2. penghibur sejenak

2K 39 0
                                    

Kakak dara telah kembali ke indonesia dari 4 hari yang lalu. Ia akan menetap di indonesia dan tak
kembali lagi kejerman. Tentu alasannya karena dara. ia tak ingin meninggalkan harta satu-satunya yang berharga. Ia ingin menjaga dara, ia tak ingin kehilangan untuk yang kesekian kalinya. ia akan meneruskan perusahaan papanya yang di indonesia yang sempat di urus oleh mendiang mamanya.

Sudah seminggu kepergian ibu dara dan hal buruk itu terjadi. Sudah seminggu pula dara tidak masuk
sekolah. Ia terpukul akan kematian ibunya dan bertambah hancur akan kejadian dirinya dan arsen. Ia selalu berpikir takdir jahat kepadanya. Masalah yang semakin berat untuk di pikul. Dara yang sedang melamun dan memeluk kakinya di pojok kamar terkejut dengan ponselnya yang
berdering. Tetapi dara tak peduli dengan pondelnya yang akhirnya berhenti berdering. 30 menit berlalu, dara masih setia dengan posisinya.

TOK TOK TOK....

Dara tak menjawab ketokan pintu kamarnya. Ketukan itu muncul lagi, dan hasilnya sama saja. Dara hanya diam. Akhirnya pintu kamar dara terbuka dan menampilkan galang, kakak dara.

“ dara kenapa kakak ketok pintunya gak di jawab? “ ucap gilang sendu melihat adiknya berantakan.
Kamar yang seperti kapal pecah, badan kurus, mata merah dan mata panda. Dara menatapnya kakaknya
tanpa niat untuk menjawab.

“ udah yaa sedihnyaa, nanti mama ikut sedih kalo liat dara gini “ ucap gilang lagi. Seketika dara menangis dan langsung berdiri untuk memeluk kakaknya. Rasanya ia ingin bunuh diri saja karna beban semuanya.

“ kakak jangan pergi dari dara juga. Nanti dara sendirian, dara takut “ ucapnya pelan dan sambil menangis. Galang sudah ingin menangis namun ia tahan. Ia juga rapuh tapi harus ia tutupi. Jika semua rapuh siapa yang akan menyuatkan dara selain dirinya.

“ iyaa kakak gak akan ninggalin dara, kakak disini sana dara yaa “ ucapan gilang sudah bergetar.

“ ehh iyaa, itu ada temen-temen kamu di bawah, kita kebawah yukk. Jangan nangis terus entar jadi dara jelek bukan dara cantik “ ucap gilang menghibur. Mereka melepas pelukannya. Dara mengangkat alisnya bingung ‘ siapa? ‘ pikirnya.

“ youdah kakak duluan aja, dara mau cuci muka dulu “ ucap dara.

“youdah kakak duluan yahh “ galang membalikkan badan dan menghilang di belakang pintu kamar dara.

Dara berjalan gontai menuju kamar mandi, ia mencuci mukanya yang sudah berbentuk abstrak karena
terlalu lama menangis. Dara menatap kaca wastafel sebentar dan ia menarik sudut bibirnya terpaksa.
Dara harus tersenyum. Lalu dara berjalan menuju lantai bawah untuk menemui teman yang kakaknya
maksud.

“ DARA... “ ucap mereka heboh dan langsung memeluk dara. ohh jadi teman yang galang maksud
adalah sahabat dara. mereka adalah luna, nana dan kyla. Mereka sudah bersahabat sejak SMP.

“ lo kenapa gak masuk sekolah seminggu? Masih sedih ya? “ ucap luna pada dara. luna pikir dara masih sedih akan di tinggal oleh ibunya. Dara hanya tersenyum.

“ apa lo sakit? “ tanya kyla. dara menggeleng.

“ maaf ya kita baru sempet temuin lo karena di sekolah sibuk benget “ kyla bersuara dengan nada menyesal.

“ gakpapa kok, gue cuman butuh istirahat dan butuh sendiri “ barulah dara bersuara sekian lama diam.

“ tapi lo gakpapakan? “ tanya nana.

“ gue gakpapa kok “ dara jawab sembari tersenyum paksa. Ia tak ingin sahabtnya khawatir dengan dirinya.

“ alhamdulillah “ ucap mereka serentak. Dara tersenyum melihat mereka. Dara merasa beruntung punya sahabat seperti mereka.

“ uhh kita kangen tauu sama lo dara daging “ ucap kyla mengejek dengan kata ‘ daging’ sembari kembali memeluk dara di susul yang lain. Dara tersenyum.

“ gue juga kangen kalian “ ucap dara. galang yang melihat mereka dari pantry tersenyum, setidaknya dara melupakan masalahnya sejenak pikir galang.

“ udah ahh, kok jadi melow gini sih “ nana melepaskan pelukan mereka dan menatap satu sama lain dan
mereka tertawa, padahal tidak ada yang lucu.

Akhirnya mereka menghabiskan waktu bersama di rumah dara hingga sore. Mereka pun pamit untuk
pulang.

“ kita pulang dulu yaa dara daging “ ucap luna pada dara.

“ besok sekolah yaa, jangan enggak. TITIK GAK PAKEK KOMA “ nambah kyla galak, seolah memerahi
seorang anak yang malas sekolah.

“ jangan rindu yaa, muaahh “ kini nana yang bersuara di susul dengan gerakan mulit monyong ingin
mencium.

“ ihh najis loo “ ucap dara dan yang lain. Lalu terkekeh.

Mereka pun pulang dan dara menatap mereka sampai mereka menghilang dalam pengelihatan dara. Dara berbalik badan untuk masuk, saat sampai di ruang tamu dara diam, ‘sepi lagi’ pikir dara. dan
akhirnya dara memilih untuk masuk lagi ke kamarnya.








Hohoho
Gimana part ini?
Garing yaa kek tenggorokan haha
Jangan lupa koment and follow
Ig @anisaputri285

arsenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang