Kalau ada kesalahan, mohon dibenarkan. Trims 💞
💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐
Hari ini Chan mendapat banyak sekali pesanan buket bunga, maklum bulan ini banyak mahasiswa maupun para siswa SMA lulus dari sekolah mereka mengenyam ilmu sehingga banyak orang tua dan para wisudawan wisudawati berbondong-bondong memesan bunga di tokonya.
Perlahan ia memotong ujung batang bunga aster yang telah ia rangkai sedemikian rupa dan kelompokan menjadi beberapa warna dalam satu buket.
Ah, iya sangat menyukai bunga ini. Melambangkan kenangan manis, kesucian dan juga keanggunan.
Suara gemerincing dari pintu masuk terdengar, mengejutkan Chan yang tadinya asyik menyelami dunianya sendiri.
Pemuda Lee itu langsung menuju kasir lalu tersenyuman cerah menyambut pelanggannya, "Selamat datang di Aster's favorite! Silahkan mengikat bunga hari ini." dengan menyebutkan tagline khas toko bunganya.
Pelanggan lelaki itu menggaruk lehernya dan dengan segera menghampiri Chan dibalik meja kasir.
Pemuda itu tersenyum canggung, "Hei, bisakah aku uhh ... Mengambil pesanan buket bungaku?" tanyanya masih dengan menaruh tangan pada lehernya sendiri.
Chan masih dengan senyumannya, "Baik, atas nama siapa?"
"Mingyu. Kim Mingyu." jawabnya dengan cepat.
"Oh. Tunggu sebentar." Chan mulai mengutak-atik komputernya dan mencari nama Mingyu disana.
"Ah, Tuan Kim Mingyu buket graduation? Tunggu sebentar buket bunga anda sedang dalam proses. Apakah anda mau menunggu selama dua puluh menit lebih lama untuk bunga anda?" tanya Chan dengan hati-hati. Ia benar-benar kewalahan.
"Ya, tentu saja." Mingyu tersenyum lebar dan juga mengangguk yang disambut dengan senyuman cerah Chan.
"Kalau begitu, mari."
Chan menuntun Mingyu menuju kursi yang ada disana, ia sengaja menaruhnya disana agar para pelanggannya tidak kelelahan saat memilah atau hanya sekedar mencari bibit bunga.
Mingyu duduk dengan gelisah sambil menunggu Chan kembali membawa bunga pesanannya. Ia sangat tidak tenang, hari ini adalah hari pertama adiknya lulus SMA dan gadis itu terus saja merengek ingin dibelikan sebuket bunga pada hari kelulusannya. Maklum, Mingyu tidak pernah mengerti arti bunga karena itu ia lebih sering memberikan barang seperti tas atau gawai baru sebagai hadiah.
Chan kembali lagi dengan secangkir teh chamomile dan menaruhnya di hadapan Mingyu.
"Silahkan dinikmati. Chamomile dapat merilekskan tubuh,"
Mingyu mendongak, "Terima kasih."
Chan mengangguk, "Terima kasih kembali," kembali lagi menghilang dibalik meja pintu putih dengan beberapa dekorasi bunga pada papannya.
Mingyu mengedarkan penglihatannya, ia sedang memindai tempat indah itu. Tempat ini minimalis dan nyaman membuatnya merasa senang. Teh ini juga membuat perasaan gelisahnya menjadi ringan.
Benar-benar service excelent!
Setelah lima belas menit berlalu, Chan kembali lagi dengan sebuah buket bunga Aster yang sangat besar dan menaruhnya di atas meja.
"Tuan Kim Mingyu?" panggilnya, bergegas Mingyu pun menghampiri.
Tersenyum, "Bunga anda telah siap, ingin membayar secara cash atau menggunakan kartu?" tanya Chan dengan sopan.
"Aku menggunakan kartu debit," Mingyu menyerahkan kartunya, jarinya pun tanpa sengaja menyentuh jari Chan.
Chan hanya tersenyum dan mulai melakukan kegiatan menggesekkan kartu debit milik Mingyu.
Selesai dengan semua itu dan telah mengembalikan kartunya pada Mingyu, lalu mengangkat buket besar pesanan dan menyerahkannya pada Mingyu, "Ini bunga anda, tuan Kim."
Mingyu menyambut buket cantik itu dan lagi tangan mereka bersentuhan secara tidak sengaja. Mingyu merasakan sedikit getaran tak terduga dari ujung jarinya hingga ke dada.
Chan masih dengan senyumannya melepaskan buket itu ditangan Mingyu, "Terima kasih telah memesan buket di toko kami, untuk pembelian aster selanjutnya akan diberikan potongan harga."
Mingyu mengangguk.
"Apa kalian ... Ada nomor kontak yang dapat dihubungi?" tanya Mingyu setengah berbisik, entah mengapa ia berbisik seperti itu.
Chan mengangguk antusias, "Tentu. Silahkan hubungi ... Oh, tunggu sebentar. Ini adalah kartu nama toko kami, ada kontak toko untuk pemesanan secara online. Jadi anda tidak perlu bepergian dan bunga akan dikirimkan ke alamat anda dengan cepat." Chan masih gencar melakukan promosi tokonya.
Mingyu mengangguk lagi,
"Bolehkah aku meminta kontak pribadimu?"
Mengerjap, "Maaf?"
Mingyu tersenyum canggung, "Bolehkah ... Aku meminta kontak pribadimu dan menghubungimu juga secara pribadi?"
Chan masih terlihat kebingungan.
"Aku rasa aku menyukaimu, Lee Chan."
Kedua pipi anak adam itu pun memerah.
Itulah awal mula pertemuan mereka diantara bunga aster dan dikelilingi kerajaan bunga lainnya.
🌼End🌼
Silahkan isi unek-unek kalian tentang buku ini di secreto aku, link di bio. Makasih♥︎
NGUENG APANI?
komen yuk vote juga biar aku makin rajin update :(
Oiya stay safe kalian semua, jangan nongkrong dulu sayang ya yuk jaga nyawa sayangi nyawa inget ortu dan keluarga besar.
Untuk jogja yang kena gempa juga semoga kalian semua selamat.Xoxo☘️