Gadis itu tak henti menangis di atas kasur yang entah milik siapa. Ahh bukan gadis, lebih tepatnya wanita. Hatinya terasa hancur melihat keadaannya saat ini. Badan polosnya tanpa busana ditutupi oleh selimut tebal dan apa ini? Seorang pria yang sang...
“ MANA ARSEN ? “ tanya dara lagi dengan nada tinggi. Sahabat dara yang melihat dara marah-marah
menghampiri dara.
“ belum dateng “ jawab raden singkat. Dara mendengus kesal.
“ kenapa sih ra cariin arsen pagi-pagi? “ tanya luna pada dara sambil mengelus punggung dara agar tidak
emosi lagi.
Mereka heran melihat dara dara yang mencari Arsen. Karena selama mereka sekelas, dara paling malas untuk bicara dengan arsen. Arsen terlalu sombong menurut dara.
“ iyaa, gak biasanya lo cariin arsen. Lo kan paling males kalo ngomong sama arsen “ tambah nana.
" Gue gakpapa " jawab dara cuek sambil memijat pangkal hidungnya. Ia pusing.
" Youdah yuk, kita balik ke tempat duduk " ajak Luna.
Belum dara membalas ajakan sahabatnya, suara awan sudah mendahuluinya.
“ haa itu arsen “ ucap awan sambil menunjuk arsen yang baru masuk.
Tanpa basa-basi dara langsung
mendekati arsen dan menarik arsen menuju gedung belakang sekolah yang sudah lama tak dipakai.
Arsen yang di tarik hanya mengikuti saja dengan wajah kebingungan.
sepanjang koridor sekolah banyak pasang mata melihat mereka, ahh lebih tepatnya pada Arsen. Banyak dari mereka memuji Arsen, tetapi banyak juga yang bertanya mengapa mereka bersama tarik-tarikan.
Saat sampai di gedung itu, dara menunduk sambil mengatur nafas nya yang memburu akibat menarik arsen. Arseh hanya diam saja sambil memperhatikan dara yang ngos-ngosan.
Setelah kiranya dara tenang, dara baru mulai membuka suara.
“ gue mau ngomong “ ucap dara pada arsen sambil menunduk, tak berani menatap arsen. Arsen hanya
diam melipat tangannya di depan dada, menunggu kalimat selanjutnya.
“ gue hamil “ cicit dara pelan tapi masih bisa di dengar oleh arsen.
Arsen sangat terkejut dengan apa
yang dara katakan tetapi ia bisa mengontrol ekspresi wajahnya. Merasa tak ada respond dari arsen. Dara mendongakan kepala menatap arsen.
“ lo yakin itu anak gue ? “ ucap arsen menusuk. Dara hanya diam membeku mendengar penuturan arsen. Hati dara seketika sangat nyeri akibat ucapan Arsen. Apakah dirinya terlihat begitu murahan? Pikir dara.
“ gue baru ngelakuin sekali, masa langsung jadi “ lanjut arsen lagi tetap dengan muka datar.
nafas dara seketika langsung memburu mendengar penuturan Arsen, terlalu sakit dan menusuk.
“ HEH GUE CUMA NGELAKUIN ITU SAMA LO YA. “ kini dara marah. Matanya sudah panas. Pipi dara
sudah basah.tetapi arsen tetap dengan muka datar memperhatikan dara.
“ yah mungkin aja itu anak orang lain tapi lo ngaku itu anak gue “ kata arsen santai.
Tak ada yang tahu, sebenarnya hati arsen sedang berantakan Cuma dengan kata ‘hamil’. Dara menggelengkan kepalanya tak percaya dengan omongan arsen barusan.
“ lo pikir gue murahan? Gue gak serendah itu ngasih badan ke semua laki-laki “ ucap dara tenang
dengan air mata yang masih berlinang.
“ mungkin aja kan “ jawab arsen cuek. Dara menatap arsen dalam. Apa pria tidak punya otak? Pikir dara.
“ BRENGSEK LO “ pekik dara pada arsen. Arsen yang di teriaki hanya diam. Udah kek tembok ni orang.
“ kita masih sekolah, gugurin aja. Lupain apa yang udah terjadi. Selesai kan, gak usah ribet “ ucap arsen dengan tegas.
Dara kembali merasakan nyeri pada hatinya saat arsen menyebutkan kata ‘gugur’. Segitu gampangnya Arsen menyuruh dara menggugurkan kandungannya.
“ jahat lo “ ucap dara. Dara membalikkan badan untuk meninggalkan arsen.
Saat baru 3 langkah, dara
kembali berhenti.
“ gue bisa ngidupin anak gue sendiri, dari pada anak gue punya ayah brengsek kaya lo “ ucap dara tanpa
membalikkan badan. Lalu dara meninggalkan arsen yang masih mematung di tempat.
Arsen hanya menatap kepergian dara dengan hati sesak. Arsen bingung harus berbuat apa sekarang.
Arsen menjambak rambutnya dengan frustasi.
“ ARRRKHHHH.....” geram arsen .
arsen meninju tembok yang ada di sebelahnya. Darah segar keluar dari tangan arsen. Sudah banyak
bercak darah pada dinding tersebut. Arsen tak peduli dengan tangannya. Rasa marah pada dirinya lebih
dominan dari pada rasa sakit pada tangannya.
Hohohohh Gimana? Cedih gak? Mengandung bawang ini guys Mimin aja sambil nulis ikut nangis Hmm sedihnya Daraa. Arsen jahat yaa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Babang Arsen tampan sih, tapi jahat sama dara hmmm
Para reader yang tercinta Jangan lupa follow and koment Ig @anisaputri285