Jangan sampai terjadi lagi." Ujar Aqeela sembari mengetuk-ngetuk keningnya.
"Nauzubillah gue mikirin lo!" Balas Rassya geli.
"Ih! Nyebelin!" Tukas Aqeela mencubit lengan Rassya gemas.
"Aww, sak-sakit." Ringis Rassya mengelus lengannya bekas cubitan Aqeela.
"Rasain," Ucap Aqeela diikuti kekehan kecil.
"Lo itu udah pendek, cerewet, nyebelin, suka nyubit lagi!" Cerca Rassya sesekali mendecak kesal.
"Bodo amat! Ketus Aqeela.
Tiba-tiba ada seseorang guru bertubuh gemuk menghampiri Tom dan Jerry itu sedang berdebat.
"Aqeela! Rassya! Saya menyuruh kalian hormat ke bendera! Bukannya malah bertengkar!"
Ujar guru itu yang tak lain adalah guru kedisiplinan. Pak Bandi namanya.
"Gara-gara dia pak!"
Ucap Rassya dan Aqeela bersamaan, saling menujuk. Membuat pak Bandi geram dengan tingkah dua bocah itu.
"Sya, kok lo ikut-ikutan sih? Lo yang salah Rassya!" Ucap Aqeela menatap Rassya tajam.
"Lo kali yang salah," Balas Rassya membalas tatapan Aqeela. Kedua saling menatap tajam.
"Lo Rassya!"
"Lo Qeela!
"Sudah-sudah, kalian ini bertengkar saja. Kalau begitu saya kasih double hukumannya, kalian hormat ke bendera sampai bel istirahat! Habis itu nanti pulang bersihkan toilet sampai bersih!" Tukas pak Bandi.
"Tapi pak?" Ucap Aqeela.
"Nggak ada tapi-tapian! Pokoknya kalian berdua harus menjalankan hukuman kalian sampai tuntas. Bapak tinggal dulu."
Ujar pak Bandi kemudian pergi, sedangkan Rassya dan Aqeela. Mungkin mereka berdua sedang mengumpat kesal dalam hatinya.
"Ini semua salah lo tau nggak?" Cerca Aqeela menghentak-hentakan kakinya, berniat melampiaskan amarahnya.
"Lo juga."
"Yaudah salah kita berdua." Balas Aqeela menyudahi perdebatan tidak berfaedah itu.
Sementara Rassya, cowok itu tersenyum kecil. Heran dengan sikap gadis disampingnya sekarang, terkadang menyebalkan sekali. Terkadang juga bisa mengalah seperti ini.
"Ngapain lo ngelihatin gue? Gue tau kok gue manis." Ujar Aqeela membuat Rassya terkejut.
"Dih, geer banget lo." Balas Rassya mengalihkan pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENOLAK LENGKARA
AcakKatanya, di dunia ini tidak ada yang mustahil, tapi itu tidak berlaku untuk aku dan kamu. Bersatu denganmu adalah ketidakmungkinan yang selalu aku semoga kan. Ini bukan pertemuan biasa, melainkan pertemuan yang akan mengubah hidup gadis sederhana de...