8 ~ Pertemuan tak terduga

1K 124 36
                                    

Jangan jadi silent readers ya! Hehe:)
Tungguin update-nya
Masukkan ke library kalian
Selamat membaca

***

Welcome to mobile lagend

    Suara dari handphone Rassya, menandakan cowok itu sedang bermain game, membuat Aqeela jengah dan berniat kembali ke kelas. Tak menghiraukan ocehan Rassya untuk tetap bersantai-santai di ruangannya, karena niat Aqeela pergi ke sekolah adalah belajar.

    Bukan seperti Rassya yang hanya mengikuti jam pertama dan kedua di kelas, selebihnya dia akan bersantai-santai di ruangannya. Tidak bermanfaat sama sekali.

"Qeel, lo ngapain balik ke kelas? Lagian habis ini itu pulang, tinggal dua jam lagi." ucap Rassya.

"Daripada gue disini? Nggak ngapa-ngapain." kesal Aqeela.

"Main game bareng yok, lo bisa main mobile legend nggak?" tanya Rassya.

"Game apaan tuh? Gue nggak pernah tau nama game itu, yang gue tau game kucing-kucingan yang bisa ngomong itu lho." jelas Aqeela.

"Kucing-kucingan?" ulang Rassya masih tak mengerti.

"Iya Sya, itu kucingnya lucu banget, ada warna putih sama hitam." tambah Aqeela dengan wajah sumringah.

    Bukannya menjawab, Rassya tetap terdiam. Menebak-nebak game apa yang dimaksud Aqeela, benar-benar tak familiar di telinganya.

"Gue mau balik ke kelas, kalau lo nggak mau ikut yaudah!" ucap Aqeela lalu beranjak keluar dari ruangan Rassya.

    Setelah kaki Aqeela melangkah keluar dan menutup pintu, para bodyguard yang ada di luar ruangan tetap terdiam tak sekalipun bertegur sapa dengannya.

    Tanpa sepatah katapun, Aqeela berjalan kearah tangga yang dilewatinya tadi. Hampir saja dia menabrak seseorang, jika saja langkahnya tidak terhentikan oleh pria berpostur tinggi dan berjas hitam di depannya.

    Sontak membuat Aqeela membelalakkan matanya lebar, meneguk salivanya kasar. Dia benar-benar gugup sekarang.

"Selamat pagi tuan, ada yang bisa saya bantu." ucap salah satu bodyguard setelah melihat Rhenald, tuan besar nya berada disini.

"Tidak," balas Rhenald datar, matanya menatap tajam gadis didepannya yang masih terdiam.

"Ada kepentingan apa, anda kesini?" tanya Rhenald datar.

"It--itu pak, tad-tadi--"

"Katakan dengan jelas!" tukas Rhenald membuat Aqeela semakin takut.

"Kadiva yang manggil dia kesini pa," sahut Rassya tiba-tiba.

"Kadiva! Apa yang kamu lakukan?!" teriak Rhenald berapi-api.

"Papa marah-marah mulu dari tadi, orang Kadiva cuma ngajakin dia makan bareng."
jawab Rassya santai.

"Jujur sama papa, apakah benar dia gadis yang sama dengan gadis yang kamu temui di rumahnya waktu itu?" tanya Rhenald serius.

"Iya pa, dia Aqeela." balas Rassya jujur.

    Mendengar jawaban dari putra satu-satunya itu, Rhenald menggertak giginya menahan amarah. Bisa-bisanya anaknya menjawab dengan sesantai itu.

"Kamu tidak menuruti apa kata papa, Kadiva!" ucap Rhenald tegas.

"Sorry Dad," balas Rassya pelan.

    Sementara Aqeela, gadis itu tetap terdiam di tempatnya. Begitupun dengan para bodyguard disana, mereka hanya sebagai penonton perdebatan antara ayah dan anak itu.

MENOLAK LENGKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang