Izin berlatih

666 52 0
                                    

Saat turun aku melihat Gozi dan kakak di di bawah sedang bicara, menyapa

Gu yunzi : "gozi, kakek" berjalan ke arah mereka

Gu gozi : melihat cucu kesayangannya langsung saja menjemput ke pelukannya
"Hatiku"
mencium kedua pipi cucunya

Aku memerah tapi tersenyum sudah biasa bagiku sekarang,
melihat aku malu gozi tertawa bahagia

Sedangkan kakekku memandang wajah ayahnya cemburu asam

Gu jihang : "hati apa tidak ingin peluk kakek sayang?" mengulurkan tangan

aku telah melihat ini dan mengulang adegan ini beberapa kali, sekarang menjadi imut dan manis adalah rutinitas ku,

Tertawa ahahha aku merentangkan tangan ke arah kakek berkata "peluk kakek"

Tersenyum ingin menjemput cucunya tapi di halangi oleh gozi kakek langsung sedih, "ayah biarkan hati memelukku"

Tapi siapa gozi tentu dia tidak akan peduli pada anaknya tapi malah bicara pada cucunya

Gu gozi : "hati kakek tidak apa apa hati duduk bersama gozi saja"

Gu yunzi : "benarkah"

Gu gozi : "tentu hatiku"

Gu yunzi : "baiklah"

Gu jihang : Itu juga cucuku -_-

Kakek dan gozi sedang bicara bisnis tapi karna kedatanganku mereka melupakan bisnisnya malah asik menggodaku, sakit kepala

Untuk memecahkan suasana, mencari kesempatan untuk bicara agar aku bisa keluar dari rumah itulah tujuanku sebenarnya

Gu yunzi : "gozi kakek hati ingin minta sesuatu" dengan ekspresi menyedihkan

Gu gozi : 1000 kerusakan hatiku terpanah
Gu jihang : Imut sekali

Gu yunzi : sial -_-
"hem gozi kakek bisakah hati meminta sesuatu?"

Gu gozi : "apa yang hati inginkan gozi pasti memberikannya?"

Gu jihang : "tidak tidak biar kakek yang memberikannya apa yang hati mau?"

Gu yunzi : senang
"Itu gozi kakek, kakek gozi hati selama ini terlalu lemah dan sering sakit selalu membuat gozi kakek khawatir ayah ibu kakak dan yang lainnya cemas, hati jadi merasa sedih dan bersalah jadi hati ingin minta sesuatu hati ingin berlatih hati ingin belajar kekuatan spritual agar hati bisa sehat kembali, kakek gozi hati tahu itu selama ini bahwa hati tidak pernah sakit tapi karna hati tidak bisa berlatih Qi kakek gozi benarkan apa yang hati katakan?"

Gu gozi : "hati bagaimana kamu tahu hal itu, apa kamu merasakan sesuatu?"

Gu jihang : "benar hati, gozi dan kakek telah menyegel spritual mu, apa kamu merasa tidak enak badan hati bagaimana kamu tahu itu masalah spritual mu, seharusnya kamu tidak bisa merasakan Aura"

Gu yunzi : "kakek gozi, apa bakat hati itu mudah di segel?" hati tidak bisa menjaga diri sendiri apalagi keluarga ini, ingat terakhir kali hati di culik monster itu semua salah hati"

Gu gozi : "hati apa maksud kamu sayang itu bukan salahmu"

Gu jihang : "hati itu semua karna kakek dan yang lain tidak bisa menjaga hati itu bukan salah hati jangan menyalahkan diri sendiri hati kami mencintaimu, kamu tidak perluh menjaga kami biar kami menjagamu" membujuk

Gu gozi : "benar hati, itu benar yang di katakan kakekmu"

Gu yunzi : "iya kakek gozi hati tahu itu dan hati juga mencintai kalian semua tapi tapi huuuuuu" aku pura pura sedih dan menangis, yah ampun jika di bumi aku sudah dapat piala Oscar artis terbaik
"Tapi kakek gozi hati merasa selalu menyusahkan yang lain"

Gu gozi : "hati jangan menangis sayang"

Gu jihang : "hati jangan sedih hati tidak salah jangan menangis", panik melihat cucu tersayang menangis

Saat aku ingin bicara tiba tiba ada suara, ternyata ibu dan ayahku baru saja kembali

Gu mufeng Yunran baru saja masuk dan ingin bicara kami kembali, tapi baru berkata kami tapi di sambut dengan air mataku langsung berlari,
"Hati sayang"

Yunran : "oh hati sayang langsung memelukku ada apa sayang kenapa menangis" tertekan

Gu mufeng : "hati ada apa sayang" melihat ke arah kakek dan ayahnya

Gu gozi Gu jihang : bukan aku, jangan lihat aku -_-  -_-

Gu mufeng : "ayah kakek apa yang terjadi kenapa hati menangis"

Gu gozi : haah, menarik napas
"Itu hati merasa sedih dan bersalah",
kakek menceritakan semua yang aku katakan pada ayah dan ibuku dengan ekspresi tertekan sedih

Kelahiran Kembali Penjahat Yang BaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang