Happy Reading ChinggudeulHarusnya Renanda tahu setelah kejadian uhm uhuk ciuman itu, Chandra adalah orang yang bodoh amat dengan orang sekitarnya. Dan seharusnya setelah kejadian itu berbagai kemungkinan sudah harus di pertimbangkan Renanda.
Ya, contohnya seperti sekarang ini, Renanda tidak pernah di biarkan oleh Chandra untuk pergi jauh darinya. Padahal tugas yang di berikan oleh kepala divisinya lumayan banyak, namun Chandra dengan entengnya mengatakan kepada kepala divisi Creative
"Maaf kepala divisi Renanda tugasnya di handle oleh orang lain dulu, soalnya saya ada keperluan dengan Renanda"
Ya, sebagai bawahan tentu saja kepala divisi itu mengiyakan permintaan atasannya. Tanpa menaruh curiga sedikit pun pada atasan mereka.
Dan berakhirlah sekarang Chandra, Jeno dan Renanda di ruangan Chandra.
"Keperluan apaan, cuman liatin lo kerja doang gini Renandanya" sewot Jeno menatap sahabatnya itu.
Sudah sekitar 30 menit Chandra dan Jeno memeriksa progres final untuk project pengiklanan yang seminggu lagi sudah akan launching, dan sudah 30 menit juga Renanda berdiam diri tidak melakukan apapun di dalam ruangan Chandra. Hanya bengong menatap keduanya berkutat dengan beberapa berkas.
"Chan biarin aja kali Renanda bantuin kepala divisinya daripada disini doang, gak ngapain ngapain juga"
"Kan gue udah minta tadi tugasnya di handle sama yang lain dulu No"
"Kita kan juga lagi sibuk Chan, apa lo gak kasian liat Ren noh bengong doang ngeliatin kita kerja" Tunjuk Jeno pada Renanda yang hanya diam memerhatikan mereka berdua.
Chandra hanya menatap sinis ke arah Jeno, "Yaudah sini deh ay deket aku duduknya, gak boleh kamu jauh jauh dari aku"
"Serah lu deh bangsat, bucin banget jadi manusia, herman gue"
Renanda mengangguk mendengar ucapan Chandra, kakinya melangkah ke arah Chandra dan Jeno, lalu berdiri di samping Chandra.
Chandra menepuk nepuk pahanya, seakan memberi instruksi kepada Renanda agar duduk di pangkuannya.
Renanda hanya melongo melihat Chandra, ini Chandra lupa atau bagaimana. Mereka tidak hanya berdua di dalam ruangan Chandra.
"Uhm gapapa Chan, aku berdiri aja gapapa kok" Tolak Renanda dengah halus
Chandra menggeleng tegas, "Gak, kasian kamu capek nanti berdiri mulu" di tariknya tangan Renanda paksa, hingga bokong Renanda sukses menduduki paha keras Chandra.
Sementara di lain sisi, Jeno hanya menatap Chandra malas. Bersahabat sudah dari lama dengan Chandra, Jeno pasti sudah sangat tahu bahwa ketika sahabatnya itu sedang dilanda asmara seperti saat ini dia akan sangat bucin pada pasangannya. Namun, kali ini lebih parah lagi. Baru kali ini Jeno melihat sahabatnya itu bisa sebucin dan se posesif ini ke pasangannya, ya walau belum official sih.
"Capek gue jadi obat nyamuk lo mulu Chan. Gue tinggal nyelesain rekap dari 2 divisi kan Chan?"
Chandra hanya mengangguk menjawab pertanyaan dari Jeno tanpa mau menolehkan kepalanya ke arah Jeno.

KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish [HyuckRen]
Fanfiction-END- "Kamu adalah kesalahan terbesar yang paling aku syukuri" -Haedar Chandra Syahputra "Kalau kamu memang benar mencintaiku. Seharusnya hatimu hanya untukku" -Renanda Evanio Xavier "Aku memang sangat mencintaimu. Tapi jika bahagiamu bukan denganku...