21

220 19 0
                                    

ujian nasional telah selesai, ini adalah haru terakhir dan semua siswa telah menyelesaikannya dengan baik.

"makan kuy njun." ujar jaemin

"enggak dulu deh na, gue ga enak badan dari pagi."

"loh kenapa?" tanya jaemin khawatir

"ga tau ni, pusing sama mual banget."

"masuk angin kali, gue anter pulang ya."

"iya."

jaemin membopong renjun hingga masuk kedalam rumahnya.

"astaga, renjun kenapa?" tanya wendy

"ga tau tante kayaknya masuk angin." balas jaemin

"hueeee." renjun segera berlari ke toilet untuk memuntahkan isi perutnya

"renjun astaga." wendy dan jaemin bergegas menyusul renjun ke toilet

"ya ampun, jae kita ke rumah sakit sekarang!" ujar wendy panik

mereka menemukan renjun yang tergeletak lemah dikamar mandi, tentu saja mereka semua panik

"bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya wendy khawatir

"selamat, anak ibu hamil dan usia kandungannya adalah satu minggu." ujar dokter yang sontak membuat shock

"h-hamil dok?" jaemin masih tidak mempercayai itu

wendy dan chanyeol masih tidak bisa mempercayai semua ini, mereka kira hubungan renjun dan jaemin hanya sekedar sahabat

plak
satu tamparan mendarat di pipi renjun

"dasar anak ga tau diri!" bentak chanyeol

"bunda bener bener ga percaya kalian ngelakuin itu."

"maaf." balas renjun

"maaf maaf aja bisa kamu." chanyeol hendak memukul renjun tetapi ditahan oleh wendy

"jaemin, kamu bisa jelasin ini semua? kenapa kamu bisa menghamili renjun diluar nikah!" wendy berusaha menahan air matanya

"k-kita khilaf." balas jaemin

"jadi kapan kamu mau menikahi renjun?" ujar chanyeol

"secepatnya om."

"saya akan mengadakan pertemua keluarga minggu depan, saya harap keluarga kamu hadir."

"iya om."

renjun benar benar dalam posisi yang buruk sekarang, dia sangat merasa bersalah pada ibu ayah dan juga anak yang dia kandung sekarang

dia hanya bisa berdoa kepada tuhan agar dia tidak salah mengambil keputusan saat ini.

kring...
ponsel renjun berbunyi

tak lain panggilan itu adalah dari calon suaminya, semoga.

"njun, jangan nangis terus. kasian kamu sama bayi kita." ujar jaemin

"a-aku harus mikirin semua ini, aku butuh waktu sendiri." renjun mematikan telepon itu

SWEETENER|| RenMin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang