pertemuan pertama

12 1 0
                                    

.
.
.
Tringgg....tringgg...tringgg.....

   Bunyi bel sudah berbunyi yang bertanda waktu pembelajaran telah dimulai. Siswa-siswi pun berhamburan masuk kedalam kelas karena sang guru mata pelajaran sudah berada di setiap koridor bersiap untuk memasuki kelas masing-masing.

   "Ini hari apaan dah kok pada ngeluarin buku b. Inggris?" Tanya Nadira yang baru duduk disebelah Elsa.

  "Hari Rabu oon liat tu seragam lu pakek batik" jawab Elsa ngegas. Dirinya tak habis pikir memiliki teman yang gobloknya di atas rata-rata.

    "Oh iya ya lupa gw,,seinget gw hari Kamis mana kagak bawa buku pelajaran hari ini lagi"

     "Lo bego jangan ditambah-tambah terus geh dir" Elsa sudah menggelengkan kepalanya. Memiliki teman seperti Nadira memang membuat kepala sedikit pusing.

   "Ya gimana ya otak gw emang cuma segini sa" kekeh Nadira.

    "Yaudah gw keluar dulu yak" lanjutnya.

     "Mau ngapain lu keluar?" Tanya Elsa.

    "Ih tadi ngatain gw bego sekarang,Lo ikut-ikutan bego juga" jawab Nadira tanpa dosa.

    "Gw mah peka sa,kalau guru tahu gw gak bawa buku pasti disuruh keluar,jadi sebelum gw disuruh,gw yang akan keluar lebih dulu" lanjutnya lagi.

    Elsa yang mendengarkan penjelasan Nadira hanya bisa bergeleng-gelengkan kepalanya lagi sampai Nadira mulai berjalan menghampiri guru yang baru saja masuk.

   "Pak saya mau izin keluar kelas" sahut Nadira setelah berada didepan meja sang guru.

    "Kamu mau kemana Nadira saya baru saja masuk kamu sudah izin mau keluar kelas" jawab Pak Iwan selaku guru bahasa Inggrisnya.

    "Saya gak bawa buku pelajaran hari ini pak yang saya bawa pelajaran hari Kamis. Jadi karena saya peka, sebelum bapak menyuruh saya keluar saya yang akan lebih dulu keluar pak"

   Pak Iwan tak percaya dengan murid didepannya. Bisa-bisanya ada murid yang berbicara tentang kesalahannya dengan begitu santai bahkan belum mendapat hukuman Ia sudah lebih dulu mengajukannya.

     "Nadira-nadira ---" ucap pak Iwan yang baru saja ingin mengeluarkan kata-kata panjangnya tapi sudah harus terpotong dengan jawaban Nadira.

    "Iya pak saya disini" sahutnya.

    "Saya belum selesai bicara Nadira" ketus pak Iwan.

    "Maaf pak silahkan bapak berbicara nanti ketika pelajaran sudah dimulai,tapi tidak sekarang ya karena saya sudah mau keluar Kelas pak" jawab Nadira enteng.

   "Yaudah sana kamu keluar pusing saya bicara sama kamu" sahut pak Iwan lagi yang sudah memijit keningnya yang tampak sudah berkerut.

  "Baik pak terimakasih saya permisi" ucapnya setelah itu berjalan keluar dari kelas. Tak lupa dengan melambai-lambaikan tangannya ke arah teman-temannya untuk sekedar berpamitan.

     Bagi kelas XI IPS 2 memang sudah tidak terkejut dengan sikap atau ulah dari seorang Nadira. Terkadang mereka merasa terhibur dengan kelakuannya. Ada saja alasan yang membuatnya bisa lolos dari pelajar yang Ia tidak sukai.

    Elsa yang melihat sahabatnya sudah keluar dari kelas itu hanya berdiam diri. Sahabat laknat nya itu memang seenak jidat meninggalkannya sendirian dibangku belakang. Bukan Ia tak ingin menyusul sahabatnya namun Ia sudah sering melakukan itu dan kali ini dirinya akan lebih memilih tidur dari pada harus keluar kelas.

__*__

 
     Dan kini seorang cewek sedang berada didalam kantin menikmati mie ayamnya dengan porsi full dan es jeruk sebagai minumannya.

janji nadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang