Prolog

106 7 0
                                    

“Kiesha” panggil gadis itu dan mempercepat langkah kakinya.

“Kiesha!”
Gadis tersebut berlari kecil sambil membawa payung yang dia kenakan.

Langit yang gelap dengan rintikan air  mengguyur bumi saat ini.Udara sejuk yang menyeruak kulit membuat gadis tersebut mempercepat langkahnya memasuki pekarangan sekolah dengan tidak bosan memanggil cowok yang berjalan mendahuluinya.

“kiesha” panggilnya lagi dan lagi

Cowok tersebut jengah melihat gadis yang terus menganggunya.Ditemani dengan rintikan air yang menjamah tubuhnya.kiesha  berhenti berjalan sejenak hingga gadis itu tepat dihadapannya.
Kiesha memasang wajah datar dan menatap tajam gadis itu.

“ Kiesha” panggilnya,tersenyum manis kepada kiesha

Gadis itu melangkah maju mendekatkan diri kepada kiesha,kemudian gadis tersebut berjinjit memayungi kiesha dari rintikan hujan dengan senyum yang tak pernah pudar.

Kiesha menatap tajam gadis itu dengan menahan emosi yang ingin meluap.kiesha mengambil payung tersebut dengan paksa dan melemparnya sembarang kemudian berjalan meninggalkan gadis tersebut dengan rintikan hujan yang semankin menghujam tubuhnya.

“Kiesha” lirih gadis tersebut dengan mata yang berkaca kaca

Semua pasang mata memperhatikan interaksi kedua makhluk yang berbeda jenis kelamin itu ,adegan seperti itu sudah biasa bagi semua murid.

Seluruh murid tidak berani mendekati kiesha hanya orang tertentu yang berani kepadanya.bagi mereka bertatapan dengan mata Elangnya sangat menakutkan,sorot mata yang begitu tajam seperti ingin menguliti mereka satu persatu.

Kiesha memiliki bentuk wajah yang tampan tidak sedikit wanita menyukainya namun wanita itu melangkah mundur saat melihat tatapan dari cowok tersebut. Namun tidak dengan sahira gadis ini tidak memiliki rasa takut sedikit pun.














Kali ini cerita ak bener bener ak selesain sampai tamat.

Jangan lupa tinggalkan jejak untuk para pembaca.

Hargailah karya orang lain!

Voment!!

KIESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang