Jangan lupa untuk vote dan juga komen, ya .... terima kasih <3
Mingyu dan Chan adalah dua orang yang berbeda, sifat mereka bertolak belakang. Walaupun mereka sama-sama anak sulung. Namun, Mingyu adalah orang yang sangat hangat kepada siapa pun dan juga seorang yang sangat pandai bergaul juga sangat senang memanjakan adik perempuannya, sedangkan Chan adalah seorang anak yang terkesan dingin dan juga suka bertindak keren agar dapat menjadi panutan bagi adik laki-lakinya.
Tapi mereka berdua ditakdirkan untuk bersama, dengan perbedaan sifat, kesukaan, adik, dan juga hobi. Ketika Mingyu ingin melakukan pelukan yang hangat atau bermanja-manja pada kekasihnya tersebut, Chan seakan merasa risih namun hanya diam dan fokus pada apa yang tengah ia kerjakan membuat Mingyu sangat gemas dengan kekasih mungilnya ini.
"Berhentilah bertingkah seperti itu ... Jung Oh kan sangat jauh di rumah orang tua mu," tegur Mingyu yang kini tengah menatap lekat-lekat wajah sang kekasih yang masih saja fokus pada buku ditanganya.
"Astaga, aku serius, sayang. Jung Oh bahkan tidak akan keberatan kalau kau sedikit memberikan senyuman hangat padanya bukan lagi senyuman bangga atau wibawa." Mingyu nampak berusaha,
Chan menghela nafasnya, menoleh ke arah Mingyu yang kini tengah menatapnya dengan wajah yang menggemaskan. Astaga ... anak tuan Kim ini, benar-benar ingin sekali di bungkus dan di bawa pulang.
"Maaf, aku terbiasa begini. Jujur saja, aku jarang melakukan pelukan seperti itu, aku memang sering menggendong dan bermain bersama Jung Oh, tapi tidak seperti yang sering kau lakukan. Itu ... terlalu intim," wajahnya memerah dan ia mencoba untuk menyembunyikannya dengan sebaik mungkin, namun Kim Mingyu menangkap hal itu dan langsung memeluk gemas Chan.
"Kamu nge-gemesin banget, Min Seo aja kayaknya kalah deh sama keimutan kamu."
Chan mendorong dada Mingyu agar lelaki semampai itu menjauh, "Enyahlah," umpatnya yang langsung pergi ke dalam kamar dan menyembunyikan wajahnya di bawah bantal.
Mingyu tertawa sangat puas, berdiri dan berjalan untuk menyusul sang kekasih.
"Sayang ... wajahmu itu bagaikan bunga yang sangat merah, kayaknya bunga aja kalah deh sama merahnya muka kamu."
Suara melengking dengan nada protesan pun terdengar menggemaskan setelahnya.
Fin.
Silahkan isi unek-unek kalian tentang buku ini di secreto aku, link di bio. Makasih♥︎