|Bertemu denganmu adalah salah satu
|anugerah terindah yang Tuhan berikan
|semasa hidupku.~ ~ ~
Di sebuah taman kecil yang dipenuhi oleh bunga-bunga bermekaran dan kicauan burung sebagai pengiring. Anak-anak terlihat berlarian kesana kemari, bermain, atau sekedar bersantai dengan keluarganya, sungguh suasana yang indah.
Namun, tidak jauh dari keramaian ada seorang gadis kecil yang duduk di bawah pohon sambil memeluk lututnya. Bahu gadis itu bergetar dengan hebat, ia berusaha keras menahan suara isak tangisnya tetapi isakannya tetap lolos begitu saja.
Ia bisa melihat dengan jelas bayangan ketika ia bermain bersama ayahnya. Ayahnya akan berperan sebagai dinosaurus raksasa yang akan berusaha memakannya dan ketika ia tertangkap, ayahnya akan menggelitikinya dengan keras.
Sedangkan, ibunya akan menunggu sembari menyiapkan bekal makanan yang mereka bawa dari rumah.
Gadis kecil itu mengingat satu hal yang dikatakan ayahnya,
"Yeon." Ucap ayahnya mengawali. Mereka sedang duduk berdampingan di atas rumput menatap langit yang cerah tak berawan.
"Ya, ayah?" Sihyeon mendongak menatap ayahnya.
"Kalau Yeon sudah besar nanti dan punya seorang laki-laki yang Yeon sayangi, Yeon harus kenalin sama ayah, ya? Nanti kita ajak main ke taman ini, oke sayang?" Ayahnya membenarkan posisi duduknya menghadap Sihyeon.
"Kenapa Yeon harus cari lagi?" Ayahnya menatap bingung malaikat kecil dihadapannya.
"Yeon 'kan sudah punya ayah." Dengan polosnya gadis kecil itu menjawab membuat senyum kecil terukir di wajah ayahnya.
"Iya sayang. Tetapi, Yeon juga perlu seseorang yang akan selalu ada di samping Yeon, menjaga anak kesayangan ayah ini." Ayahnya mengelus puncak kepala gadis itu dengan lembut.
"Tapi untuk saat ini, Yeon punya Ayah seorang." Lanjutnya.
Seketika ayahnya berdiri dan menggendong gadis kecil itu di pundaknya lalu berlari membiarkan Yeon merasakan udara dari ketinggian."Sayang ayah banyak-banyakkk!" Teriak gadis kecil itu sembari merentangkan tangan layaknya burung yang terbang bebas di udara.
Semua bayangan kenangan itu seperti video yang terputar dengan jelas di benaknya. Perih rasanya ketika kamu menyadari bahwa hal manis yang kamu dapatkan setiap hari kini tak dapat diulang, dan tinggal kenangan.
Isak tangis gadis kecil itu semakin tak tertahan, sesak sekali.
"Hai, ini aku ada permen karamel. Kata mama, makanan manis bisa buat senyum. Berhenti nangis, ya?" Seorang anak kecil laki-laki menjulurkan tangan ke arah Yeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise Me
Fanfiction"Semua terlihat kelam hingga ia datang bersama pelukan hangatnya." ~ Kim Sihyeon "Kita hanya tumbuh bersama, tidak lebih." ~Lee Jeno "Anugerah terindah? Ketika aku menjadi alasan ia tertawa lepas, aku t'lah mendapatkannya."~ Na Jaemin Bercerita tent...