Sebelum membaca tekan tanda bintang ya
gomawo ^^
yok langsung aja ke ceritanya
Aksa melirik kearah Kyla yang tengah menyantap sarapannya. Hari ini keluarga Arsena kembali lengkap, kemarin malam mama Ina pulang dijemput oleh Deno dibandara tentu bersama anak-anaknya, Aksa dan Kyla karena kebetulan Deno tidak ada kerjaan dirumah sakit.
" adek sekolahnya gimana ? " Tanya Ina.
" gak gimana-gimana, biasa aja ma " jawab Kyla.
" alah, dia abis dimarahin sama ayah tuh ma. Abis bikin onar di sekolah " kompor Aksa.
" bener mas ? " tanya Ina ke Deno.
" tanya tuh sama anak kamu, dia abis ngapain disekolah " ucap Deno.
" Kyla ? "
" ih... kan aku udah bilang, aku gak tau aku abis ngapain. Aku gak ngerasa berantem sama orang, tiba-tiba dapat panggilan orang tua terus dapat poin langsung 60 "
" jangan ulangi lagi oke ? kalau sampai mama denger kabar kaya gitu lagi, kamu mama titipin ke nenek aja biar tinggal sama nenek "
Aksa menahan tawanya saat melihat wajah Kyla yang mendadak masam mendengar ucapan sang ibu. Selesai makan, Aksa sudah bersiap-siap mengambil tasnya di kamar memasukkan segala macam benda yang dia perlukan nanti dikampus. Keluar dari rumah, Aksa sudah melihat Kyla yang sudah siap menunggunya.
Baru saja Aksa ingin membuka pintu mobilnya, matanya kini malah terfokus pada ban mobilnya yang kempes.
" kok kempes ? perasaan kemarin malam masih bagus aja deh " gumam Aksa.
" lama banget lo, keburu telat nih gue " ucap Kyla sembar menengok kearah Aksa.
" kayanya lo naik bis aja deh, ban mobilnya kempes "
" hah ? gimana-gimana ? gue naik bis ? lo liat dong udah jam berapa " kesel Kyla.
" kenapa kak ? kok belum berangkat ? " tanya Ina yang kini berdiri diambang pintu bersamaan dengan Deno yang muncul dari belakang Ina sambil menenteng tas kerjanya.
" mobil Aksa ban nya kempes, ma "
" yaudah kalian ikut ayah aja, biar ayah nganter kalian " ucap Deno.
Setelah mengantar Kyla kesekolahnya, Deno harus mengantarkan Aksa ke kampusnya. Sebenarnya berada didalam mobil berdua seperti ini dengan ayahnya hanya membuatnya mati perlahan, detak jantungnya benar-benar tidak pernah bisa waras kalau ditinggal berdua dengan ayahnya begini karena ayahnya selalu bertanya-tanya tentang kuliahnya.
" bentar lagi kamu lulus, udah ada rencana buat kedepannya ? " tanya Deno.
Kan, firasat Aksa selalu benar. Ayahnya pasti akan menanyakan soal kuliahnya.
" hah ? "
" kamu nanti koasnya dimana ? "
" kok tiba-tiba nanya begitu ? " ucap Aksa.
" kan bentar lagi kamu lulus kan ? "
" i..iya, tapi ntaran aja ah ngomongin gitu masih lama "
" lama dari man- "
" stop disini aja, yah " ucap Aksa meminta Deno untuk menurunkannya didepan gerbang kampusnya.
" loh, fakultas kamu masih jauh masuk kedalam kan ? "
" iya, tapi aku mau ke minimarketnya dulu. Aku turun ya, yah. Makasih udah nganterin " ucap Aksa sambil membuka pintu mobil.
Turun dari mobil, Aksa langsung melangkahkan kakinya ke minimarket yang ia maksud. Sebenarnya Aksa sama sekali tidak berniat kesini tapi karena mobil ayahnya masih diam disana jadilah Aksa membelokkan langkahnya keminimarket yang ada didalam kampusnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
TWO SIDE
FanfictionMungkin mereka terlihat bahagia, tapi sebenarnya mereka punya sisi lain yang mereka sembunyikan dibaliknya. penasaran ? yuk dibaca :) jangan lupa vote dan komen juga ya