Jungkook akhirnya berangkat ke Jepang, seperti dugaan dirinya tidak menikmati perjalanan itu karena lelah harus mengikuti jadwal agen tour yang padat. Padahal dirinya hanya ingin bersantai-santai saja. Ia juga bosan setengah mati hanya dibawa melihat hal-hal yang sebenarnya bisa ia lihat sendiri di Internet.
Untuk menghilangkan rasa bosan Jungkook juga pernah mencoba iseng-iseng bepergian ke bar dan kawasan hiburan malam, seperti yang kita tahu Jepang cukup menjanjikan perihal wisata malamnya. Ia melihat uke maupun perempuan yang bersliweran di hadapannya dengan baju yang jelas kurang bahan. Bahkan ia sudah tergoda dan hampir meraba-raba satu dari mereka, tapi tetap saja dirinya langsung tersadar itu semua tak ada artinya hanya Seokjin yang bisa membuatnya ereksi.
Selama ini ia dipaksa harus puas dengan mastrubasi sambil membayangkan kakak kesayangannya itu. Hati dan tubunya terkunci, ia tidak bisa lebih tepatnya tidak mau kalau itu bukan Seokjin.
...
Seokjin saat itu berusia 20 tahun dan dirinya baru akan pulang setelah hampir 3 bulan karena tugas kuliah yang menggunung membuatnya susah mencuri waktu. Ia kembali dengan kereta terpagi saat itu, ia sudah bersiap membalas rindu dari Jungkook dan juga Ibunya.
Dengan bahagia ia memasuki kererta dengan rentetan oleh-oleh, ia membawa Dwaeji Gukbap yakni Sup Daging Babi Khas Busan ia menyempatkan beli tadi pagi agar bisa dipanaskan nanti untuk makan siang adik kesayangannya. Seokjin sudah senyam-senyum sendiri membayangkan ekspresi berbinar Jungkook saat melihat makanan kesukaannya, selain itu ia juga membawa baju dan gantungan kunci untuk Jungkook. Ia pasti akan senang.
"ibu Seokjin pulang"
"Seokjin, selamat datang. ibu sangat rindu" ujarnya bahagia melihat anak satu-satunya itu pulang.
"Jungkook mana Bu"
"Kau ini yang dicari Jungkook terus ibu tidak pernah dicari hahaha"
"ish bukan begitu Bu, ini aku membawa sup kesuakaan Jungkook nanti ia bisa makan"
"Jungkook di rumahnya Jin, tapi ia nampaknya sedang tidak bisa keluar" ucap Ibunya prihatin.
"ayahnya masih seperti itu Bu?"
"Masih Nak, malah lebih parah"
"padahal Jungkook selalu bilang dia baik-baik saja saat di telepon Bu" bantah Seokjin.
"dia tidak ingin kamu khawatir Nak apalagi kamu jauh, Jungkook memang orangnya seperti itu"
"Bu, kalau Jungkook kita adopsi saja bagaimana?"
"ngawur, ibunya nanti bagaimana Jin?"
Seokjin hanya tersenyum lesu, mau bagaimanapun Ibu Jungkook pasti menyayangi anaknya, punya hak apa dia memisahkan mereka?
Seokjin kembali membuka hape flip miliknya, mencoba menghubungi Jungkook walaupun entah akan dibalas atau tidak.
"Kak, Kak Seokjin"
Tanpa sadar Seokjin tertidur saat menunggu pesan Jungkook, kini Seokjin perlahan membuka matanya dan dihadapannya kini ada Jeon Jungkook adik kecilnya yang sudah berusia 15 tahun dengan badan yang tanpa Seokjin duga kini terlihat jauh lebih tinggi daripada sebelumnya, walaupun pipi dan gigi kelinci itu sama saja, adiknya kini telah tumbuh dengan baik.
"Jungkook" Seokjin langsung melompat memeluk Jungkook yang sudah sangat ia rindukan, Seokjin mendekap tubuh Jungkook erat tanpa menyadari bahwa adiknya itu kini meringis kesakitan karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak, I Love You (Discontinue)
FanficTentang semesta yang bersepakat untuk mengantar Seokjin dan Jungkook pulang.