4. XI IPA 2

957 25 0
                                    

Dara sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ini hari pertama ia kembali sekolah setelah seminggu
kepergian ibunya. Dara sedang melihat pantulan dirinya di cermin meja rias. Sudah berulang kali ia
menghembuskan nafas dengan kasar. Ia tak berniat untuk bersekolah, bertemu dia adalah alasan yang
kuat untuk tidak pergi sekolah. Ya siapa lagi kalo bukan arsen. Rasanya sangat malu walaupun hanya dirinya dan arsen yang tahu tapi tetap saja dara malu. Jika bukan karna sahabat dan kakak nya yang memaksa ia sekolah, ia takkan sekolah.

Dara keluar kamar untuk sarapan bersama kakaknya di bawah. Saat di meja makan dara melihat kakaknya yang sudah menunggunya.

“ lama banget sih nona dara “ goda galang pada dara dengan sebutan nona.

“ apaan sih kak, ayok buruan sarapan terus anter dara sekolah, ntar dara telat “ dara menjawab dengan kesal.

“ sabar dong, emang mau lihat siapa sih di sekolah? Pacar yaa? “ goda galang lagi. Dara tersedak roti
yang ia makan mendengar penuturan kakaknya.

“ santai dong makannya “ galang tambah menjadi-jadi. muka dara sudah sangat masam.

“ apaan sih, dara gak punya pacar “ sanggah dara.

“ masaa? Kalo punya juga gakpapo kok, asal tau batasan aja “ ucap gilang sambil cekikikan.gerakan dara
langsung berhenti. ekspresi dara langsung berubah mendengar kalimat terakhir. Ia kembali ingat kejadian itu. Mata dara sudah panas. Ia sudah kotor. Kakaknya terlambat untuk memperingatinya akan tau batasan.

“ dara berangkat “ dara langsung berdiri untuk pergi sekolah. Galang bingung, kenapa dengan adiknya.
Apakah ia salah bicara? Tapi apa yang salah? Gilang dengan segera mengejar dara untuk mengantrkannya sekolah sekaligus gilang pergi ke kantor.

“ dara tunggu kakak dong “ ucap galang. “ ayok kakak anter, masuk ke mobil “ timpalnya lagi.

Dara mengikuti ucapan kakaknya untuk masuk ke mobil, ia duduk di depan samping kakaknya menyetir.
Sepanjang perjalanan dara hanya diam dan melihat ke arah jendela samping. Kakaknya bingung melihat
adiknya seperti itu. Mungkin dara masih sedih karna mama, pikir galang. Galang hanya diam sampe ia
berhenti di depan gerbang SMA PUSTAKA.

“ yang rajin ya belajarnya, jangan nakal, terus jangan sedih lagi ntar jelek “ ucap galang seperti menasehati anak kecil. Dara hanya menganggung.

“ assalamualaikum “ ucap dara sambil mencium tangan kakaknya.

“ waalaikumsalam “ balas galang. Dara keluar mobil. Lalu menatap mobil galang melesat jauh.

Dara membalikkan badan, melihat gerbang SMA PUSTAKA, ia menarik napas dan menghembuskannya
dengan kasar. Dara meyakinkan diri terlebih dahulu, setelah yakin ia berjalan masuk menuju kelasnya ,
XI IPA 2.

🌻🌻🌻🌻

Arsen keluar dari kamar mandi dengan rambut basah membuat ia lebihtampan. Ia akan bersiap sekolah.

Saat menggunakan sepatu arsen memikirkan dara, dara sekolah gak ya hari ini ? tanya arsen dalam hati.
Ahh ntahlah, lagian ngapain juga mikir dara sekolah apa enggak batin arsen lagi.Setelah di rasa siap ia
turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarga tercintanya.

“ ehh abang udah turun, yuk sarapan dulu “ ajak mama arsen. Arsen hanya tersenyum melihat di meja makan sudah lengkap.

Arsen duduk di sebelah anya, adik arsen. Arsen mencoel pipi anya. Membuat sang empu kesal.

“ ihh abang alsen jelek , akit pipi anya“ ucapnya cadel. Arsen hanya tertawa melihat adiknya kesal.

“ udahh kalo makan gakboleh ngomong, abisin sarapannya terus berangkat sekolah, ntar telat “ abi
bersuara. Lalu semuanya menyantap makanan masing-masing dengan nikmat.

“ arsen berangkat sekolah dulu “ arsen berjalan ke arah mama papanya dan mencium tangan mereka.
Dan selanjutnya mencium kening mama dan adiknya.

“ assalamualaikum “ salam arsen.

“ waalaikumsalam “ jawab keluarga arsen serentak.

“ dadah bang alren jelek “ dada anya di balas oleh dada pula oleh arsen.
Arsen melajukan motor sportnya dengan kecepatan rata-rata.

Saat sampai di parkiran sekolah ia
berjalan menuju kelasnya, XI IPA 2. Yaahh arsen dan dara satu kelas.

Tak sengaja mata arsen menangkap
seorang wanita yang akhir-akhir ini memenuhi kepalanya. Iya, dara. ada rasa kelegaan dalam hati arsen
saat melihat dara baik-baik saja. Hanya saja bedanya wanita itu tak menunjukan senyumnya sama sekali, berbeda dengan dirinya yang dulu, selalu menunjukan senyum manisnya.

Saat sedang melamun memikirkan dara, arsen di kejutkan dengan tiga curut. Yahh siapa lagi kalo bukan
sahabatnya arsen, elang, awan dan raden.

“ WOI NGAPAIN LO MELAMUN DI SINI, KESAMBET TAU RASA LU NJING “ hebong elang meneriaki arsen.
Arsen yang di perlakukan begitu hanya menatap elang dengan tajam. Elang bergidik ngeri.

“ HAHAHAH MAMPUS LO, DI PELOTOT SAMA ARSEN “ ngakak awan melihat elang menciut.

“ apasih lu anjir “ kesal elang pada awan.

“ dahlah yokk masuk kelas “ ucap awan akhirnya. Tak ada jawaban, tetapi gerakan mereka menurut
ucapan awan.








Hohoho
Gimana para reader?
Koment dong biar aku tambah semangat buat part selanjutnya
Jangan lupa follow yaa
Ig @anisaputri285

HohohoGimana para reader?Koment dong biar aku tambah semangat buat part selanjutnyaJangan lupa follow yaaIg @anisaputri285

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aldara Belvyah Desmon


Cakep kan Dara heheh
Imut-imut gemesin gitu haha

arsenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang