Happy Reading ChinggudeulTak terhitung sudah ke berapa kalinya Renanda menghelah nafas. Sedari tadi dia terus menimbang nimbang akankah dia berani untuk membicarakan perihal ajakkan Narra semalam tentang kembali ke tanah kelahirannya.
Renanda duduk manis di lantai dengan punggungnya bersandar pada ranjang sambil menatap langit langit kamarnya. Menunggu kepulangan ayahnya yang entah pergi kemana.
"Ren, kok duduk di lantai nak?"
Renanda mengalihkan pandangannya pada ayahnya yang baru saja masuk ke dalam kamarnya.
"Kenapa nak, kayaknya Ren lagi banyak pikiran ya?"
"Gak kok yah" lirihnya
Ayah Renanda ikut duduk di samping Renanda, menghadap sepenuhnya pada putranya itu. "Ren kalau mau ada di omongin sama ayah gapapa ngomong aja"
Renanda menautkan kedua tangannya, dan meremat dengan kuat buku buku jarinya. "Em, Ren mau nanya boleh ayah?"
Yuta tersenyum simpul, "Tentu saja boleh nak, Ren mau tanya apa?" tangannya mengelus lembut surai putranya.
"Kalau misalnya Ren balik lagi kesana apa ayah bakalan izinin?"
"Alasan Ren mau balik lagi itu apa sayang?"
Renanda tertunduk diam, haruskah dia mengatakan alasannya untuk kembali kesana.
Melihat anaknya yang diam tidak menjawab pertanyaannya, Yuta menghelah nafasnya pelan. "Chandra sakit ya Ren?"
Renanda terkejut, "Ayah tau dari mana?" bagaimana bisa ayahnya tahu bahwa Chandra sedang sakit disana.
"Ayah tau dari Narra sayang, semalam Narra ngomong sama ayah, bilang semuanya sama ayah, tentang Chandra yang sakit, tentang permasalahan kalian yang ternyata hanya karena kesalahan pahaman saja, termasuk dengan ajakkan Narra untuk kembali lagi kesana, ayah tahu semuanya semalam Ren." Yuta tersenyum lagi, "Ayah gak masalah kamu balik lagi kesana Ren, ayah tahu kamu pasti masih sama besar rasa sayangnya sama Chandra, dan juga melihat kondisi Chandra yang sepertinya lebih membutuhkanmu disana daripada ayah disini. Ayah tahu sayang bagaimana namanya menahan rindu itu memang sangat menyiksa, dan obat satu satunya dari merindu itu hanya dengan pertemuan. Jadi, ayah gak bakalan egois buat nahan kamu disini. Sementara disana ada nak Chandra yang tersiksa hanya karena merindukanmu. Hanya saja satu pesan ayah Ren, jangan pernah lagi Ren merasa tersiksa disana, sampai nanti ayah tahu kembalinya kamu kesana hanya membuat luka baru ayah gak bakalan segan segan nyeret kamu kembali kesini lagi."
Renanda menubruk tubuh ayahnya dengan cepat, "Ren janji sama ayah rubah kecil kesayangan ayah ini gak bakalan merasa tersiksa lagi, kalau nanti ada yang bakalan nyakitin Ren, Ren sakitin balik hehe"
Yuta terkekeh, "Bisa aja kamu, ayah gak pernah ya ajarin Ren kayak gitu. Nanti kalau Ren balik lagi kesana, jangan lupa sering kunjungin ayah kesini sama Chandra sekalian, ayah penasaran siapa sih yang berhasil buat anak ayah jadi apa tuh istilah anak jaman sekarang, micin ya?"
Tawa Renanda pecah, "Haha bucin ayah bukan micin"
"Iya terserahlah apa istilahnya itu, pokoknya nanti kamu harus bawa Chandra kesini"

KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish [HyuckRen]
Fanfic-END- "Kamu adalah kesalahan terbesar yang paling aku syukuri" -Haedar Chandra Syahputra "Kalau kamu memang benar mencintaiku. Seharusnya hatimu hanya untukku" -Renanda Evanio Xavier "Aku memang sangat mencintaimu. Tapi jika bahagiamu bukan denganku...