[COMPLETED STORY] The Truth Desire : #02. BII Series.

File Eight : Let My Heart Following You.

Judul lagu Mulmed :
Akmu : How can I love heartbreak.

Cerita ketiga yang saya post hari ini..maaf ya malam sekali postnya. Cerita yang ini nyempil di gadget lain dan saya baru pulang ke rumah 😆.
.
Ada yang bertanya di Inbox :

"Thor. Male leadnya sapa? Dirga apa Satya?"
.
"Mianhae. Male leadnya Om Adrian yang gumush 😆second male baru Dek Dirga"
.
Dek berondong ngalah dulu ya sama Ahjussi rasa Oppa.
.
Baeklah selamat membaca dan menikmati.
.
Jangan lupa taburan cinta kalian ya.
.
Oh ya. Bagi yang suka genre Spionase. Mampir ke Contramande Man ya.
.
Untuk yang suka genre romance unyu dunia perkantoran, bisa tilik Fixing Me eheheheh.
.
Dan buat yang baca cerita ini terus agak bingung. The Truth Desire merupakan seri kedua dari Desire trilogy. Yang pertama the Dark Desire. Namun, mau baca terpisah juga ga masalah kok. Masih bisa nyambung 😆. Toh tokoh2 di TDD cuma nyempil dimari dan jadi cameo saja.
.
Have a great night everyone.
*Melipir sama Agam*
CERITA INI MURNI FIKSI. TIDAK ADA KETERKAITAN DENGAN ISU ATAU KASUS APAPUN. JIKALAU ADA KESAMAAN NAMA, TOKOH, ATAUPUN KEJADIAN, SEMUANYA HANYA KEBETULAN SEMATA.
**************************
"Penyesalan terbesar manusia adalah. Ketika mereka tidak bisa mencintai diri mereka sepenuhnya. Hingga akhir hayat mereka. Sebab, cinta paling sulit adalah. Mencintai diri sendiri"
~ Agam Kim Soesilo~
💜

Gedung DPD partai P dan D saling bersebelahan, namun dipisahkan oleh sebuah pusat perbelanjaan ternama. Untuk mempercepat waktu, mereka membagi tugas.

     Ara akan menyelidiki soal Adi Sudrajat dan Satya tentang Thomas Anggara, keduanya akan bertemu setengah jam lagi di parkiran tengah yang merupakan halaman pelataran Mall G.M.

Ara sudah hampir mencapai lobi Gedung Partai D ketika dari kejauhan dilihatnya sosok bertubuh tinggi, berbahu tegap dengan figur tampak kokoh dibalik setelan mantel putih berbahan katun yang amat ia kenali itu.

  Dirga sudah sampai lebih dulu dan tengah mendaftarkan dirinya pada Penerima Tamu. Tepat ketika Ara mendekat, pemuda itu memutar badannya.

“ Ah, kamu baru datang. Bagaimana? Kita bisa bertemu siapa?” tanya Ara.

“ Kebetulan ada Sekretaris Partai baru saja datang, kita bisa banyak berbicara dengan beliau. Aku juga sudah mendaftarkanmu barusan” jawab Dirga. Sepasang netranya seakan mencari seseorang.

“ Satya sedang ke Gedung Partai P. Menurutnya akan lebih cepat kalau kami berbagi tugas” kata Ara, seakan bisa membaca isi pikiran Dirga.

“ Memangnya setelah ini kalian mau ke mana?” tanya Dirga.

“ Stasiun TVC. Kami harus menemui anggota Redaksi. Bapak Adrian juga akan menemani kami. Kalau kupikir-pikir lagi, sebaiknya kamu ikut bersama kami saja” Ara melirik jam tangannya. “ Sepertinya kolam pemancingan juga akan segera tutup sebentar lagi, tak bakal sempat ke sana karena lokasinya cukup jauh di pinggiran kota menurut GPS”

  Dirga tak menjawab, ia tampak berpikir.

   Si Resepsionis perempuan baru saja menutup telpon, kemudian segera mengantarkan mereka ke ruang Sekretariat yang terletak di lantai satu. Keduanya langsung disambut oleh Purwanto, selaku Sekretaris Partai.

  Pria bertubuh tinggi kurus, berkulit gelap, namun memiliki wajah ramah itu segera menyambut mereka.

   “ Terima kasih atas waktunya Bapak, maaf jika kami mengganggu”