5. bertemu

796 29 0
                                    

Dara memasuki kelasnya, ternyata sahabatnya sudah duduk manis di bangku masing-masing. Mereka


tak menyadari dara yang sudah datang, terlalu asik menggibah mungkin. Saat sampai di depan mereka, baru mereka menyadari dara sudah datang.

" DARAAA..." ucap mereka heboh lalu memeluk dara. Dara hanya diam. Seperti tidak pernah ketemu saja, padahal kemaren juga ketemu batin dara

" gue pikir lo gak masuk lagi " ucap kyla. Di angguki nana dan luna. Dara hanya menatap mereka sembari


duduk di bangku sebelah kyla. Ya dara duduk dengan kyla dan di depan mereka ada nana dan luna.

" kalo lo gak masuk lagi, pengen gue pites lo " luna menimpali.

TUKK... " ADUHH SAKIT NANAS " kesal luna pada nana karna sudah menjitak kepalanya.

" yahh lagian omongan lo itu " bela nana. Dara hanya menyaksikan mereka bertengkar.dara menghembuskan napas dengan kasar. Saat melamun dara di kejutkan oleh suara cempreng.

" HALLOW APERI BADI, AAK ELANG DATANGGG " pekik elang saat masuk ke dalam kelas.

" HEH MONYET, BISA GAK SIH GAK USAH PAKAI TOA KALO NGOMONG. GEDEK GUE. MASIH PAGI INI "


kesal luna pada elang yang langsung saja mekik tak karuan.

" yak allah eneng ngomongnya kok gitu sama aak elang " ucap elang dengan nada manja. Membuat seisi


kelas jijik melihatnya.

" najis lo lang, gak sudi gue punya temen kayak lo " timpal awan kepada elang. Semua tertawa kecuali


arsen dan dara.

" astagfirullah, dedek terzolimi ya allah " ucap elang memelas. Seisi kelas langsung berucap najis kepada


elang.

Arsen masih diam di tempat sambil mendengarkan teman-temannya mengoceh tak jelas, dan tak


penting baginya. Fokusnya kini hanya pada wanita yang menunduk di tempat duduknya. Perasaan


bersalah itu muncul lagi.

Dara tetap diam, ia menundukan kepala. Dia malu, entah malu karena apa yang pasti ia malu. Ada


berasaan benci saat ia melihat arsen. Perasaan yang membuatnya teriris hatinya. Orang yang telah


membuat masa depan dara hancur. Mata dara terasa panas. Sekali ia kedipkan mata, sudah di pastikan


air matanya pasti akan jatuh. Lalu dara segera berdiri dan pergi tanpa menjawab pertanyaan temannya


yang bertanya ia ingin kemana. Dara tetap menundukkan kepala sambil berlari keluar kelas melewati


arsen. Ia takut jika ia mengangkat kepala, sahabat dan teman-temannya tau dirinya menangis, mereka


akan khawatir dengan dirinya.

Semua orang di kelas melihat dara heran, dara kenapa? dalam benak mereka. mata arsen tak lepas dari


dara yang terus berlari ke arah toilet.

" lahh tu dara kenapa ? " ucap awan sambil melihat kepergian dara.

" mana gue tau, emang gue emaknya " timpal elang asal. Awan mendengus kesal mendengar jawaban elang yang terdengar menyebalkan baginya.

" dahlah ayok duduk " ucap raden akhirnya. Hanya raden yang sedikit waras di antara mereka.

" kuy " ucap awan dan elang bersamaan.

arsenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang