Warning!!! Rokok dapat membunuhmu!
Komen dan vote, tolong dukung penulis biar semangat update! Makasih🍑
❤❤❤
Chan meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku setelah bekerja seharian. Menghela nafasnya ketika menyadari waktu telah menunjukkan pukul 7 sore.
Terhitung dua jam yang lalu teman-teman satu kantornya berhamburan keluar untuk pulang dan satu persatu pun menyapa atau sekedar memberikan ucapan semangat.
Dia tidak sendirian, masih ada seorang cleaning service dan juga satu orang satpam di depan. Lagipula lembur adalah makanan bagi Chan. Maklum, dia masih baru jadi ia berusaha yang terbaik untuk perusahaan.
Seseorang mendekat, "Mas Chan belum pulang, saya pulang lebih awal ya hari ini? Soalnya istri saya sakit." ujarnya, rupanya seorang cleaning service itu memberitahu bahwa ia akan pulang lebih dulu.
Chan yang tadinya melamun tersentak kaget, "Ah, iya hati-hati di jalan dan semoga istrinya cepat sembuh ya, pak?"
Pria itu pun pergi pulang ke rumah meninggalkan Chan yang masih merapihkan barang-barangnya.
"Sudah saatnya pula-"
Kreeek~
Pintu terbuka perlahan memberikan efek horor, namun Chan hanya menengok dan mendapati teman satu kantornya yang bernama Mingyu.
"Ey, boy! Udah malem nih, gue liatin dari tadi di CCTV lo serius amat, deadline ye?" sapa seorang Mingyu sembari mendekati Chan dimejanya, Chan sedang beres-beres bersiap untuk pulang.
Chan tersenyum tipis, "Ya, gitu deh."
Mingyu mengangguk, "Makan malam bareng, yok!" ajak Mingyu tiba-tiba.
"Okay, nasi goreng depan aja ya?"
Mereka pun pergi makan nasi goreng bersama, saat selesai mereka tidak langsung pulang melainkan mengobrol.
"Gimana hari ini?" celetuk Chan sambil menghembuskan asap sampoerna merahnya ke udara.
Kekehan Mingyu terdengar, "Biasa, lah ... Ngantuk sama sepi aja, sisanya aman."
Chan mengangguk, masih menikmati rokoknya.
"Lo, gimana kerjaan?" Mingyu balik bertanya.
Menghembuskan nafas bercampur asap, "Biasa, gue di kritik gak ada perubahan selama dua beberapa bulan kerja sore kemarin cuman karena gue kecapekan. No excuse, no mercy, gue harus move terus."
Mingyu lagi-lagi terkekeh, menepuk pundak Chan lalu menyedot teh kotaknya.
Mereka pun terdiam, menikmati rokok dan teh masing-masing.
"Rasanya rokok tuh gimana sih?" celetukkan itu datang dari Mingyu.
Chan melirik Mingyu yang kini menatap Chan dengan wajah penasaran.
"Nggak usah di coba, buang-buang duit aja." larang Chan yang tengah mematikan rokoknya yang sudah habis, mengambil kotak sampoerna merahnya lalu menarik satu batang dari dalam sana.
Mingyu menaikkan alisnya,
"Tapi kayaknya enak banget, gue liat lo sering ke belakang buat ngudut doang."
Kini Chan lah yang terkekeh, "Dua hari ini gue habis 6 kotak, cuman gara-gara kerjaan. Rokok, menurut gue membuat gue rileks. Makanya gue ngudut terus."
Mingyu menatap lekat Chan yang tengah mencoba untuk menyalakan batang rokok ke empatnya.
Namun sebelum rokok itu menyala, Mingyu menarik wajah Chan secara tiba-tiba dan juga menghisap, maksudku ... mencium pelan bibir penuh sisa-sisa nikotin itu. Menggagalkan usaha Chan untuk merokok.
Chan terkejut, matanya melotot kaget. Setelah beberapa saat akhirnya Mingyu melepaskan pagutan mereka, pria kurang ajar itu pun asyik menjilati bibirnya.
"Rasanya enak," gumam Mingyu.
Chan mendelik ke arah pemuda Kim dengan penuh rasa kebingungan dan marah.
Mingyu menyunggingkan senyumannya, mendekati wajah Chan lalu berbisik.
"Tapi sepertinya memang bibir lo yang bikin enak."
Chan menonjok wajah Mingyu setelahnya. Sambil tertawa terbahak-bahak, Mingyu yang nyaris tersungkur memegangi wajahnya yang besok sudah pasti membiru karena tonjokkan Chan yang menyakitkan bukan main.
"Boy, jangan kasar gitu lah ... Muka lo gemesin banget."
"Udah gila lo ya? Kelamaan di radio room sendirian tengah malem buat otak lo geser?"
Mingyu menggedikkan bahunya,
"Maybe?"
"Gue cabut!" Chan pun meninggalkan Mingyu begitu saja.
Mingyu yang melihat Chan pergi menjauh berteriak, "HATI-HATI DI JALAN YA CALON PACAR MINGYU!"
Chan pun mengutuk segala perbuatan Mingyu dan mengacungkan jari tengahnya ke udara, menambah kecepatan berjalannya agar cepat-cepat menjauh dari tempat itu.
Mingyu melihat itu pun tertawa seperti kesetanan, sepertinya hubungan teman makan malam dan nongkrong malam mereka akan berubah sebentar lagi.
Fin
Idk what is this, but ... Stay safe kalian semua.
Cerita apalagi ya?
Silahkan isi unek-unek kalian tentang buku ini di secreto aku, link di bio. Makasih♥︎