Bantu aku yah dengan Vote dan komen kalian
Happy Reading Chinggudeul
Chandra tengah berkutat dengan berkas berkas yang ada di mejanya, belum lagi laptop yang di biarkan menyala, dan beberapa laporan hasil kerja dari bawahannya yang menumpuk. Rasanya kepala Chandra seperti akan pecah. Apalagi pikirannya masih diberatkan oleh pelaku pengalihan dana yang tak kunjung di ketahui oleh Mark juga dirinya, ditambah lagi mengenai perilisan pengiklanan produk dari om Abian.
Kepala Chandra rasanya semakin memberat, pandangannya mulai menggelap.
Ada apa ini, kenapa ruangannya terlihat seperti berputar. Di raih ponselnya di atas meja, lalu memanggil sekretaris sementaranya itu ke ruangannya.
Renanda yang sedang menikmati makan siangnya di jam istrahat, buru buru menghabiskan makanannya dan segera berlari ke ruangan atasannya setelah menerima panggilan dari atasannya itu.
Kenapa suaranya terdengar begitu lemah?
Nafasnya memburu karena berlarian dari arah kantin kantor menuju ruangan utama perusahaan tersebut.
Renanda dibuat terkejut melihat wajah pucat dari atasannya, juga keringat membanjiri wajah tampannya.
"Astaga Chan, wajahmu pucat sekali. Dan badanmu panas sekali" Ucap Renanda panik dan meletakkan punggung tangannya di dahi atasannya itu, mengecek suhu badannya yang begitu panas.
Chandra berdehem pelan, pantas saja sejak dia tiba di kantor tadi kepalanya terasa sangat berat dan pandangannya tidak terlalu jelas.
"Tolong antar aku ke apartment Ren, aku gak mampu mau nyetir sendiri"
Chandra menyodorkan kunci mobilnya ke arah Renanda.
Renanda menyambar kunci mobil dari atasannya itu, merapikan meja kerja Chandra sebentar lalu membantu atasannya itu untuk berdiri.
Membopong badan yang lebih besar darinya, menuju mobil atasannya itu di bantu oleh karyawan lain yang sudah menyeselaikan makan siangnya.
Untung saja Renanda sudah di ajarkan oleh sahabatnya menyetir dan sudah mempunyai lisensi pengemudi, kalau tidak bisa bisa mereka berdua akan berakhir di UGD.
———
Sudah hampir dua minggu sejak dia di tunjuk oleh atasannya itu sebagai sekretaris sementara, menggantikan Pak Jeno yang katanya masih dalam masa pemulihan.
Renanda mulai terbiasa dengan sikap random dari atasannya itu, kadang ketus, kadang suka seenaknya, kadang perhatian, kadang juga menyebalkan.
Renanda baru tahu ternyata atasannya ini bisa juga menjadi orang yang sangat menyebalkan. Kadang buat dirinya ingin menjambak brown hair milik atasannya itu. Tentu saja dia tidak lakukan hal itu bisa bisa nilai akhir yang di setor Chandra ke universitasnya bakalan buruk.
Renanda juga sering sekali mendapat panggilan mendadak dari atasannya itu selama di kantor, entah itu hanya sekedar menemani atasannya memeriksa beberapa berkas atau memintanya untuk membuatkan dia kopi menemani waktu lemburnya. Pokoknya harus selalu berada di dekat atasannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish [HyuckRen]
Fanfiction-END- "Kamu adalah kesalahan terbesar yang paling aku syukuri" -Haedar Chandra Syahputra "Kalau kamu memang benar mencintaiku. Seharusnya hatimu hanya untukku" -Renanda Evanio Xavier "Aku memang sangat mencintaimu. Tapi jika bahagiamu bukan denganku...