3

444 34 2
                                    

hari demi hari telah renjun lalui, dia harusnya berterimakasih kepada dirinya karena dia sudah sangat kuat menghadapi ini semua.

"anak anak, pembagian raport akan dimulai tanggal 15 jam 13.00 untuk kelas ini, jangan lupa datang untuk mengambil raportnya."

kelas telah usai, sekarang adalah kenaikan renjun dari kelas 11 menjadi kelas 12, tentu saja ini moment penting untuknya karena dia akan menjadi kakak kelas.

hari ini rejun sangat gelisah mengingat dia tidak ingin rangkingnya menurun, tentu saja jika itu terjadi dia akan terkena amukan dari orang tuanya.

"jun, main kuy kita ke kafe." ujar jaemin

"enggak deh, gue ga ada mood."

"loh kenapa? lo kenapa lagi?"

"gue takut rangking gue turun."

"udah gak usah dipikirin, ntar lo makin stress."

"gak bisa gue." renjun meninggalkan jaemin untuk pulang ke rumah

"renjun pulang." ujarnya

"loh kenapa udah pulang? kamu bolos ato sakit ato kenapa?" tanya wendy

"enggak, besok ada pembagian raport makanya pulang cepet."

"awas kalo rangking kamu turun, kamu ga boleh main lagi."

"renjun kan emang jarang banget main."

"berani ngelawan orang tua ya kamu? belajar dari siapa?!"

"enggak." renjun meninggalkan wendy untuk bersih bersih dan kemudian kembali ke kamarnya

renjun mematikan lampu dan menyalakan lilin, menulis diarynya seperti yang ia lakukan setiap hari. tak lupa bersyukur kepada tuhan karena dia masih diberikan kekuatan untuk hidup.

mendengarkan lagu di keheningan malam mengunakan earphone kesayangannya dan ditemani cahaya lilin, tetesan air mata keluar dari matanya. mungkin menangis sekarang adalah hobinya.

berharap ada malaikat yang datang dan mengingatkannya untuk bahagia.

kring...
suara telepon itu memecah keheningan malam ini

"h-halo?" ujar renjun sambil terisak

"uljima, seka air matamu dan segera tidur." ujar penelepon itu dengan nada rendah yang sangat menenangkan hati

"hah? g-gue ga ngerti a-apa yang lo maksud." jawab renjun

"seka air matamu renjun, kasihan matamu bengkak karena menangis sejak tadi." balas penelepon itu

renjun melihat ponselnya yang basah oleh air matanya dan ternyata penelepon itu adalah jaemin.

"renjun?"

"i-iya."

"tidur, jangan nangis terus. jangan lupa makan have a nice dream and good night." jaemin mematikan teleponnya

................
tbc
................

thanks yang baca+vote
lagi mood nulis ni, makasi dulu napa.

ily.

SWEETENER|| RenMin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang