Arsen dan sahabatnya sudah duduk manis di sofa usang yang tersedia di rooftop. Rooftop mereka jadikan sebagai basecame mereka. Di atas rooftop, mereka bisa melihat murid SMA PUSTAKA yang kecil seperti semut. Disinilah mereka jika bolos ataupun merokok. Pintu rooftop yang selalu terkunci membuat murid lain tak bisa ke rooftop. Lalu kenapa mereka bisa masuk? Yah karena yang memegang kuncinya arsen. Kok bisa ? yahh tanya aja sama arsen hahah.
Mereka berempat bukan anak baik-baik tetapi bukan juga anak brengsek. Mereka berasumsi peraturan sekolah di buat untuk di langgar. Keluar masuk ruangan BK adalah makanan sehari-hari mereka. Bahkan ibu Susi selaku guru bimbingan konseling pun sudah muak dengan mereka. Sangking seringnya mereka membuat ulah.
Meski mereka nakal tapi mereka tak pernah di keluarkan dari sekolah karena orang tua mereka donatur
sekolah ini. Anak sultan bebas.Gaya mereka yang jauh dari kata rapih atau badboy bukan membuat kaum hawa jijik melainkan memuja
mereka berempat.Apa lagi arsen. Tampan di atas rata-rata, tinggi, putih, dan tajir melintir. Nikmat mana
yang enggkau dustakan tuhann.Sahabat arsen pun tampan-tampan tetapi masih kalah tampan dengan
arsen.
Mereka sedang menikmati hembusan angin dan tentunya rokok yang menyumpal mulut mereka.“ lo lagi ada masalah? “ tanya raden pada arsen yang sedang menghembuskan asap rokoknya. Arsen hanya diam mendengar pertanyaan raden.
“ iyaa, gak biasanya lo merokok “ tambah awan. Mereka tau arsen tak merokok kecuali ia sedang ada
masalah. Arsen menghembuskan napas dengan kasar.“ gak “ jawab arsen singkat. Ketiga sahabatnya hanya menatap arsen.
“ kalo lo ada masalah cerita sama kita, siapa tau kita bisa bantu. Walaupun kita gak bisa bantu kita siap
jadi pendengar yang baik buat lo “ ucap elang sok bijak.“ sok bijak lo anjing “ tempal awan sambil menjitak kepala elang. Membuat sang empu mendengus
kesal.
“ heh lo tu seneng banget jitak pala gue, di pitrah ini pala “ ngegas elang. Awan hanya tertawa melihat
elang kelas. Raden dan arsen hanya melihat dalam diam.“ kalo lo gak mau cerita sama dua curut itu, lo bisa cerita sama gue “ kini raden bicara ke topik awal.
Arsen hanya diam lalu mengangguk. Apakah ia akan menceritakannya? Arsen bingung.“ heh di kira kita berdua bukan pendengar yang baik apa “ ngegas elang mendengar penuturan raden.
“ lo gak liat apa telinga gue udah lebar begini, udah di pastikan gue pendengar yang baik “ tambah awan.
“ halah telinga lo lebar tu karna sering di jewer sama emak lo kan, sok sokan pendengar yang baik lo “
ucap elang mengejek.“ heh lo jangan buka kartu gue dong “ ucap awan kesal. Raden dan elang ngakak membayangkan awan
di jewer oleh ibunya. Arsen? Hanya diam mendengar mereka mengoceh yang menurut arsen tidak
penting.🌻🌻🌻🌻
Dara kini sedang duduk di atas kloset. Ia tidak membuang air besar melainkan melamun memikirkan
ucapan nana tadi. Ahhh ia jadi rindu dengan mamanya. Bulir bening itu keluar lagi mengingat kenangan
ia bersama mamanya. Sungguh sulit untuk di lupakan. Dara dengan cepat menghapus air mata itu dengan kasar. Ia tidak boleh menangis lagi.Dara sudah seperti mayat hidup, wajah yang lusuh dan jangan lupakan mata panda yang tercetak jelas di
matanya. Selama dara di tinggal oleh mamanya, selama itu pula dara susah tidur, jika tidak menggunakan obat tidur, ia tak akan bisa tidur sampai pagi. Dara tidak bisa tidur sendirian, terlalu penakut. Selama ini dara selalu tidur dengan mamanya, tapi mamanya kini sudah tiada.Dara bingung ingin tidur dengan siapa. Tidur dengan galang? Tidak mungkin sekali. Mereka sudah dewasa, tidak mungkin tidur satu ranjang.
“ huhhh....” dara menghembuskan napas panjang sambil berjalan ke arah wastafel lalu ,mencuci
mukanya. Saat bercermin ada dua orang gadis masuk sambil berbincang. Yang pasti sedang menggosip.“ ehh lo tau gak berita si disya ? tanya wanita tersebut dengan temannya. Dara tak tahu mereka siapa.
Sepertinya kakak kelas. Dara menyimak saja pembicaraan mereka.“ ehh iyaa katanya dia hamil kan “ ucap lawan bicaranya. Dara tak kenal siapa yang mereka bicarakan.
“ iya. Gak nyangka banget yaa, padahal anaknya pendiem terus kayak kalem-kalem alim gitu. “ balas
wanita berambut panjang.“ iyaa gak nyangka banget, covernya menipu hahahh “ jawab satunya lagi.
“ hahah bener banget, taunya udah enak-enak hahah “ mereka tertawa dengan pembicaraan mereka.
Dara yang mendengar semuanya merasa tertohok, walaupun mereka bukan menggosip dara tetapi dara
merasa tersinggung. Dara menarik napas lagi lalu berlalu keluar toilet.“ ngapain lo ra? Boker ? lama banget “ ujar nana tiba-tiba di depan pintu toilet. Mereka menggung rara
di depan toilet.
“ ya lagian ngapain nunggu gue, kayak gak ada kerjaan aja “ balas dara dengan ekspresi datar.“ ye ni anak ngelunjak “ timpal luna kesal.
“ udah, kenapa jadi ribu sih, ayok ke kelas. Bentar lagi bel masuk “ kyla menengahi. Tak ada jawaban
hanya gerakan mereka menuruti perintah kyla.Hohoho
Gimana? Masih datar ya kek muka Arsen?
Tenang reader
Makanya follow and koment
Ig @anisaputri285
Arsen bisa cakep gitu gimana yaa? Emaknya ngidam apa coba wkwk
Ini juga dara imut banget, heran banget dehh kok bisa gitu
KAMU SEDANG MEMBACA
arsen
Teen FictionGadis itu tak henti menangis di atas kasur yang entah milik siapa. Ahh bukan gadis, lebih tepatnya wanita. Hatinya terasa hancur melihat keadaannya saat ini. Badan polosnya tanpa busana ditutupi oleh selimut tebal dan apa ini? Seorang pria yang sang...