niat membunuh

220 25 1
                                    


"Terkejut"

Ayub yang mendapat serangan tiba tiba dari kesepuluh bocah sangat kaget, pertama karna reaksi mereka yang berbeda dari prediksinya dan ke dua karna serangan mereka yang cukup kuat

Sangat senang atas reaksi itu tapi juga benci kenapa anak anak ini tidak bisa bersikap manis seperti harusnya seorang anak, ayub merasa bahagia sekaligus ingin menangis

untuk menguji kesetiaan kepercayaan diri dan ketangguhan mereka, sebagai tugasnya, Ayub mempertaruhkan diri di benci oleh anak anak ini

Serangan sepuluh orang anak membuat ia bersemangat, dalam keadaan normal mungkin Ayub bisa mengalahkan anak anak ini dengan satu pukulan tapi tidak untuk situasi saat ini karna Ayub tidak di perbolehkan menyerang dan menyakiti anak anak itu

Hanya dapat menghindar sepuluh serangan Ayub merasa tidak wajar, ia malu dengan caranya yang kurang ajar menyulut kemarahan dan kebencian mereka

"Dasar anak anak nakal sampai kapan kalian bisa bertahan, apa kalian pikir dapat mengalahkan aku jika kalian berkeroyok" mencibir

"Sial" teriak anak ank karna diremehkan

Awalnya karna terlalu bersemangat pada kemarahan atas provokasi instruktur semua anak yang marah tidak dapat menahan kebencian dan menyerang instruktur dengan kekuatan mereka bersama, tapi 5 menit kemudian baru di sadari bahwa beberapa anak mereka terlalu lemah dan tidak memiliki kekuatan tersisa untuk berdiri apalagi untuk bertengkar

Dengan wajah bersedih dan tubuh kelelahan hanya dapat melihat teman yang tersisa berkelahi dengan penuh harap

"Pukul dia Ling long" teriak Lin Weiwei

"Kalahkan dia Leng xiang" kata mo siqing

Chi jinhang : "terus pukul jangan beri ampun yunzi "

"Terus hajar" teriak Leng misuang

Ling long juga Leng Xiang yang masih memiliki kekuatan untuk bertahan untuk pertarungan itu dengan kekuatan tersisa terbang  ke instruktur memberi pukulan sangat kuat tapi instruktur mengelak membuat Ling long malah memukul tanah membuat tanah bergetar dan pasir debu berhamburan membuat lubang besar

Gu yunzi melihat teman teman mereka memberikan semua harapan terakhir, meski telah lelah mencoba tetap bertarung

menerjang dengan kekuatan penuh di sisi kiri sudut bawah  Ling long menyerang dengan tinju yang sudah bergetar, instruktur mundur untuk menghindar tapi di serang dari belakang oleh Leng Xiang

Tinju, tendang Ling long bertugas sebagai penyerang dalam duel ini dan Leng xiang penyerang dari belakang

Tidak menggunakan spritualitas hanya kekuatan tubuh, bertarung fisik saling adu pukul, tendangan, kekuatan tubuh tidak bisa di hindarkan, dengan serangan tiba tiba dan kerjasama membuat kami dapat bertahan melawan beberapa menit

"Leng Xiang Serang bersama" teriak Ling long

Leng Xiang : "Ling long Sisi sudut kanan"

Ling long : "yunzi ayo lakukan bersama"

Dengan anggukan dan isyarat mata dan gerakan tubuh secara spontan seperti sudah saling mengenal dan bekerjasama satu sama lain berulang kali tanpa aba aba mereka bekerjasama dengan sangat baik

Gu yunzi yang berada di sisi tidak terlihat karna hanya menyerang dengan pasif tapi sejujurnya di bandingkan dengan Ling long dan Leng Xiang dan anak anak lain hanya wajah Gu yunzi yang terlihat biasa tidak terlihat berbahaya, wajahnya sama sekali tidak berubah

Saat menyerang dari belakang Gu yunzi menghilangkan nafas pembunuhan membuat instruktur lengah dan terpukul mundur oleh serangan itu

"Ledakan"

*****

Ayub terkejut karna ia di kalahkan oleh anak anak di depannya terutama ketiga anak nakal ini yang dapat bertahan dengan langkah terakhir mereka

Anak bernama Ling long sangat kuat bersemangat, Leng Xiang sangat lincah dan licin, sedangkan anak bernama Gu yunzi yang pendiam dan terlihat imut sangat tidak dapat di tebak

Anak yang tampak manis dan tidak berbahaya adalah yang paling menakutkan,pikirnya

Tiba tiba Tanpa di duga saat teman temannya sedang bekerjasama menyerang dari depan terasa hawa dingin yang merembes di sudut belakang membuat Ayub ketakutan, jika bukan karena pengalaman selama ratusan tahun dan jika ini adalah Medan perang sungguhan mungkin Ayub telah terluka berat bahkan mungkin terbunuh

Menghindar buru buru tapi tetap tidak dapat mengelak, sebuah kepalan putih telah ada di depan mata, pukulan yang sangat kuat dan menakutkan dengan kekuatan yang sangat kuat

Jika bukan karna niat pembunuhan yang bocor di saat terakhir secara tiba tiba mungkin Ayub bahkan tidak akan menyadarinya

"Tabrakan"

Dengan wajah panik Ayub yang ingin mundur dan menghindar  tapi sudah terlambat, tabrakan antara dua kepalan tangan dengan kekuatan yang sangat besar membuat kedua sisi sama sama mundur beberapa meter

Kelahiran Kembali Penjahat Yang BaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang