4

405 30 4
                                    

Renjun terbangun dengan keadaan mata yang sembab dan ponsel yang mati karena kehabisan baterai, dia kelelahan menangis hingga tertidur.

"Renjun, makan sini bunda udah masak banyak." ujar wendy

renjun bergegas mencuci wajahnya agar terlihat sedikit lebih segar dan memakai kacamatanya agar matanya sedikit lebih baik.

"ayah pulang? kapan pulang?" ujar renjun yang terkejut saat melihat ayahnya duduk di meja makan

"iya, baru pulang kemaren malem."

"syukur deh." renjun memakan masakan yang dimasak wendy

renjun memang pendiam, terlalu banyak memikul luka membuatnya tidak bisa banyak berinteraksi dengan orang. dia muak dengan manusia.

"gimana sekolahnya nak?" tanya chanyeol

"gitu gitu aja yah, cuma belajar."

"kamu udah punya temen?" chanyeol bertanya kembali

"cuma jaemin."

"loh renjun, kenapa kamu gak punya temen? kamu harus berosialisasi nak kan kamu gak bisa hidup sendiri." ujar wendy

"dari dulu aku ngerasa aku hidup sendiri di dunia ini." renjun menyudahi aktivitas makannya dan kembali ke kamar

mengurung diri dikamar adalah hobinya, tidak berinteraksi dengan orang baginya adalah suatu keberkahan yang tiada tandingannya.

"permisi." seseorang mengetuk pintu rumah renjun

"renjun, ini jaemin dateng nak."

"iya bun."

jaemin masuk kedalam kamar renjun yang sangat berantakan, mungkin cerminan dari hatinya.

"ya ampun berantakan banget, lo gak ngeberesin berapa lama?"

"ga pernah gue beresin."

"kenapa?"

"gak apa apa."

terakhir kali jaemin menginap dirumah renjun ketika dia masih duduk di bangku sekolah menengah dan saat itu keadaan kamarnya belum terlalu parah seperti sekarang.

"ini cerminan hati lo yang berantakan ya?" ujar jaemin

"hm.. iya kali." jawab renjun sambil memainkan ponselnya

"jalan kuy."

"males gue, ngapain lo bawa tas?" renjun heran melihat jaemin membawa tas karena dia pikir jaemin hanya akan mampir

"gue kan mau nginep."

"astaga, pulang cepetan ntar gue dimarahin!"

"gue udah ngomong ke nyokap lo."

"astaga, cari masalah itu namanya."

"cepet ntar kalo lo dimarahin gue yang tanggung jawab." renjun mengiyakan hal tersebut dan segera mandi

"keluar lo, gue mau pake baju." ujar renjun

"biasanya juga kita gantu baju bareng."

"terserah."

"renjun, jaemin. kalian rapi banget emangnya mau kemana?"

"a-anu bun...."

"kita mau jalan jalan sebentar."

..........
tbc
..............

makasi udah baca sampe chapter ini, jangan lupa vote.

ily.

SWEETENER|| RenMin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang