|Aku hanya tidak ingin mengakuinya
|Bahwa kamu t'lah menjadi pusat
|duniaku berputar.~ ~ ~
Semilir angin malam berhembus melalui sela-sela jendela. Jeno melangkah, menggeser pintu balkonnya lalu duduk di salah satu kursi sembari menatap langit malam yang dipenuhi bintang, bersinar dengan indahnya.
Entah mengapa, hanya bayangan perempuan itu yang terlintas di benaknya. Sihyeon.
Ia mengingat bagaimana pertemuan pertama mereka saat kecil dulu.
~Flashback~
TING.. TONGG...
Bel rumah berbunyi. Taeyeon, mama Jeno pergi membukakan pintu. Terdengar perbincangan hingga tawa kecil dari balik pintu. Jeno yang penasaran, datang dan berdiri jauh di belakang mamanya.
“Ah, Jeno. Sini ada teman cantik.” Mama Taeyeon menggerak-gerakkan tangan, memanggil Jeno.
Jeno berjalan perlahan mendekat, ada seorang wanita dewasa seumuran mama juga gadis kecil yang bersembunyi di balik kaki wanita itu, terlihat seperti ibu dan anak.
“Yeon, ayo kenalan.” Gadis kecil itu melirik dari balik kaki ibunya. Ia dengan ragu-ragu melangkah, berdiri di depan kaki ibunya sembari memeluk boneka lumba-lumba berwarna pink.
“K-Kim Sihyeon.” Ucapnya dengan suara pelan, lalu menjulurkan tangannya.
Jeno melirik ke arah mamanya, meminta tanggapan. Taeyeon mengangguk kemudian melirikkan matanya ke arah Yeon.
Seperti mengerti, Jeno membalas juluran tangan Sihyeon.
“Lee Jeno, panggil Jeno aja.” Ujarnya singkat lalu melepaskan salaman.Mama Taeyeon mengacak rambut Sihyeon, gemas.
“Baiklah, ayo kita masuk ke dalam.” Ujar Mama Taeyeon mempersilahkan.Jeno duduk memperhatikan obrolan mama dan ibu gadis itu. Sedangkan gadis kecil itu tengah bermain dengan kakaknya, Doyoung. Sesekali terdengar suara tawa dari mereka berdua.
Hei! Dimana gadis pemalu yang tadi hah?
Dari perbincangan mereka, Jeno tahu bahwa mama dan wanita itu merupakan teman lama, dan namanya Suzy.
“Bagaimana kabarmu? Apa sudah membaik?” tanya Mama Taeyeon.
“Belum sepenuhnya, tapi aku tidak boleh larut terlalu lama dalam berduka. Ada Yeon yang harus aku hidupi. Kini, hanya aku satu-satunya yang ia punya.” Ujar Mama Suzy dengan raut wajah sedih.
“Tidak apa, perlahan semua akan baik-baik saja. Untuk pekerjaan, bagaimana jika kamu bekerja di perusahaan Donghae saja? Aku akan membicarakan dengannya nanti.” Tawar mama Taeyeon.
“Terimakasih, aku senang bisa bekerja dengan keluargamu.” Mama Taeyeon mengangguk, tersenyum manis, kemudian melirik ke arah Sihyeon.
“Lalu bagaimana dengan anakmu?” Ujarnya. Mama Suzy menghela napas berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise Me
Fanfiction"Semua terlihat kelam hingga ia datang bersama pelukan hangatnya." ~ Kim Sihyeon "Kita hanya tumbuh bersama, tidak lebih." ~Lee Jeno "Anugerah terindah? Ketika aku menjadi alasan ia tertawa lepas, aku t'lah mendapatkannya."~ Na Jaemin Bercerita tent...