.
.
.Kini dua sejoli sedang bersembunyi dibawah meja dekat dengan gudang belakang sekolah, akibat kejar-kejaran nya dengan Elsa membuat keduanya kelelahan dan memilih untuk bersembunyi.
"Kita ngapain si kejar-kejaran gini tu juga Elsa ngapain ngamuk sambil ngejar kita" tanya Rizal dengan napas yang masih terengah-engah.
" Hehe gue tadi ngerjain dia"
" Maksud Lo?" Tanya Rizal lagi yang benar-benar tidak tahu menahu tentang permasalahan sahabat barunya itu.
"Jadi gue ngerjain dia bilang kalau cowoknya tadi berangkat sama si cabe-cabean Sisil terus dia langsung emosi dong mangkanya gue ajakin bolos dan alhasil endingnya gini deh"
"Gila emang Lo" jawab Rizal sambil geleng-geleng kepala. Yang membuat kesalahan siapa yang ikut kena imbasnya siapa.
"Abis pikiran dia sempit juga si kayak gang dikampung, seharusnya dia mikir dong gimana gue bisa tahu secara gitu gue kan lewat jalan pintas terus jarang lewat depan yang pasti gak bakal ketemu sama siswa lainnya kan" jawab Nadira lagi.
"Terus ngapain gue ikut Lo lari-lari kan gue gak tau apa-apa tadi?" Lanjut Rizal yang menyadari kebodohannya.
"Hahaha ya sebagai sahabat baru Lo juga udah ikut dalam permasalahan ini lah kan sekarang Lo udah tahu masalahnya apa" kini tawa Nadira pecah karena Ia baru sadar tidak hanya mengerjai satu orang tapi dua orang sekaligus dan itu adalah sahabat-sahabatnya sendiri.
"Bangsat" umpat Rizal.
" Hust Lo gak boleh ngomong kayak gitu nanti dimarahin Tuhan Lo" jawab Nadira yang masih sesekali tertawa.
"Maafkan dosa kami yaallah" ucap Rizal dengan tampang sok polosnya.
" Udah yuk kantin gue yakin si Elsa udah disana" kata Nadira yang beranjak dari bawah meja yang sudah tidak terpakai.
"Jum lah awak dah lapar pula" jawab Rizal yang ikut berdiri bersama Nadira.
Mereka berdua kini berjalan melewati koridor yang sepi menuju kantin sekolah. Jam istirahat masih kurang 15 menit lagi dan untung saja tidak ada guru yang berkeliaran. Dengan tenangnya mereka melewati beberapa kelas yang sudah pasti terdapat guru yang memberikan pelajaran, setelah sampai dikantian mereka melihat sosok yang sangat dikenal sedang duduk sambil memakan siomay dan pop icenya.
"Iddih gak nungguin kita enak bener makan sendiri" ucap Rizal setelah mendudukkan pantatnya dikursi panjang dan diikuti oleh Nadira yang ikut duduk disampingnya menghadap Elsa yang tetap asik memakan makanannya.
"Gue udah ngumpet malah enak-enakan makan ah elah gak seru amat Lo" sahut Nadira.
"Bodo' amat siapa suruh ngerjain gue" jawab Elsa yang sesekali menyuapi mulutnya dengan siomay berisi tahu itu.
"Ya maaf abisnya gue tadi Lo cuekin ya gue kan cuma bercanda" Nadira.
"Udah woy yang udah-udah sekarang gue udah laper ni buruan sono mesen makanan" sahut Rizal melerai keduanya, karena jika dibiarkan Ia yakin akan ada adu mulut lagi dan bahkan sampai bel istirahat pun tidak akan selesai,dan alhasil Ia tidak akan jadi makan.

KAMU SEDANG MEMBACA
janji nadira
Teen FictionNadira seorang gadis keras kepala pembangkang nakal dan bersifat keras bisa luluh karena perlakuan dari seorang alvino, berjalannya waktu membuatnya merasa nyaman didekat alvino namun tidak lama ia harus merasakan sakitnya patah hati dan karena kete...