CHAPTER 7

19 3 0
                                    

Malam itu tidak ada angin tidak ada hujan Mahendra mengajak keluarganya pergi makan di sebuah restoran yang cukup mewah yang ternyata restoran itu milik keluarganya sendiri. Sebenarnya Mahendra jarang pulang kerumah dia banyak menghabiskan waktu di tempat kerjanya kadang-kadang dia meninggalkan istri dan anak-anaknya pergi keluar negeri berbulan-bulan. Irene sebagai istri cuma bisa bersabar kala di tinggal suami, untung aja ada anak-anak mereka yang menemani Irene. Irene kadang-kadang mengeluh pada sang suami karena dia tidak selalu di rumah. Tapi, apa boleh buat Mahendra tidak bisa meninggalkan pekerjaannya begitu saja. Maka dari itu Mahendra menyuruh Arjun untuk kuliah Manajemen tapi Arjun malah memilih Kedokteran. Dan berakhirlah Si Ajun yang disuruh Mahendra buat Kuliah jurusan Manajemen supaya nanti dia bisa menggantikan posisi sang Ayah sebagai di rektur di perusahaan mereka.

''anak-anak mana ma?''tanya Hendra pada istrinya, Irene.

''Arjun sama Ajun belum pulang, kalau Keenan tuh dia ada di kamar''ucap Irene.

''nanti kamu hubungi Arjun sama Ajun supaya mereka di suruh cepat balik''

''kita makan di luar malam ini''ucap Mahendra.

''iya, nanti aku hubungi mereka''

''kamu mending istirahat dulu, kan capek baru pulang dari Aussie'' ucap Irene.



Di kampus Ajun kaget karena menerima sebuah dari sang mama yang menyuruhnya dan Arjun untuk segera pulang.

Mama

Jun, nanti kamu kalau kelas
udah selesai langsung balik ya

Ajun pun segera menelpon kembarannya itu untuk memberitahu kabar tersebut.

Tutt...tutttt...tutttt

Halo ?

Mama, nyuruh kita balik cepat

Tumben, mama nyuruh Kita pulang cepat

Ada apa emangnya?

Enggak tahu juga gue

Paling juga mama minta temenin ke mall

Ya udah nanti setelah selesai

Praktikum gue langsung keluar

Oke siap



Ajun langsung mematikan teleponnya. Ajun padahal sudah ada janji sama teman-temannya buat pergi ke bar malam ini. Tapi, mau enggak mau dia harus membatalkannya.

Arjun dan Ajun sudah sampai dirumah. Mereka kaget ternyata ayahnya sudah datang setelah 2 bulan lebih pergi ke Aussie.

''papa, kok enggak ngabarin kita si kalau sudah pulang?''ucap Arjun.

''biar surprise, hehehe''ucap Hendra dengan senyum.

Hendra melihat kearah Keenan yang daritadi cuma diam saja lalu menyuruh Keenan untuk bergabung dengan mereka.

''kok, kamu diam saja sih?''

''kenapa, hmm?''tanya Hendra sambil mengusap rambut sang bungsu dengan pelan.

''enggak apa-apa, pa''ucap Keenan.

''gimana sekolah kamu?''tanya Hendra pada Keenan.

''baik''ucap Keenan singkat padat dan jelas.

Hendra heran kenapa anak bungsunya itu jadi pendiam. Sejak dia masuk SMA sikap dan sifatnya berubah.

Akhirnya mereka sampai disebuah restoran yang cukup mewah. Keluarga Rivallo memang sering makan direstoran ini, ya karena memang restoran ini punya mereka. Mereka sangat menikmati makan malam ini karena sudah lumayan lama mereka tidak makan diluar karena kesibukan masing-masing. Tiba-tiba sebuah perkataan dari Mahendra membuat semua orang yang disana diam.

''Arjun, kamu mau enggak kalau papa jodohkan kamu dengan anak teman papa?''

Perkataan itu membuat Arjun tersedak. Tidak ada angin tidak ada hujan ayahnya tiba-tiba saja ingin menjodohkannya.

''lah kok mendadak pa?''tanya Irene yang sama kagetnya dengan Arjun. Beda halnya dengan Ajun dan Keenan. Ajun daritadi cuma main game dan tidak peduli dengan omongan Hendra pada saudara kembarnya itu. Keenan cuma diam saja dia memasang wajah datar seperti biasa.

''kamu lihat aja dulu nanti orangnya''

''minggu depan dia dan keluarganya akan ke Indonesia''

''kalau kamu gak suka, enggak papa''

Arjun cuma diam tanpa mengiyakan atau menolak permintaan sang ayah. Makan malam pun berakhir dengan cukup baik tapi membuat mood Arjun menjadi rusak. Arjun memutuskan untuk pergi kerumah Aksa dan menginap disana.

''kenapa muka lo kusut begitu? kaya baju belum disetrika''tanya Aksa.

''gue mau di jodohin sama bokap gue, Sa''ucap Arjun. Membuat lelaki yang tengah minum itu menyemburkan minuman untung saja tidak kena muka Arjun.

BYURRR

''lah, seriusan?''

''terus loe mau aja gitu atau gimana ?''ucap Aksa

''belum gue iyakan sih, tapi enggak juga gue nolak''

''gue kira perjodohan macam ini gak ada lagi, ternyata masih ya ? gue jadi takut juga tiba-tiba ayah gue ngejodohin gue sama anak dari temennya '' ucap Aksa.

'' kalau menurut lo, gue harus bagaimana, Sa?''

''ya gue sih cuma bisa beri saran mending lo temuin dulu tuh orang yang dijodohin sama lo kalau enggak cocok tinggal bilang aja ke bokap lo kalau lo enggak suka. Bokap lo itu enggak kayak bokap gue, Jun. yang nutut semuanya dari gue. Makanya kan gue jadi membantah bokap gue''

''jadi gue harus temuin orang itu ?'' tanya Arjun. Aksa hanya menggangguk kepalanya.

''ya sudah, gue nginap disini ya''

'' yaudah sana tidur loe. Gue harus ngerjain tugas gue dulu''







Yuk di vote dan komen :)

TWO SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang