1

1.3K 50 1
                                    

hari yang cerah, tiba tiba berubah menjadi suram saat catatan renjun tertinggal dirumah yang menyebabkan dia harus dihukum. sangat menyebalkan memang, mengingat dia adalah siswa yang rajin.

"heh!" teriak salah satu pria tinggi itu

"kenapa?" jawab renjun

"mana duit lo, gue mau ke kantin."

"enggak! ini duit terakhir gue, gue gak bisa balik nanti!"

"berani lo ngelawan gue!"

plak...
satu tonjokan mengenai pipi renjun

"astaga renjunie!" teriak jaemin yang langsung menolong renjun

"lo ga ada kapok kapoknya malak dia?!"

"diem lo, cabut cepet." lelaki itu yang tak lain adalah hyunjin dan teman temannya pergi meninggalkan renjun dan jaemin

"renjun astaga, mana yang sakit kasi tau gue!" ujar jaemin

"engga ko."

"ini bibir lo berdarah! kita ke uks sekarang." jaemin membopong renjun ke uks untuk mendapat beberapa pengobatan untuk lukanya

"ya ampun renjun, lain kali lo harus lawan dia jangan gini terus." ujar jaemin miris

"iya gue udah coba tapi ya...."

"masih sakit ga? darah dari bibir lo banyak soalnya

"enggak, makasih ya na."

"na? siapa na?"

"panggilan sayang gue buat lo."

"idi sayang, cepetan dah balik ke kelas." renjun dan jaemin kembali ke kelasnya masing masing

bel pulang sekolah telah berbunyi, semua siswa tentu bersiap siap meninggalkan sekolah.

"jun!" ujar jaemin

"iya kenapa?"

"gue anter lo pulang ya, takut kenapa napa lagi."

"astaga lo baik banget, tapi gak usah."

"enggak, gue harus nganterin lo cepet." jaemin narik renjun ke mobilnya

"loh, lo bawa mobil?"

"iya, gue baru aja dibeliin minggu lalu."

"oh, oke."

mereka sampai ke rumah renjun

"renjun pulang." ujarnya

"iya, ya ampun kamu kenapa renjun! pipi kamu sampe lebam gitu!"

"eng..."

"renjun dipalak tan." jawab jaemin

"di-dipalak?! renjun, kamu punya harta apa nak sampe dipalak gitu? kita udah susah."

"enggak tau tante, renjun ga mau ngasiin uangnya makanya dia dipukul."

"hemm.. kasian banget kamu nak."

"aku pulang dulu ya tan."

"makasi ya jaemin kamu udah nganterin renjun."

"iya tante, sama sama." jaemin pulang dari rumah renjun

"ya ampun nak kamu bikin bunda khawatir banget! makanya jangan umbar umbar uang, kita ini udah susah jangan dibikin tambah susah lagi nak." ujar wendy

"i-iya bun, aku ke kamar dulu ya."

renjun menangis semalaman, hingga matanya mungkin sudah tak sanggup lagi mengeluarkan air matanya yang berharga itu.

"tidak ada yang mengerti saya, semua yang saya lakukan adalah kesalahan. maaf, maafkan saya." ujarnya sambil terisak.

.
.
.
tbc
.
.
.


hi, thanks yang udah baca dan vote
jangan lupa share cerita ini ke sosmed kalian

ily

SWEETENER|| RenMin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang