Part 8

2.7K 350 35
                                        

Bantu aku dengan vote dan komen kalian yah sayang?
Biar aku semangat lanjutin worknya hehe 😊

Happy Reading Chinggudeul

Selama perjalanan pulang dari hotel tempat rapat, suasana di dalam mobil terasa begitu canggung. Baik Chandra ataupun Renanda, tidak satupun dari mereka yang mau membuka suara. Chandra fokus menyetir mobilnya, sementara Renanda sibuk memperhatikan jalanan di luar jendela mobil.

Sampai akhirnya Chandra berdehem pelan mulai jengah dengan suasana canggung dari keduanya, "M-mm Ren mengenai yang tadi, tidak usah terlalu dimasukkan kedalam hati. Saya hanya coba menyelematkan kamu dari ulet bulu keriputan tadi" Mati matian Chandra coba mengendalikan degupan tak tahu sopan dari dirinya.

Sialan sekali

Kenapa jantungnya berdegup kencang sekali

Mengingat hal tak terduga tadi yang sudah  mulut sialannya ucapkan, sungguh sangat memalukan. Kekasih? Apakah tidak ada alasan lain untuk menyelamatkan situasi tadi? Yang benar saja Chandra, kau tentu masih lelaki normal. Ya, kau masih lelaki normal. Tidak seharusnya kau berkata seperti itu.

Melihat orang di sebelahnya tidak merespon akan perkataannya barusan, dan lebih memilih melarikan pandangannya ke jalanan yang dilalui, apakah lebih menarik memandangi jalanan dari pada wajah tampannya?

Oh astaga Chandra, apa apaan kau ini

"Ren?"

Renanda yang merasa dirinya di panggil, memindahkan pandangannya sebentar ke arah atasannya itu lalu kembali memandang lurus kedepan, "Iya pa- Chan, saya mengerti"

"Kaku banget mulut mau panggil Chan doang" Batin Renanda

"Sesusah itu mau panggil nama saya doang?"

"M-maaf pak, saya belum terbiasa dan rasanya kurang sopan kalau saya panggil anda dengan nama saja"

Chandra memandang Renanda sekilas, "Kan saya yang nyuruh kamu manggil gitu, jadi kenapa harus merasa gak sopan gitu kamu? Panggil saya Chan saja kalau kita sedang berdua kalau kamu memang merasa tidak enakkan dengan orang lain. Saya sebenarnya tidak setua itu untuk di panggil pak atau bapak. INGAT CHAN ATAU CHANDRA, SAYA TIDAK MENERIMA PENOLAKAN RENANDA. BIASAKAN DIRIMU"

Menyebalkan sekali pegawai magangnya ini, apa susahnya sih panggil dia dengan namanya doang tanpa embel embel pak atau bapak. Chandra kan jadi berasa tua. Padahal perbedaan umur mereka hanya 3 tahun. Untung manis jadi bisa di maafkkan. Eh?

Enyahkan pikiranmu itu Chandra. Enyahkan.

"Kamu sibuk?"

"Tidak Chan, saya tidak sibuk"

"Kalau begitu kita mampir di rumah ayah saya dulu"

Renanda menggangguk mengiyakan.

"Kirain mau ngajakkin jalan"

Berharap banget kamu Renanda

———

Chandra memarkirkan mobilnya di garasi sebuah rumah mewah berwarna hitam putih. Pohon pohon kecil di halaman depan rumah itu, serta tanaman tanaman lainnya yang dapat menyegarkan mata, membuat rumah itu terasa begitu asri.

Selfish [HyuckRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang