| Aku tahu hatimu sudah ada yang
|menempati.
|Tapi, bolehkah aku berharap?~ ~ ~
Jarum jam menunjukkan pukul 19.00 malam, kesibukan terjadi di rumah Sihyeon. Bukan, tepatnya di dalam bilik kamarnya. Yup! Malam ini Mama Taeyeon mengajak dirinya dan mamanya untuk makan malam bersama setelah sekian lama, dua tahun mungkin?
Jangan berpikiran aneh mendengar ia memanggil Tante Taeyeon dengan sebutan 'Mama'. Beliau sendiri yang memintanya, karena sejak kecil Sihyeon sudah dijaga seperti anaknya sendiri, mengingat Mama Taeyeon hanya memiliki dua orang putra.
'Kalau sudah ada Yeon, untuk apa Mama buat anak perempuan lagi?' kata Mama Taeyeon mengundang lirikan Papa Donghae, lengkap dengan raut wajah layaknya anak kecil yang tidak dibelikan mainan. Sihyeon tertawa setiap kali mengingatnya.
20 menit berlalu, tetapi gadis yang tengah berdiri di hadapan cermin masih belum menetapkan pilhannya. Puluhan kali ia mengganti pakaiannya, juga masih terasa kurang.
"Yeon?! Sudah siap sayang?" ucap mama Suzy, menyembul dari balik pintu menatap anak gadisnya yang tengah bersiap.
"Astagaa! Kenapa kamarmu berantakan sekali, sayang?!" ujar mama Suzy ketika melihat banyak pakaian berserakan di atas ranjang Sihyeon.
"Hehe.. akan aku bereskan sebentar lagi, Ma." Balas Sihyeon sembari mengeluarkan puppy eyes-nya, kemudian ikut melirik tumpukan pakaian mulai dari sweater, kemeja, hingga gaun.
Mama Suzy menggeleng-gelengkan kepala, tidak habis pikir dengan anak gadisnya itu.
"Kamu cantik dengan apapun sayang." Ucap Mama melangkah masuk lalu menempelkan salah satu kemeja berlengan panjang dan overall berwarna merah ke badan Sihyeon.
"Nah, pakai ini." Sihyeon mengangguk, melangkah masuk ke dalam kamar mandi.
Tidak lama, Sihyeon keluar dengan senyum yang merekah di wajahnya.
"Ah, mama kenapa?" tanya Sihyeon sedikit panik melihat mamanya meneteskan bulir air mata."Tidak apa, kemari." Mama menghapus jejak air matanya, kemudian meminta Sihyeon duduk di depan cermin riasnya.
"Anak gadis mama sudah tumbuh dewasa, ya?" ujar Mama sembari menyisir rambut Sihyeon dengan lembut.
Sihyeon dapat melihat genangan air mata mama yang tertahan.
"Maaf, mama tidak menyediakan banyak waktu untukmu. Melihatmu tumbuh menjadi menjadi gadis cantik. Papamu pasti bangga." Satu bulir air mata kembali lolos.
Sihyeon mengambil tangan Mama yang telah selesai mengikatkan pita di rambutnya. Ia berbalik, duduk menghadap mamanya.
"Jangan meminta maaf. Mama sudah bekerja keras untuk mendidik dan membesarkan Yeon. Sihyeon bangga memiliki ibu tangguh seperti Mama." Ucap Sihyeon, lalu menghapus jejak air mata di pipi mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise Me
Fanfiction"Semua terlihat kelam hingga ia datang bersama pelukan hangatnya." ~ Kim Sihyeon "Kita hanya tumbuh bersama, tidak lebih." ~Lee Jeno "Anugerah terindah? Ketika aku menjadi alasan ia tertawa lepas, aku t'lah mendapatkannya."~ Na Jaemin Bercerita tent...