Hallohaaa assalamu'alaikum para pembaca setia AleSha xixixi maap nih baru bisa UP buset mau 1 bulan yak ngga up, tugas sekolah numpuk soalnya jadi ngga ada waktu huhu:(
***
Hari ini adalah hari terakhir untuk acara perkemahan SMA Harapan Bangsa, setelah tiga hari mereka di sibukan oleh kegiatan di sana kini mereka sedang mempersiapkan api unggun untuk acara penutupan malam ini.
Perkemahan singkat yang membuat banyak cerita bagi mereka.
Mulai dari membangun tenda bersama, menjelajahi hutan, memasak masakan, dan gotong royong lainnya yang biasa di lakukan pada saat perkemahan.
Tempat yang mereka tempati ini cukup indah ada sebuah danau besar dan di sebrang danau itu ada bukit-bukit yang menjulang indah.
Dan di sanalah Cilla berada menikmati senja yang mulai terlihat, langit yang lama-lama berubah warna menjadi jingga kekuningan.
Melihat matahari yang seakan-akan tertelan oleh bukit-bukit itu, menikmati hembusan angin yang meniup rambutnya, meninggalkan suara sunyi dan sepi.
Inilah tempat yang ia cari selama di sini kesunyian, ketenangan.
Air danau yang berwarna hijau seakan ikut berubah warna menjadi jingga kekuningan akibat pantulan cahaya dari langit saat itu.
Kini Cilla sedang duduk menghadap danau dan sesekali melempar batu kecil yang ada di sana hingga jatuh ke dalam danau menimbulkan suara menenangkan, menimbulkan air yang tenang menjadi liar kemudian kembali tenang.
Namun ketenangan Cilla terusik tubuhnya menegang saat ada sebuah tangan membekap mulutnya dari belakang.
" Sttt jangan teriak! " Pinta Iqbaal sambil melepaskan tangannya.
Cilla langsung memunggungi lelaki itu membuat dia terheran, apakah Cilla masih marah kepadanya?.
" Kenapa? Hmm? " Tanya Iqbaal berusaha membujuk Cilla agar bicara dengan dirinya, namun hanya di jawab gelengan kecil oleh Cilla.
" Huh! " Iqbaal membuang nafasnya kasar, sejak kemarin Cilla diam dia terliat masih marah akibat kejadian kemarin dia merutuki kebodohannya itu.
" Kamu kenapa si? Masih marah? Aku tau aku salah aku minta maaf. " Ucap Iqbaal berusaha mendapatkan pencerahan dari gadis yang sedang memunggunginya sambil sesekali memainkan rumput dan batu di hadapannya.
" I'm fine " Jawabnya singkat yang membuat Iqbaal mendesah pasrah lalu merebahkan tubuhnya dengan berbantal kedua tanggannya menatap langit senja yang hampir gelap.
Dia semakin di buat resah dan merasa bersalah akibat kejadian kemarin.
Dia juga sudah meminta maaf berulang kali namun respon Cilla masih tetap sama.
Ia baru menyadari sejak kapan Cilla suka senja?
" Kamu suka senja sha? " Tanyanya masih berusaha.
" Hmm " Dan hanya gumaman pelan dari Cilla yang ia dengar.
" Kenapa? " Tanyanya penasaran atau hanya sekedar berbasa-basi.
" Cantik, indah_ " Jawab Cilla masih bergumam ia menjeda kalimatnya sebentar.
" Tapi sayang senja itu munafik! Ia memberi rasa nyaman tapi dia juga pergi tanpa tanda " Lanjutnya membuat Iqbaal tersenyum tipis.
" Tapi dia kan akan mendatangkan malam yang jauh lebih indah dan cantik, langit bertabur bintang dan bulan yang terus bersinar " Ucap Iqbaal memberi pendapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyaman Dengan Orang Yang Sama
Ficção AdolescenteBuat yang kangen Iqbaal Sasha Penasaran? Baca Suka? Tambahin ke library, vote, komen, and Shere Ngga suka? Ngga usah di baca