File Twenty One : A Dark Side.

137 22 2
                                    

Judul multimedia :
Kim Yeonji - Voice Official Instrumental version. Ost. Kdrama VOICE 2 .
.
Maaf harusnya bab ini di upload kemaren ^.^ apa daya saya mabok.
.
Selamat membaca semuanya. Semoga kalian suka >.<
.
Hari ini akan langsung saya upload dua part.
.
Dannn....fanfiksi Jin Uk - Ha Na akan saya post hari ini juga. Semoga kalian berminat dan membaca ya.
.Judul multimedia :
Kim Yeonji - Voice Official Instrumental version. Ost. Kdrama VOICE 2 .
.
Maaf harusnya bab ini di upload kemaren ^.^ apa daya saya mabok.
.
Selamat membaca semuanya. Semoga kalian suka >.<
.
Hari ini akan langsung saya upload dua part.
.
Dannn....fanfiksi Jin Uk - Ha Na akan saya post hari ini juga. Semoga kalian berminat dan membaca ya.
.
Warm and Regards 💗
Warm and Regards 💗
**************************
" Setiap manusia pasti memiliki sisi gelap. Rangkullah sisi itu sebelum merubahmu menjadi monster. Selamanya"
~Kinara Liem Hartono~
💜

Terdengar bunyi kencang decit ban ketika mini van putih milik BII tersebut berhenti. Ara mengamati rumah mewah bergaya mediteranian dua lantai itu dari tempatnya duduk.

Beatrice menatap tim cadangan yang menyupir disampingnya. "Turunlah jika kuberi aba-aba, dan katakan pada tim pembantu lain" lalu menoleh dan berbicara kepada dirinya serta Dirga. " Siapkan senjata kalian, tunggu aba-aba dariku. Jangan asal bergerak"

Ara dan Dirga mengangguk bersamaan. Ketiganya turun dari kendaraan berbarengan.

Berdiri di depan pintu gerbang besi. Rumah tampak bercahaya, Ara melihat dua buah kendaraan diparkir rapi pada garasi depan. Dirga maju, menjulurkan tangan kirinya untuk memencet bel.

Mereka menunggu agak lama dan harus menekan sebanyak tiga kali lagi hingga akhirnya pintu rumah dibuka. Seorang wanita berumur pertengahan kepala lima, berambut pendek seleher, memakai setelan baju rumahan, tampak berlari menyebrangi halaman depan. Menghampiri Ara serta timnya.

Ara menyadari kalau wanita itu adalah, Widya Rohlan, Istri Taufik Rahmat. Melalui foto profil yang diberikan Ikang kepada mereka.

"Anda sekalian siapa ya? Kenapa bertamu malam-malam begini" suara perempuan itu serak.

Ara mengamati secara mendetail ekspresi Widya, caranya bergerak, berbicara, hingga sorot matanya. Ara yakin, kalau wanita itu merasa cemas.

"Kami dari Badan Intelijen Indonesia Provinsi Jatim" Beatrice menunjukkan tanda pengenalnya. "Kami harus bertemu Bapak Taufik Rahman, Suami anda"

Ara melirik atasannya itu, ia yakin kalau Beatrice juga merasakan hal tak beres dari Widya Rohlan.

"A....anu itu..." Widya memegangi dadanya, memutar leher, menoleh melewati bahu, mengamati ke belakang rumah.

"Itu...sayangnya Suami saya sedang di luar kota" lalu memandang pada ketiga Agen didepannya lagi.

"Keluar kota? Kemana? Dari kapan?" tanya Dirga. Memincingkan sepasang netranya. Merasa curiga.

"Itu...dari tadi pagi...entah sampai kapan..." Widya menjawab gelagapan.

"Setidaknya bisakah anda mengizinkan kami masuk?" Dirga setengah memaksa. Meletakkan kedua tangannya pada teralis besi.

Tepat ketika itulah Ara mendengarkan sesuatu. Suara mesin sepeda motor dinyalakan. Berada di kejauhan.

Memundurkan langkah, mengikuti naluri Ara berlari memutari rumah Taufik Rahmat yang berada di pertigaan. Ia melihatnya.

[COMPLETED STORY] The Truth Desire : #02. BII Series.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang