[COMPLETED STORY] The Truth Desire : #02. BII Series.

PREVIEW.

Judul multimedia :
Various Artist. Ost.  Kdrama Designated Survivor 60 days - Answer to the Agony. Original Version.
.
So here we go .

This probably the last chapter for this story.
.
Book trailer untuk kisah ketiganya bakal menyusul belakangan ya.
Dan kemungkinan besar, the Secret Desire baru akan saya upload bulan depan. Sekarang, saya mau fokus menyelesaikan naskah2 lain di Akun ini yang sudah digantung jutaan purnama😂😂😂. Juga untuk kompetisi di platform lain .
.
Beatrice. Adrian. Ara. Satya. juga Dirga mengucapkan terima kasih sebanyak2nya atas dukungan kawan2 pembaca hingga kini.
.
Dan. Preview ini adalah bocoran sedikit untuk apa yang akan muncul di kisah ketiganya nanti.
.
And yasss... I'm actually so excited for the last story! Im warning you. Kisah ketiga bakal sepanjang jalan kenangannya BeAdrian😂
..ceritanya juga bakal lebih berat. Lebih dark.
..
Tanpa banyak membuang waktu lagi. Mari kita mulai
.
Warm & regards 💜💖
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

"Sebab sekarang kamu tak akan lagi sendiri. Dan tidak akan pernah sendiri"
-Dianita Diansyah-
💖

JAKARTA, 32 HARI KEMUDIAN.

     “Agen Dirga dan Jun cegat dari utara! Agen Lintang dan Wakapten berjaga di atap. Kalian berdua ikut aku!” teriak Kapten Yusuf kepada dua gadis muda yang kini berlari mengekori atasannya tersebut.

     Tim Unit-D tengah mengejar para pelaku pemasok morfin ke sekolah-sekolah swasta ternama. Mirisnya, salah satu siswanya sendiri ikut terlibat.

    Ara berlarian mensejejeri Sekar, memasuki tikungan dan jalanan sempit salah satu pemukiman penduduk di bagian barat Jakarta Utara.  Hari masih siang namun cuaca mulai mendung. Gadis itu tak tahu mana yang lebih baik, berlarian dengan penuh peluh demi menangkap para anggota Gank perusak moral bangsa. Atau terlibat kasus berat yang membuat kepalanya pening seperti di Surabaya beberapa waktu lalu.

    Sesungguhnya Ara tak mau terlalu banyak berpikir sekarang. Dan ketika sadar, tahu-tahu dirinya serta Sekar sudah terpisah dari si Kapten.

     “Astaga, dimana Kapten?” tanya Ara. Terengeh-engah.

    Keringat membanjiri sekujur tubuh. Kemeja merah lengan panjangnya basah kuyup. Dahinya juga. Dia dan Sekar kini terjebak di sebuah ujung gang sempit.

    “Sepertinya kita salah jalan” kata Sekar. Saat membalikkan badan, rambut hitam lurus sepunggungnya yang kini dikuncir kuda bergerak-gerak indah.

    Keduanya sudah akan keluar dari ujung jalan sempit, ketika secara mengejutkan sekelompok pria yang mereka kenali sebagai anggota Gank, muncul. Menyudutkan mereka.

     Ara dan Sekar menatap awas pada enam sosok bertubuh tinggi besar yang kesemuanya membawa senjata tajam itu.

    Salah satu bertubuh lebih pendek, membawa pemukul berujung runcing, berambut cepak, dengan banyak tato pada bagian kanan wajah dan lehernya berdiri ponggah. Tertawa mengejek menatap kedua gadis bertubuh mungil dan kurus di depan mereka bergantian.

    “Baru tahu aku. Anak kecil zaman sekarang bisa kerja jadi Agen pemerintah. Kalau gitu harusnya tetanggaku di kampung yang anaknya masih tiga tahun bisa daftar dong ya” ejek si pemimpin. Melirik ke belakang pada teman-temannya.

     Yang disambut kekehan tawa mengejek.

     “Apa kalian bilang?! Anak kecil?!!!” nada suara Ara naik tiga oktaf sekaligus.